PERCEPATAN PENGUNAN EKONOMI DI KAWASAN JAWA TIMUR
KaKom.26.2.2020. Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga mulai
memetakan sejumlah proyek yang akan menjadi prioritas dalam Peraturan Presiden
(Perpres) 80 tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan
Jatim. Di antaranya adalah Pembukaan Akses Tol ke Pasar Induk Puspa Agro di
Sidoarjo.
Kepala Dinas Pekerjaan
Umum Bina Marga (PUBM) Jatim, Gatot Sulistyo Hadi menerangkan, bahwa proyek
tersebut akan dimulai tahun ini. Di antaranya dengan melakukan Feasibility
Study (FS) atau studi kelayakan dan Detail Engineering Design
(DED). "Kami akan melaksanakan DED dan FS dari Jalan Tol ke Puspa
Agro. Sebab, (dalam Perpres) ada amanah itu. Apalagi, hingga saat ini belum ada
FS dan DED-nya," kata Gatot ketika ditemui di kantornya, hari Rabu ini.
Di dalam Perpres
tersebut, proyek yang ditaksir menghabiskan anggaran senilai Rp200 miliar ini
akan menggunakan sumber pendanaan dari Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha
(KPBU). Menurut Gatot, besar kemungkinan anggaran ini akan bersumber dari APBD
Jatim.
Adapun lama FS dan DED
akan membutuhkan waktu sekitar satu tahun. "Sebenarnya, (lama kajian) ini
sudah terhitung cepat. Terkesan lama karena memang harus metani (memetakan)
satu persatu. Mulai dari tanahnya berapa, anggaran yang dibutuhkan berapa, dan
lain sebagainya," jelasnya.
Hasil FS dan DED
tersebut akan menjadi dasar dalam penyusunan anggaran. "Sehingga, kami
bisa masukkan ke dalam APBD. Saat ini proses tersebut sedang berjalan.
Di dalam Perpres
tersebut, proyek ini menjadi satu di antara 77 Kawasan Prioritas
Gerbangkertosusila. Dengan adanya penghubung jalan tol dari Waru menuju
Jemundo, akan membuat geliat pasar induk modern agrobis di kawasan Taman ini
tumbuh semakin besar.
Di samping proyek
tersebut, Gatot mengakui masih ada ratusan proyek lainnya yang juga perlu
mendapat fokus dari pihaknya Pemprop Jatim. Hal tersebut juga akan dilaksanakan
secara simultan hingga lima tahun kedepan. "Kami sampaikan di Komisi
D, bahwa dari 218 proyek, tidak serta merta dikerjakan. Sebab, Perpres tersebut
turun di penghujung tahun anggaran 2019," katanya.
Misalnya, terkait
pembangunan ruas jalan tol penghubung Probolinggo - Lumajang dan ruas jalan
provinsi Kejayan - Tosari yang mengarah ke Bromo. Beberapa ruas jalan tersebut
selain akan menggunakan anggaran APBN juga akan melibatkan sejumlah
investor.
Misalnya, ruas jalan
tol Probolinggo - Lumajang yang ditaksir membutuhkan biaya lebih dari Rp4
triliun. "Kami sudah menemukan investornya untuk ruas jalan sepanjang 27
km ini. Namun, kami belum bisa putuskan karena harus berkoordinasi dengan BPJT
(Badan Pengarur Jalan Tol) serta harus melakukan DED dan FS juga.
(Kominfojatim.Mak’skom.IPJT.26.2.2020)