Jumat, 21 Februari 2020


MENTERI PDT DAN TRANSMIGRASI APRESIASI JAWA TIMUR
Views 85
KaKom.21.2.2020. Menteri Pembangunan Desa Tertinggal (PDT) dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar mengapresiasi proses positif pencairan, penyerapan, serta pemanfaatan dana desa di Jawa Timur.
"Jawa Timur sudah bagus, tinggal digenjot lagi untuk percepatan," katanya dalam acara Percepatan Penyaluran dan Pengelolaan Dana Desa Tahun Anggaran 2020 di Gedung Grahadi Surabaya.
Yang perlu ditekankan terkait pemanfaatannya dana desa ini, kata Halim, agar sepenuhnya digunakan untuk Padat Karya Tunai Desa, dalam rangka ketahanan ekonomi di desa desa, yang sudah mendapat dan menyalurkan dana desa. Diucapkan terima kasih kepada Gubernur yang sudah sangat proaktif untuk percepatan dan kecepatan penyaluran dan pemanfaatan dana desa
Namun Halim mengakui masih ada sekitar 10 Kabupaten yang belum mengeluarkan Perbup (Peraturan Bupati), dan 20 yang belum memberikan surat kuasa pencairan ke KPN (Kantor Perbendaharaan Negara). Halim mengharapkan untuk segera membuat. Mudah-mudahan Februari ini selesai, sehingga Maret seluruh desa di Jawa Timur sudah melaksanakan Padat Karya Tunai Desa. 
Padat Karya Tunai Desa, kata Halim, akan sangat membantu di dalam ketahanan ekonomi di desa, karena disitu ada perputaran uang, daya beli mengalami kenaikan, karena ada pekerjaan. Apalagi Padat Karya Tunai Desa itu tenaga kerjanya diprioritaskan pada kelompok miskin, setengah penganggur, dan penganggur, sehingga semua masyarakat yang di desa itu kemudian menjadi dinamis.
Terkait Anggaran dana desa untuk wilayah Jawa Timur, sebesar Rp 7,654 triliun, yang tersebar bagi 7.724 desa. Besaran anggaran untuk masing masing desa tidak sama.Relatif sesui dengan  formulanya.
Untuk Jawa Timur, kata politisi Partai Kebangkitan Bangsa ini, besaran dana untuk masing masing desa diatas Rp 700 juta, tetapi masih dibawah Rp 1 Miyard.
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengatakan percepatannya menjadi penting, lantaran adanya perang dagang antara Amerika dan China, kemudian ada korona, yang semua mesti melakukan antisipasi secara lebih komprehensif. Dan kita ingin ada proses percepatan pensejahteraan masyarakat di desa.
Angka kemiskinan di wilayah pedesaan, secara kuantitatif tertinggi, meskipun secara presentatif tidak. Oleh karena itu Pemprop Jatim ingin ada intervensi bersama secara lebih signifikan. Harapannya adalah kalau ada percepatan pencairan program, untuk Padat Karya Tunai diprioritaskan maka ekonomi di desa akan bergerak.
Dengan program Padat Karya Tunai, Khofifah berharap, bisa melakukan antisipasi antisipasi secara lebih substantif, dari kemungkinan perlambatan pertumbuhan ekonomi, baik secara global maupun nasional, yang kemungkinan akan berpengaruh pada daerah-daerah.(KominfoJatim.Mak’skom.IPJT.21.2.2020)

Views 23156

Tidak ada komentar:

Posting Komentar