Minggu, 31 Desember 2017

SUDUT KOMUNIKASI 7.
MACAM KEMAMPUAN YANG MEMPENGARUHI PROSES KOMUNIKASI
Berbicara tentang kemampuan, ternyata kemampuan itu dapat dikategorikan sebagai kemmpuan phisik dan kemampuan mental.
Kemampuan phisik adalah suatu kemampuan yang dapat dilihat nyata dengan indera mata. Misal, seseorang mempuyai kemampuan untuk mengangkat kursi atau benda benda lainnya. Kegiatan mengangkat kursi tadi oleh dirinys sendiri dan oleh orang lain dapat dilihat dengan mata kepala  secara langsung.
Sedangkan kemampuan mental terbagi lagi menjadi 3 macam, yaitu:
a.      Kemampuan mekanik. Yaitu suatu kemampuan secara teknis yang dipunyai seseorang. Misalnya seseorang mampu untuk mempergunakan secara teknis suatu peralatan serta mampu pula untuk memperbaiki. Lihat seorang montir mesin mobil. Dia mampu menghidupkan dan mengendarai mobil, tetapi dia sekaligus mampu memperbaiki mobil tsb apabila mengalami gangguan mesin.
b.      Kemampuan sosial. Yaitu suatu kemampuan seseorang dalam berhubungan dengan seseorang atau masyarakat. Misalnya : Luwes dalam pergaulan, dapat menempatkan diri, dapat menjawab dengan tepat, dapat menempatkan humor, dapat menilai dan menghargai kawan atau lawan, dapat membangkitkan emosi dan menarik perhatian.
c.       Kemampuan Intektual. Kemampuan ini terdiri dari kemampuan dasar yang merupakan unsur tingkat kecerdasan seseorang
Unsur unsur tsb adalah
1.      Unsur ketepatan persepsi. Yaitu daya tangkap dan daya mengerti secara menyeluruh dari apa yang ditangkap lewat komunikasi. Walaupun ada     bagian bagian yang hilang/ tidak berhasil ditangkap
2.    Unsur kemampuan berhitung. Yaitu berhitung secera sederhana, tentang      penambahan, pengurangan, pembagian, perkalian
3.      Unsur kemampuan bicara. Yaitu suatu kemampuan seseorang untuk berbicara menyampaikan kehendaknya dengan lancer. Artinya mampu menuturkan kata kata dan mampu menyusun secara sistimatis, tegas dan logis
4 . Unsur kemampuan daya mengerti bicara. Yaitu kemampuan seseorang yang berkaitan dengan  kelancaran berbicara dan mengerti situasi serta kondisi ketika sedang berbicara, artinya dapat mnyesuaikan dengan keadaan sekelilingnya
5 . Unsur kemampuan ruang. Yaitu berhubungan dengan daya seseorang untuk  menilai ruang. Misal, supir memasukkan atau  mengeluarkan mobil dari garasi mobil supaya mobil tidak menyenggol tembok garasi.
6 .    Unsur kemampuan daya ingat. Yaitu kemampuan seseorang untuk mengingat sesuatu hal. Ingatan itu sangat diperlukan dalam berkomunikasi. Misalnya dalam suatu rapat atau dalam perundingan.
7.           Unsur kemampuan daya menganalisa dan mengupas persoalan. Yaitu kemampuan diperlukan dalam menghadapi situasi yang kompleks, untuk dapat memilah milah permasalahan serta menganalisa guna mendapatkan solusi pemecahan permasalahan
Kemampuan MEKANIK. SOSIAL dan KEMAMPUAN INTELKEKTUAL menunjukan tingkat kecerdasan seseorang dan hal ini akan sangat mempengaruhi ketika seseorang berproses komunikasi.(Budi Sampurno,Mak’skom.IPJT.31.12.2017)



Sabtu, 30 Desember 2017

SUDUT KOMUNIKASI 6
KEMAMPUAN DAN KEMAUAN DALAM PROSES KOMUNIKASI
Dalam Sudut Komunikai 5, telah dibicarakan mengenai Kemampuan dan Kemauan. Dua kata kata itu akan menjadi dasar pokok agar komunikasi dapat berjalan atau terlaksana. Lalu apa pengertian dari dua kata tersebut dalam kaitannya dalam poses berkomunikasi.
Kemampuan dengan kata dasar mampu yang pada halaman 296, Kamus Bahasa Indonesia Untuk Pelajar, Badan Pengembangan Dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Th 2011, yang pengertiannya adalah: kuasa –bisa, sanggup-melakukan sesuatu.
Kalau kita telisisk lagi ternyata kemampuan itu sifatnya stabil, misalnya orang mampu menyetir mobil. Meskipun orang tsb sudah lama tidak menyetir mobil, tetapi suatu ketika dia harus menyetir, maka orang tsb masih bisa melakukan kegiatan menyetir mobil. Atau orang sudah lama tidak naik sepeda ontel, tetapi orang tsb suatu ketika diperlukan masih tetap bisa mengendarai sepeda ontel.
Lalu apa artinya kemauan yang kata dasarnya adalah mau. Dalam Kamus Bahasa Indonesia Untuk Pelajar, Badan Pengembangan Dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan ,Th 2011, halaman 307 diartikan suka hendak; suka akan; hendak. Sedang kemuan diartikan sebagai apa yang dimaui; keinginan; kehendak.
Kalau kita telisik lagi, kemauan ini ternyata sifatnya tidak stabil. Jadi bisa berubah pada setiap saat. Perubahan ini ternyata dipengaruhi oleh sikap. Misal kita mau bertanya pada seseorang, Belum sampai bertanya kita ketahui orang tsb bersikap acuh. Maka kita yang tadinya mau bertanya menjadi tidak jadi bertanya.
Pengaruh kedua yaitu motivasi. Orang yang tadinya tidak mau berbicara dengan seseorang, tetapi ternyata orang tersebut mempunyai keistimewaan yang sesuai dengan kepentingan kita, maka kita jadi mau bertanya kepada orang tsb.
Pengaruh ketiga adalah suasana hati. Suasana hati kita memang tidak pernah stabil, se waktu waktu bisa berubah, misalnya tergantung pada situasi sekeliling kita.
Kaitannya dengan proses komunikasi, maka seseorang akan melakukan komunikasi sangat tergantung pada kemampuan dan kemauannya. Apabila dia mampu tetapi tidak mau, maka komunikasi juga tidak akan berjalan. Demikian sebaliknya, apabila dia mau tetapi tidak mampu, maka komunikasi juga tidak akan berjalan.(Budi Sampurno,Mak’skom,IPJT,30.12.17)


SUDUT KOMUNIKASI 5.             
PERLUNYA KEMAMPUAN DAN KEMAUAN DALAM BERKOMUNIKASI
Agar komunikasi dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan, maka kedua belah pihak, komunikator dan komunikan harus memiliki kemampuan dan kemauan untuk memproses sinyal sinyal yang saling dikirimkan.
1.      Kemampuan dan kemauan pihak komunikator untuk memahami informasi atau materi yang akan   dikomunikasikan  dan memahami pula akibat akibatnya
2.      Kemampuan dan kemauan pihak komunikator untuk menyusun informasi atau materi yang akan dikomunikasikan dalam bahasa yang dapat ditangkap dan dimengerti oleh pihak komunikan. Serta menyusunnya dalam bentuk susunan yang dapat menimbulkan hanya satu paham/pengertian/tafsiran
3.      Kemampuan dan kemauan pihak Komunikan untuk menangkap dan memahami informasi atau materi yang diterima
4.  Kemampuan dan kemauan pihak Komunikan untuk mengemukakan pemahamannya mengenai apa yang ditangkap/dipersepsi, terutama apabila ada perbedaan antara pahamnya terhadap informasi atau materi yang diterima
5. Kemampuan dan kemauan pihak Komunikan untuk menyesuaikan pemahamannya dengan informassi atau materi yang diterima
6.      Kemampuan dan kemauan pihak komunikator untuk mengetahui belum tercapainya kesesuaian paham dan kemauannya untuk mengusahakan kesesuaian pemahaman dengan komunikan

Apabila kemampuan dan kemauan dari kedua belah pihak, yaitu komunikator dan komunikan telah terjadi kesesuaian, maka komunikasi yang dilaksanakan akan dapat berjalan dengan lancar. Namun apabila pihak komunikator ataupun komunikan tidak ada ksesuaian, maka komunikasi itu akan sulit terlaksana.(Budi Sampurno.Mak’skom.IPJT.30.12.17)

Senin, 25 Desember 2017


SUDUT KOMUNIKASI 4

KENA APA ORANG MAU MENDENGAR ATAU MEMBACA ?

Bila kita ini sebagai pendengar atau pembaca, mengapa kita mau diajak berkomunikasi dalam bentuk mendengarkan dan membaca maka bila kita runtut,  akan teruraikan proses sebagai berikut:
Pendengar atau Pembaca
1 . Ingin mendengarkan atau membaca sesuatu
  Dalam hal ini, pendengar mempunyai hak pilihan apakah sebagai pendengar mau mendengarkan atau tidak mau mendengarkan.. Sedangkan sebagai pembaca juga mempunyai hak mau membaca atau tidak mau membaca. Walaupun dalam kasus tertentu dapat dipaksa untuk mendengarkan atau membaca. Misalnya didalam sekolah atau kuliah. Guru atau dosen dapat memaksa murid atau mahasiswa untuk mendengarkan atau membaca.
2 . Tertarik  tujuan komunikasi
     Pada umumnya seseorang mendengarkan atau membaca sesuatu karena tertarik untuk mengetahui materi apa yang akan disampaikan si pembicara atau si penulis. Kalau materi yang disampaikan sesuai dengan kepentingannya, maka si pendengar atau pembaca akan mau untuk mendengarkan atau membaca tulisan penulis. Tetapi kalau tidak sesuai dengan kepentingannya maka pendengar atau pembaca akan tidak mau untuk mendengarkan atau membaca.
Setelah pendengar atau pembaca memenuhi dua syarat tsb, maka untuk berhasilnya komunikasi maka akan terjadi proses selanjutnya yaitu:
Untuk dapat memahami apa yang disampaikan oleh komunikator maka pendengar atau pembaca memproses menyesuaikan aneka ragam kata atau bahasa untuk dapat memahami segala sesuatu yang disampaikan si pembicara atau si penulis. Dengan menyesuaikan maka akan diperoleh dua kemungkinan yaitu:
a.      Dapat memahami kata atau bahasa yang dipergunakan.  Apabila dapat memahami kata   atau bahasanya, akan berhasillah komunikasi tsb.
b.  Tetapi apabila tidak dapat memahami kata atau bahasa mungkin karena perbedaan penggunaan kata atau bahasa, maka komunikasi tidak dapat berjalan sesuai dengan yang dikehendaki.
Komunikasi itu memang mudah, tetapi pada bagian bagain tertentu kemungkinan akan ditemui ganjalan ganjalan yang akan membuat komunikasi tidak berhasil sesuai dengan kehendak kedua belah pihak yang berkomunikasi.(Budi Sampurno,Mak’skomm.IPJT.25.12.17)