Senin, 30 Maret 2015

SELAMAT HARI FILM NASIONAL SEMOGA FILM INDONESIA SEMAKIN BERKWALITAS DAN BERKWANTITAS SESUAI DENGAN SEMANGAT DAN AMANAT UURI TENTANG PERFILMAN

Senin, 02 Maret 2015

MUNGKIN

I
Sundari berkata kepada suaminya ketika suaminya akan berangkat ke kantor :" Mas, nanti saya akan ke pasar. Mas pesan apa ? ".
Sukoco, suaminya Sundari mau berangkat ke kantor dan waktu itu sedang mengenakan kaos kaki sebelah kiri ketika isterinya berkata mengenai rencananya : " Ya biasa, belikan pete, ya ".
" Oke ", isterinya menjawab, lalu bertanya lagi :" Hanya itu ?".
" Iya, lainnya seperti biasanya ", jawabnya sambil memasukkan kaki kirinya ke sepatu, lalu mengibaskan ujung celana sebelah kanan yang tampak ada putih putihnya. Putih putihnya lalu jatuh dan ternyata potongan tisu yang tercabik oleh Mini.
Malamnya waktu makan, Sukoco nyeletuk : " Lho, mana petenya ? ".
Isterinya menjawab tanpa rasa salah : " Maaf....lupa. Habis tadi belanja ketemu bu Win ".

II

Sukoco setelah pamit sama Sundari, lalu masuk mobil dan langsung berangkat ke kantor. Dalam perjalanan ke kantor, dia membatin : "Ah, habis apel, ceklok absen nanti keluar sebentar mbayar listrik. Sudah hampir telat mbayar. Nanti kena denda ".
Sesampai di kantor, apel sudah hampir dimulai. Sudah berjajar tinggal menunggu masuknya komandan upacara. Mobil Sukoco parkir sembarangan, miring ke kiri dan hampir menabrak tiang listrik. Untung teman temannya yang tau langsung teriak teriak : " Stop....... stop....... Tiang listrik.......".
Habis upacara Sukoco dipanggil Kepala Dinas. Sukoco mengikuti Kepala Dinas masuk ruangan Kepala Dinas.

III

Suparto dipanggil oleh petugas Puskesmas. " Alhamdulillah.....", katanya sambil berlari kecil menuju ruang dokter. Selesai keluar dari ruang dokter,lalu langsung menuju ke ruang obat. Dan " ndlallah kersane Allah ", ruang obat agak sepi dan Suparto dapat segera mengambil obat. Keluar Puskesmas Suparto tidak langsung pulang, tetapi sesuai rencananya tadi pagi ketika pamit sama isterinya, setelah selesai dari Puskesmas langsung mbayar listrik yang kebetulan tempat mbayar listriknya tepat di depan Puskesmas.

IV

Para wakil rakyat daerah itu tersenyum senyum. Dalam pikirannya : " Wah, tahun ini lumayan ".
Di lain pihak, tiba tiba sang Eksekutif teriak teriak : " Awas.... ada siluman. Awas ada siluman.....................". Para wakil rakyat daerah serentak menjadi gerah.

V

Memang semua serba mungkin. Manusia berencana dan itu semua serba mungkin. Tapi ada satu kepastian yang tidak kenal mungkin mungkinan. Sang Pencipta.
(Budi Sampurno, Makskom,IPJT)