Kamis, 24 Mei 2018


PT.PEGADAIAN SAFARI RAMADAN DI PONDOK PONDOK JAWA TIMUR
PT Pegadaian (Persero) melakukan Safari Ramadan di Jawa Timur. Sebanyak 17 Pondok Pesantren mendapatkan aliran Dana Kesejahteraan Umat (DKU) sebesar Rp 1,7 miliar.
 “Dana kesejahteraan umat ini merupakan bagian dari pembinaan dan pemberdayaan ekonomi umat khususnya di Pondok Pesantren yang dilakukan Pegadaian. Program ini diharapkan bisa membantu berbagai kegiatan di Pondok Pesantren sebagai wadah membangun santri-santri yang berkualitas,” kata Direktur Utama PT Pegadaian (Persero), Sunarso saat mengunjungi Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang, Kamis (24/5).
Sunarso menyatakan, dalam Safari Ramadan dan penyerahan DKU ini menjadikan bukti adanya komitmen Pegadaian dalam wujud kepedulian kepada lembaga-lembaga pendidikan yang konsen dalam pembinaan umat Islam. Diberharapkan program Safari Ramadan ini juga dalam upaya untuk mendekatkan diri dan literasi, serta inklusi keuangan syariah utamanya produk-produk Pegadaian Syariah dengan santri-santri di Pondok Pesantren, sehingga program ini dapat memperluas basis nasabah hingga kalangan milenial.
Safari Ramadan ini,  juga sebagai bagian kegiatan literasi keuangan syariah yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan kemauan masyarakat dalam memanfaatkan produk-produk Pegadaian Syariah, sebagai solusi kebutuhan keuangan.
Belum lama ini Pegadaian telah meluncurkan Pegadaian Digital Service (PDS) Gadai Tanpa Bunga dan Agen Pegadaian. Layanan gadai tanpa bunga ini dihadirkan untuk membantu anak-anak muda seperti  mahasiswa dan masyarakat berpenghasilan rendah, sekaligus mereka yang membutuhkan dana kecil.
Sunarso menambahkan, peluncuran dua layanan baru itu menjadi cara bagi perusahaan untuk mendukung program inklusi keuangan dan memperluas jangkauan sekaligus mempermudah pelayanan kepada nasabah. Dengan aplikasi ini diharapkan kami dapat meningkatkan jumlah nasabah yang dilayani menjadi 11,5 juta nasabah pada tahun ini. Selain untuk pemberdayaan ekonomi umat.
Sementara itu, kinerja gadai syariah Pegadaian pada tahun 2017 naik 6,05 persen dibandingkan dengan tahun 2016.  Diharapkan gadai syariah akan tumbuh dan kami akan memperbanyak otlet-otlet berbasis syariah yang dikelola oleh SDM yang kompeten dalam memproses bisnis keuangan secara syariah.(Bud.S.Kominfojatim.Mak’skom.IPJT.24.5.18)

Rabu, 23 Mei 2018


KORPS MARINIRADAKAN MULTILATERAL THE RIM OF THE PACIFIC’
Views 841
Prajurit Korps Marinir yang tergabung dalam Satuan Latihan bersama (Latma) Multilateral The Rim Of The Pacific (Rimpac) tahun 2018 melaksanakan Latihan Parsial di perairan Pantai Banongan, Situbondo, Jawa Timur, Rabu (23/5).
Latihan yang diselenggarakan sejak tanggal 21 Mei 2018 tersebut meliputi latihan dril kering yang dilaksanakan di Bhumi Marinir Karangpilang, Surabaya dan dril basah yang diselenggarakan di perairan pantai Banongan Situbondo.
Dalam latihan drill kering diikuti 168 personel yang dipimpin langsung oleh Komandan Kompi Pasukan Pendarat (Dankipasrat) Mayor Marinir Afrison Taufik. Sementara itu sebanyak 40 personel dibawah pimpinan Kapten Marinir Dhani Widiyanta melaksanakan dril basah atau di medan sesungguhnya yang dilaksanakan di perairan pantai Banongan, Situbondo.
Komandan Satgas Latihan Rimpac 2018 Mayor Marinir Aristoyuda mengatakan, kegiatan latihan parsial tersebut merupakan salah satu tahapan dalam setiap tugas atau latihan yang akan dilaksanakan prajurit korps baret ungu sebelum menjalankan tugas atau latihan. Tujuannya, untuk mengetahui kekurangan atau kelemahan yang ada sehingga dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi agar dalam pelaksanaan latihan sesungguhnya dapat berjalan dengan lancar dan aman.
Dalam latihan parsial, lanjutnya, materi yang dilatihkan meliputi pendaratan dengan 3 unit LVT-7, 1 unit kendaraan Unimog dan 1 pucuk meriam 105 mm di pantai Banongan, Situbondo. Sedangkan yang di Bhumi Marinir Karangpilang, Surabaya melaksanakan peran peninggalan cepat atau evakuasi saat pendaratan dengan menggunakan kendaraan tempur LVT-7. Selain itu latihan infanteri mekanis dan untuk kesenjataan Artileri Medan serta kalibrasi ulang dan pemberian stempet meriam 105 mm juga dilakukan. (Bud.S.Kominfojatim.Mak’skom.IPJT.16.5.18)
Views 960


Senin, 21 Mei 2018


UPT TAMAN BUDAYA JATIM ZAIRAH KE CAK DURASIM
Peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-110 tahun 2018 ditandai oleh kru UPT Taman Budaya Jawa Timur (TBJT) dengan berziarah ke tokoh legendaris ludruk Cak Durasim di pemakaman Tembok Surabaya, pada hari Senin 21 Mei.
Bersama sejumlah staf, Kepala UPT Taman Budaya Jawa Timur, Sukatno memanjatkan doa dan menaburkan bunga di makam yang dihiasi oleh patung dada Cak Durasim itu.  Entah siapa yang melakukannya, patung itu kini diberi warna-warni cat. Di bawahnya, tertulis: “Tanda Keperwiraanmu, Pejuang dan Pelopor Seni Rakyat. Bekupon Omahe Doro, Melok Nippon Tambah Soro. Gondo Durasim. Wafat pada tanggal 7 Agustus 1944. Dibangun/diresmikan 27 Desember 1956. Panitya.”
Dalam sejarahnya, memang Cak Durasim menjadi korban penjajah Jepang karena perlawanannya yang dilakukan dengan menggunakan media ludruk. Kidungannya yang terkenal “Bekupon Omahe Doro..” itulah yang menjadi pemicu sehingga tentara Jepang kemudian membunuhnya.
Nama Cak Durasim digunakan sebagai nama Gedung Kesenian di kompleks TBJT. Tanggal 20 Mei dipilih karena pada tanggal tersebut, tepatnya tahun 1978 Taman Budaya Jawa Timur (waktu itu bernama Taman Budaya Surabaya) berdiri, sebagai institusi yang langsung berada di bawah koordinasi Direktorat Jendral Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pada tahun ini tepat berusia 40 (empat puluh) tahun.
Sementara itu, di kompleks pemakaman yang sama, terdapat sejumlah seniman ternama dimakamkan, diantaranya budayawan Krishna Mustajab, penyanyi Vicky Fendi, musisi Slamet Abdul Sjukur, penyanyi Gombloh, dan menurut catatan Isfanhari, pengamat musik Jatim, di sini juga terdapat makam Dimas Hamzah (juara Bintang Radio Televisi Nasional, dan ketua Papikop/Persatuan Artis Kota Pahlawan), Sulbani (pemain flute terkenal tahun 60-an), Djuki (Dirigen pribumi pertama jaman Radio Nirom), dan M Chanan (pemain saxophone terbaik dijamannya 1935-an).
Di samping itu, juga terdapat makam wartawan dan pemerhati budaya Jawa, yang biasa dipanggil Pak Petruk. Serta terdapat pula makam KH Ridlwan Abdulloh, pencipta lambang Nahdatul Ulama. (Bud.S.Kominfojatim.IPJT.21.5.18)
Views 841


Senin, 07 Mei 2018


KOMISI E DPRD JATIM MINTA SURVEI  ANJLOKNYA NILAI  UN
Komisi E DPRD Jatim meminta kepada Dinas Pendidikan (Diknas) Provinsi Jatim untuk melibatkan pihak ketiga, atau lembaga independen guna melakukan survei yang menjadi penyebab anjlok nilainya UN di Jatim.
Wakil Ketua Komisi E, Heri Sugiono di DPRD ditemui usai hearing dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jatim di Komisi E, Senin (7/5) mengatakan, pihaknya prihatin dengan anjloknya nilai UNBK di Jatim pada tahun ini. “Kami harap masalah ini harus segera selesai dan jangan sampai berlarut-larut,”
Menurut Heri, dengan berpedoman dengan hasil survei lembaga independent bisa diketahui cara untuk menerapkan metode baru untuk mendongkrak perbaikan nilai UN tahun depan. Diharapkan Diknas Jatim harus membuat terobosan.
Anggota Komisi E lainnya, Gunawan mengatakan prihatin dengan anjloknya UN di Jatim. Pihaknya juga meminta agar UN ini kedepannya bukan menjadi persyaratan kelulusan utama siswa, tapi dibuat alat ukur kualitas pendidikan di setiap daerah. Sehingga kualitas pendidikan dan hasil UN bisa terukur dan teruji, serta tidak lagi hasil UN anjlok lagi.
Seperti diketahui, Kadiknas Jatim Saiful Rahman membeberkan bahwa nilai UN untuk tingkat SMA/SMK/MA di Jawa Timur pada tahun ini turun signifikan dibandingkan hasil ujian pada tahun lalu. Persentase siswa yang mendapatkan nilai di bawah 55 bahkan mencapai 78,88 persen atau naik dibanding tahun lalu yang hanya 55,41 persen, kata Saiful usai pembagian Daftar Kolektif Hasil Ujian Nasional (DKHUN) di Surabaya.
"Untuk jenjang SMK, siswa yang mendapat nilai di bawah 55 mencapai 174.283 dari 220.958 siswa. Tahun kemarin yang di bawah 55 mencapai 110.316 siswa," kata mantan Kabadiklat Jatim ini.
Untuk jenjang SMA , siswa yang mendapat nilai di bawah 55 mencapai 146.183 dari 172.105 siswa. Dengan demikian persentase siswa yang mendapat nilai di bawah 55 mencapai 85,30 persen, meningkat dari tahun lalu yang hanya 85,13 persen.
Sementara untuk MA, persentase siswa yang mendapat nilai di bawah 55 mencapai 96,34 persen, meningkat dari tahun lalu sebesar 95,41 persen. Tahun ini siswa yang mendapat nilai di bawah 55 mencapai 95.980 dari 100.237 siswa. (Bud S.Kominfojatim.Mak’kom.IPJT.7.5.18)




Jumat, 04 Mei 2018


APLIKASI  OPINIUM  DI  AIRLANGGA
Universitas Airlangga mengapresiasi dan mendukung penuh terhadap aplikasi opinium sebagai satu – satunya aplikasi penguji informasi yang berisikan kebenaran.
Rektor Unair Surabaya, M Nasih mengungkapkan bahwa ada media yang dibuat oleh anak bangsa dapat mengukur validitas dan reabilitas sebuah informasi yang beredar di masyarakat. “Ada media yang digagas oleh anak bangsa yang dapat mengukur validitas dan reabilitas sebuah informasi yang beredar di masyarakat, sehingga kita patut untuk memberikan apresiasi,” ungkapnya di Universitas Airlangga Surabaya, Jumat (4/5).
Ada dua hal penting, yaitu untuk mempublish hasil karya para akademisi dan mendorong masyarakat untuk membaca informasi secara konprehensif. Ia juga meminta kepada seluruh warga Universitas Airlangga, terutama para akademisi untuk menjadi bagian dari diskusi di aplikasi opinium, sehingga dapat menjadi penilaian atas isu informasi nasional.
“Kita mendorong dan bila diperlukan akan menjadi bagian terhadap penilaian dari akademisi terkait dengan isu – isu nasional, karena ini salah satu wujud kepedulian kita terkait berbagai macam hal di luar institusi kita,” tambahnya. (Bud.S.Kominfojatim.Mak’skom.IPJT.4.5.18)
Views 412