Berpartisipasi aktif dalam menyebarluaskan informasi yang bermanfaat bagi kesejahteraan bangsa.
Minggu, 31 Juli 2016
Selasa, 12 Juli 2016
WASPADA
GUNUNG BROMO
Gunung Api Bromo dinyatakan dalam status level dua atau waspada. Terkait dengan hal tersebut Pusat Vulkanologi, Mitigasi, dan Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau agar masyarakat di sekitar Gunung Bromo dan pengunjung atau wisatawan pendaki tidak diperbolehkan memasuki kawasan dalam radius 1 km dari kawah aktif Gunung Bromo.
Gunung Api Bromo dinyatakan dalam status level dua atau waspada. Terkait dengan hal tersebut Pusat Vulkanologi, Mitigasi, dan Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau agar masyarakat di sekitar Gunung Bromo dan pengunjung atau wisatawan pendaki tidak diperbolehkan memasuki kawasan dalam radius 1 km dari kawah aktif Gunung Bromo.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Klas I Juanda, Bambang Setiajid ST MT dikonfirmasi mengatakan, secara visual cuaca saat ini di daerah gunung cerah-mendung, angin tenang, suhu udara berkisar 09-20 derajat celcius.
Lebih lanjut dikatakan, Gunung Bromo, tampak jelas, kabut 0-III, sementara asap kawah teramati kelabu kecoklatan sedang hinggga tebal dengan tekanan lemah-sedang. Sedangkan tinggi asap berkisar 300-1200 meter dari puncak kawah ke arah barat-barat daya. Sementara untuk pantauan seismik, gempa tremor amax 1-5 mm dominan 2 mm dan visual Gunung Bromo tinggi kolom abu 800 meter dari bibir kawah.Meskipun kondisi gunung berserta kawahnya tampak tenang, tetapi sewaktu waktu dapat membahayakan.
Oleh karena itu sangat
disarankan, agar penduduk serta para wisatawan agar waspada dan di larang
memasuki kawasan dalam radius 1 km.(Kominfojatim,Makskom,IPJT)
TOL
TRANS JAWA SELESAI AKHIR TH 2018
Sebagai tindak lanjut terjadinya kemacetan saat mudik Lebaran 2016, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pembangunan jalan tol Trans Jawa dapat diselesaikan akhir 2018. Target tersebut sebagai komitmen pemerintah dalam penyedian infrastruktur yang terus dikebut.
Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Keterpaduan Pembangunan, Danis H Sumadilaga, mengatakan, hingga sampai Tahun 2016, panjang jalan tol Trans Jawa yang dapat diselesaikan baru sampai Kabupaten Brebes Timur yang merupakan bagian dari jalan tol Pejagan-Pemalang. Selanjutnya, untuk Seksi III dan IV tol Pejagan-Pemalang sepanjang 37 kilometer dari Brebes Timur, tahun depan ditargetkan selesai.
Menurutnya, ruas tol tersebut merupakan kelanjutan dari Pemalang-Batang 40 kilometer dan Batang-Semarang 75 kilometer. Kemudian di Solo, sampai saat ini sudah sampai Ungaran. “Sekarang dari Ungaran sampai Salatiga dalam proses pengerjaan,” katanya.
Masalah pengadaan lahan masih menjadi tantangan utama dalam penyelesaian pembangunan jalan tol trans jawa. “Kami terus melakukan koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota dalam penyediaan lahan ruas tol,” ujarnya.
Pembangunan jalan tol Trans Jawa yang panjangnya 661 km mulai dari Merak hingga Surabaya saat persiapan mudik Lebaran 2016 dapat digunakan secara fungsional. Dari Bawen-Salatiga fungsional untuk digunakan, jalan tol ruas tersebut belum selesai karena masih ada pekerjaan pembangunan Jembatan Tuntang.
Diakuinya, pembangunan tol di Indonesia lambat sedangkan jumlah kendaraan semakin meningkat sehingga pembangunan tol terus dikejar. Ruas-ruas tol baru, termasuk tol yang fungsional bisa mengurangi kepadatan lalu lintas hingga 40 persen.
Pembebasan lahan masih sulit, terutama di Ruas Ngawi-Kertosono karena ada lahan Perhutani. Dengan keterbatasan dana APBN, pembangunan jalan tol pun menggunakan dana talangan dari BUJT (Badan Usaha Jalan Tol). (Kominfojatim,Makskom,IPJT)
Sabtu, 09 Juli 2016
Langganan:
Postingan (Atom)