SDT.NGOBROL36
BUDI SAMPURNO,DES.1
NGOBROL”
SETAN AIR PANAS HOTEL”
Seperti biasa setelah Wagiarti membereskan
urusan dapur dan Wagiman mengelola taman serta menyapu jalan depan rumah, suami
isteri ini nongkrong di teras. Menikmati seruputan kopi, taman yang indah dan
nyaman di pandang. Semalam Tuhan mencurahkan air dari langit. Menambah sejuknya
suasana.
WAGIARTI
: “ Panas ya pak….”
WAGIMAN
: ” Lah….Semalam hujan kok sekarang di bilang panas…Ibu ini nglindur
ya…?!?!”.
WAGIARTI : ”Sejuk memang pak… Yang panas
itu politiknya. Debat semalam mengasyikkan tapi bikin panas suasana.Terutama di
akar rumput. Seperti Pemilu yang lalu. Pemilu sudah selesai, tetangga kita
masih ada yang berantem. Cerita saja pak, pengalaman bapak waktu masih dinas. Yang
lucu. Biar kita nggak tegang terimbas suasana panas tahun politik.
Capres-capresan!!!”.
WAGIMAN
: “ Gini…Bapak pernah dapat tugas mengikuti seminar di Jakarta. Seminar
itu diikuti oleh peserta dari seluruh Indonesia. Dari Propinsi dan juga
Kabupaten dan Kota”.
WAGIARTI
: “ Uh…banyak banget”.
WAGIMAN
: “ Ya.. karena peredaran film itu tidak hanya di kota-kota saja…Tetapi
sampai di desa desa. Ibu kan ingat dulu ada pemutaran layar tancap di lapangan”.
WAGIARTI
: “ Ya…gerimis bubar…. MisBar !!”.
WAGIMAN
: “ Para pemilik usaha Layar Tancap itu tidak hanya dari kota, tetapi
juga warga desa ada yang punya Layar Tancap. Dan itu ada organisasi
persatuannya, yaitu PERBIKI, Persatuan Bioskop Keliling Indonesia”.
WAGIARTI
:” Pengusaha yang dari desa-desa juga di undang pak ?’
WAGIMAN : “ Ya. Jadi pemerintah itu
membina mereka supaya film-film yang di putar
disesuaikan dengan batasan umur
yang sudah ditetapkan oleh Lembaga Sensor Film di Jakarta”.
WAGIARTI
: “ Lalu ?? Lucunya di mana?”
WAGIMAN
: “ Sabar Bu. Para peserta diinapkan di hotel berbintang yang sekaligus
hotel itu dipergunakan untuk acara Rapat Kerja. Karena banyaknya peserta, maka
tiap kamar diisi tiga orang peserta. Bapak sekamar dengan peserta dari Cepu Jawa
Tengah dan dari daerah Kupang”.
WAGIARTI
: “ Bagus itu pak, jadi tambah seduluran, terus?.
WAGIMAN
: “ Bapak mandi duluan. Setelah itu teman dari Kupang. Dia masuk kamar
mandi sambil terdendang. Gemericik air kedengaran. Bapak asyik ngobrol sama
yang dari Cepu. Nggak berapa lama, teman yang mandi itu keluar telanjang bulat
sambil teriak-teriak, menunjuk-nunjuk kamar mandi…”Pak, ada setannya di
kamar mandi….Airnya tiba-tiba puuaanas !!!”.
WAGIARTI : “Lah…Waktu bapak mandi kan
aman-aman saja…”.
WAGIMAN : “ Yaitu lah bu. Rupanya dia
belum pernah nginap di hotel kelas, yang air kamar mandi itu bisa di atur dari
kran air. Dia itu bersemangat, berdendang, muter-muter, tangannya nyenggol pol…
kran mengarah air panas, Ya… tentu saja air yang keluar langsung air panas.
Bapak dan teman dari Cepu, setelah melihat posisi kran…. Tertawa
terpingkal-pingkal….Teman yang masih telanjang itu marah-marah”.
WAGIARTI : “ Terus, setelah dijelaskan dan
bapak kembalikan arah krannya, suhu airnya kan kembali normal . Gimana teman
yang kesetanan tadi?”
WAGIMAN
: “Ya…ikut tertawa terpingkal-pingkal menertawai dirinya. Mengaku baru
pertama kali menginap di hotel berkelas”.
WAGIARTI : “ Ya, pengalaman itu memang penting….!.
Lha...Pak RT datang… Silahkan pak RT”.
WAGIMAN
: “ Paling pak RT ini urusan Pemilu, bu!”.
Wagiarti berdiri, masuk rumah. Langsung ke
dapur menyiapkan suguhan untuk tamunya. (BUDI SAMPURNO.Mak'skom.IPJT.13.12.2023)