UPT TAMAN BUDAYA JATIM ZAIRAH KE CAK DURASIM
Peringatan Hari Kebangkitan Nasional
(Harkitnas) ke-110 tahun 2018 ditandai oleh kru UPT Taman Budaya Jawa Timur
(TBJT) dengan berziarah ke tokoh legendaris ludruk Cak Durasim di pemakaman
Tembok Surabaya, pada hari Senin 21 Mei.
Bersama sejumlah staf, Kepala UPT Taman Budaya
Jawa Timur, Sukatno memanjatkan doa dan menaburkan bunga di makam yang dihiasi
oleh patung dada Cak Durasim itu. Entah siapa yang melakukannya, patung
itu kini diberi warna-warni cat. Di bawahnya, tertulis: “Tanda Keperwiraanmu,
Pejuang dan Pelopor Seni Rakyat. Bekupon Omahe Doro, Melok Nippon Tambah Soro.
Gondo Durasim. Wafat pada tanggal 7 Agustus 1944. Dibangun/diresmikan 27
Desember 1956. Panitya.”
Dalam sejarahnya, memang Cak Durasim menjadi
korban penjajah Jepang karena perlawanannya yang dilakukan dengan menggunakan
media ludruk. Kidungannya yang terkenal “Bekupon Omahe Doro..” itulah yang
menjadi pemicu sehingga tentara Jepang kemudian membunuhnya.
Nama Cak Durasim digunakan sebagai nama Gedung
Kesenian di kompleks TBJT. Tanggal 20 Mei dipilih karena pada tanggal tersebut,
tepatnya tahun 1978 Taman Budaya Jawa Timur (waktu itu bernama Taman Budaya
Surabaya) berdiri, sebagai institusi yang langsung berada di bawah koordinasi
Direktorat Jendral Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pada tahun
ini tepat berusia 40 (empat puluh) tahun.
Sementara itu, di kompleks pemakaman yang
sama, terdapat sejumlah seniman ternama dimakamkan, diantaranya budayawan
Krishna Mustajab, penyanyi Vicky Fendi, musisi Slamet Abdul Sjukur, penyanyi
Gombloh, dan menurut catatan Isfanhari, pengamat musik Jatim, di sini juga
terdapat makam Dimas Hamzah (juara Bintang Radio Televisi Nasional, dan ketua
Papikop/Persatuan Artis Kota Pahlawan), Sulbani (pemain flute terkenal tahun
60-an), Djuki (Dirigen pribumi pertama jaman Radio Nirom), dan M Chanan (pemain
saxophone terbaik dijamannya 1935-an).
Di samping itu, juga terdapat makam wartawan
dan pemerhati budaya Jawa, yang biasa dipanggil Pak Petruk. Serta terdapat pula
makam KH Ridlwan Abdulloh, pencipta lambang Nahdatul Ulama.
(Bud.S.Kominfojatim.IPJT.21.5.18)
Views 841
Tidak ada komentar:
Posting Komentar