Sabtu, 13 Agustus 2022

 

SDT.NGOBROL.16

BUDISAMPURNO.Agustus 1.

NGOBROL PECAH TELUR

Minggu pagi di udara yang cerah, Wagiman sedang mengelus-elus sepeda ontelnya. Sepeda ontel ini di pakai hanya kalau hari Minggu. Sesuai pesan anaknya ketika menyerahkan sepeda ontel sebagai hadiah di hari ulang tahun Wagiman, dua tahun yang lalu. Wagiman mentaati pesan anaknya, karena anaknya kawatir bila di pakai tiap hari ayahnya nanti capek. Wagiman mengartikan pesan anaknya itu sebagai tanda kasih sayang seorang anak terhadap bapaknya.

Wagiarti sambil menggenggam TG, melihat polah suaminya dari teras rumah.

WAGIARTI    : “ Wah…wah…hadiah dari anak, di sayang terus, dielus-elus sampai bersih mengkilat…!!!”

WAGIMAN    : “ I ya dong bu…wong ini hadiah”.

Tiba- tiba Wagiarti berteriak sambil mengacung-acungkan Telepon Genggamnya.

WAGIARTI    : “ Pak….!... Pecah telur pak….!!

Wagiman terhenyak, mendengar teriakan isterinya.

WAGIMAN    : “ Telur apa bu…Bikin dadar telor?!”

WAGIARTI    : “ Ya ini, kata pak Mahfud telurnya sudah pecah”.

WAGIMAN    : “ Pak Mahfud ?”.

WAGIARTI    : “ Ya…pak Mahfud bilang pembunuhnya sudah ngaku…. Alhamdulillah…!!”.

WAGIMAN    : “ Oooo….Kasus polisi tembak polisi….yang mati cctv-nya. Ibu tahu dari mana?”.

WAGIARTI    : “ Dari TG pak..”

WAGIMAN    : “ Pinter isteri sayangku. TG untuk menggali pengetahuan dan berita. Bukan untuk nggosip….”.

WAGIARTI    :  “ Wah…bener-bener seperti sinetron saja ya pak. Tapi ternyata skenarionya jebol juga oleh kelihaian para penyidik. Ternyata skenario ngapusi. Dan sudah mengecoh jendral dan beberapa perwira. Kompolnas juga sempat terkecoh pula”.

WAGIMAN   : “ Baguslah bu. Tim Khusus yang dibentuk Kapolri bekerja dengan baik. Tinggal di jaga semuanya. Biar steril. Termasuk nanti di Kejaksaan dan Pengadilan”.

WAGIARTI  : “ Lho, kok sampai Kejaksaan dan Pengadilan pak ?”.

WAGIMAN    : “ I ya bu. Ya maaf-maaf saja. Di kedua institusi itu kan ada juga yang nakal”.

WAGIARTI   : “ Ingat saya…jaksa cantik Pinangki yang di vonis 10 tahun penjara karena terbukti menerima uang suap sekitar tujuh millar rupiah”.

WAGIMAN    : “ Ya, benar. Dalam kasusnya Bank Bali, Joko Tjandra. Pinangki itu seorang Jaksa yang seharusnya menegakkan hukum yang adil, tetapi malah berjalan serong, menerima uang suap, dan terbukti “.

WAGIARTI   : “ Itu di Kejaksaan dan yang di Kehakiman ada juga hakim yang jalannya serong?”.

WAGIMAN   : “ Ibu ingat hakim Itong Isnaeni, yang tertangkap tangan KPK”.

WAGIARTI  : “ Ya…sudah pak, jangan sebut yang lain-lain…jadi sedih saya . Kok penegak hukum malah serong-serong. Makanya bapak tadi bilang kalau kasus polisi tembak polisi ini harus di kawal sampai ke pengadilan. Harus pak, biar nggak bocor di mana-mana. Sepertinya polisi yang berserong ini punya kemampuan mempengaruhi berbagai orang di berbagai instansi”.

WAGIMAN   : “ Cerdas isteri saya. Nggak rugi bapak membelikan TG. Ternyata untuk menambah pengetahuan, bukan hanya untuk keperluan gossip”.

WAGIARTI   : “ Gombal….suami tercinta ini.  Sepeda ontelnya dielus-elus lagi pak. Biar tambah kinclong. Biar tambah di sayang anak. Sebentar tak bikin wedang kopi dulu”.

WAGIMAN   : “ Nih gombalnya, bu!”.

Wagiman berdiri sambil melempar kain pembersih sepeda kearah isterinya. Wagiarti berlari.

WAGIMAN   : “ Awas nanti malam, bu !”.

Wagiarti tetap lari ke dalam rumah, sambil menutup ke dua telinganya dengan ke dua tangannya. Pura-pura nggak dengar ancaman suaminya.(Budi Sampurno.Mak’skom.IPJT.13.8.2022)