Rabu, 05 April 2017

UJI KOMPETENSI WARTAWAN, UNAIR SIAP MEMFASILITASI

Universitas Airlangga dipercaya oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) wilayah Jawa Timur untuk memfasilitasi uji kompetensi wartawan. Uji kompetensi itu sebagai langkah untuk meningkatkan kualitas wartawan sebagai pemberi kabar.
Rektor Unair, Prof Dr Moh Nasih, Rabu (5/4) menyatakan pihaknya siap membantu untuk hal tersebut. Ia menjelaskan bahwa saat ini Unair tengah memroses penyusunan kurikulum dan materi uji. "Jurnalistik adalah tugas mulia, sebagai penyampai pesan dan kabar sebagaimana Nabi. Untuk itu UNAIR siap membantu,”
Ketua Pusat Informasi dan Humas Unair, Suko Widodo menjelaskan timnya tengah menyiapkan dan menyusun kurikulum dan materi uji. Semua jurnalis yang bergerak di media cetak, radio, televisi, dan online akan diikutsertakan untuk melakukan uji kompetensi.
UNAIR memiliki program studi Ilmu Hukum, Komunikasi, dan Sastra. Jadi. sangat tepat PWI menggandeng UNAIR, Uji kompetensi ini sebagai suatu cara membantu peningkatan kualitas jurnalisme bagi para pekerja media.
Seperti diketahui, Di sela peringatan acara puncak perayaan Hari Pers Nasional di Gedung Negara Grahadi beberapa pekan lalu, Ahmad Munir selaku Ketua Umum PWI Jatim menuturkan, peran media hari ini sangat sentral. Oleh karena itu, kualitas berita yang dihasilkan harus bisa dipercaya oleh publik. Media kalau tidak berkualitas, bisa tidak dipercaya oleh publik. Untuk itu PWI menggandeng perguruan tinggi untuk membantu proses uji profesionalitas wartawan.(Kominfojatim,Mas’kom,IPJT,Budi Sampurno,5.4.17)



JAGA KELESTARIAN SUNGAI UNTUK ANAK CUCU KITA

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mewariskan sesuatu yang positif kepada anak cucu, salah satunya dengan menjaga Kelestarian sungai sehingga tidak tercemari limbah.
"Sungai adalah salah satu sumber kehidupan, karena itu kita wajib menjaga agar tetap lestari sehingga kelak, anak cucu kita bisa merasakan air bersih," ungkap Direktur Utama Perum Jasa Tirta I, Raymond Valiant Ruritan saat  Puncak Peringatan Hari Air Dunia di Desa Ngabab Kecamatan Pujon Kabupaten Malang, Rabu (5/4).
Meski cukup sulit, Raymond optimis langkah semua pihak yang ingin melestarikan sungai, termasuk Jasa Tirta kelak akan berhasil. Kuncinya adalah kesabaran, meski butuh waktu lama, terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat  agar mereka paham dan mau serta bisa membantu pemerintah mengembalikan daerah tangkapan air.
Karena itu, Puncak Peringatan Hari Air Dunia XXV/2017 ditempatkan di Desa Ngabab Kecamatan Pujon,  lokasi ini merupakan kawasan pertanian dan peternakan yang sukses. Pertanian dan peternakan sukses akan menyebabkan limbah yang dihasilkan seperti peptisida dan kotoran ternak akan berlimpah sehingga dimungkinkan mencemari aliran sungai.Dikawasan Pujon terdapat aliran air yang mengarah Sungai Konto. Jika aliran air mengandung limbah, maka akan berdampak pada kondisi waduk. Limbah membuat waduk menjadi subur oleh eceng gondok, gulma, serta menjadikan waduk dangkal. Kondisi ini juga akan menghambat perkembangbiakan ikan sungai, karena limbah ikan ikan menjadi bisa mandul.
Data PBB menyebutkan setidaknya 663 juta orang harus hidup tanpa suplai air bersih yang menimbulkan kerentanan ketahanan hidup akibat konsumsi air yang tercemar. Sebagai bagian dari Sustainable Development Goals (SDGs) yang ditetapkan di tahun 2015, target pemenuhan akses air bersih untuk seluruh masyarakat dunia di tahun 2030 menunjukkan pentingnya aspek-aspek keairan untuk dapat dltanganl secara terpadu. 
Tema peringatan Hari Air Dunia 2017 adalah "Water and Wastewater”. Kontribusi rumah tangga, industri, lingkungan perkotaan, dan pertanian terhadap pencemaran limbah di alam cukup signifikan sehingga memerlukan usaha-usaha untuk mengurangi limbah tersebut. Usaha-usaha untuk mengolah kembali produk air buangan dari rumah tangga maupun lainnya perlu disegerakan (kominfojatim,Mak’skom,IPJT,Budi Sampurno,5.4.17)