MULAI OKTOBER
PEMBAYARAN TOL TIDAK PAKAI PEMBAYARAN TUNAI
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus
melakukan peningkatan pelayanan publik kepada masyarakat. Salah satu programnya
yaitu mulai bulan Oktober 2017 diberlakukan penggunaan uang elektronik pada
semua transaksi di jalan tol, dan tidak lagi pembayaran secara tunai. Hal ini
disampaikan oleh Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono dalam pers releasenya.
Sejak diumumkan rencana pemerintah tentang elektronifikasi
jalan tol, melalui kampanye publik, penggunaan uang elektronik baru naik mencapai
33 persen pada musim mudik Lebaran dan program diskon bagi pengguna uang
elektronik. Sedangkan saat ini, pengguna uang elektronik baru mencapai 28
persen.
Pemerintah berencana menerapkan Multi Lane Free Flow (MLFF)
atau pembayaran tol tanpa henti (pengguna jalan tol tidak harus menghentikan
kendaraan di gerbang tol) pada Desember 2018. Untuk menuju tahapan MLFF, akan
melalui tiga tahapan, yakni pada tahap awal akan diberlakukan penggunaan uang
elektronik pada semua transaksi di jalan tol pada Oktober 2017, kemudian
dilanjutkan integrasi jalan tol dan integrasi jalan tol dengan konsorsium
Electronic Toll Collection pada Desember 2017.
Sebelum memulai program transaksi non-tunai 100 persen, Badan
Pengatur Jalan Tol (BPJT) bersama BUJT dan Perbankan telah melakukan berbagai
kampanye baik di tingkat nasional dan lokal, penerapan transaksi secara multi
issuer dan non ekslusif, perluasan Gerbang Tol Otomastis (GTO), perluasan
lokasi top-up, dan penyiapan regulasi transaksi tol non tunai. "Kampanye
ini perlu diintensifkan hingga pertengahan Bulan September yang akan datang,
untuk selanjutnya kita evaluasi," kata Menteri Basuki.Selanjutnya
dikatakan, bahwa rencana pembayaran non tunai juga sudah dibicarakan dengan
Gubernur BI, sdr. Agus Martowardoyo.
Integrasi tol secara bertahap juga akan dilakukan. Ruas Tol
Jakarta-Tangerang-Merak integrasi telah dilakukan sejak Mei 2017. Sedangkan
integrasi Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi) dan Jakarta Outer Ring Road (JORR)
dalam tahap persiapan untuk dilakukan integrasi.
Sementara untuk integrasi Cluster 1 dan Soreang - Pasir Koja,
integrasi Jagorawi dan Ciawi-Sukabumi, integrasi Wilayah Kota Semarang dan Kota
Surabaya, kini masih pada tahap diskusi awal. Integrasi juga akan dilakukan
pada konsorsium Electronic Toll Collection (ETC) agar penyelenggaraan transaksi
tol non tunai lebih efisien.
Sementara itu, Agus Martowardoyo Gubernur BI menyambut baik
kerja sama dan koordinasi untuk dilakukan evaluasi. Selain Kementerian PUPR dan
BI, ada dua pemangku kepentingan utama yaitu BUJT dan perbankan. Saat ini kami
terus berkoordinasi agar Oktober 2017, transaksi di jalan tol
berjalan non-tunai dapat terlaksana.
Menurut Gubernur BI, kampanye, diskon dan penawaran khusus
untuk menambah minat pengguna jalan tol juga akan terus dilakukan. Jumlah
pengguna uang elektronik di jalan tol diharapkan dapat meningkat secara
signifikan dalam 1,5 bulan ke depan.
Berkenaan dengan penguatan regulasi, Menteri PUPR akan menerbitkan
Peraturan Menteri (Permen) PUPR sebagai dasar hukum beralihnya pembayaran tunai
menjadi non tunai yang ditargetkan terbit sebelum 17 Agustus 2017. BI juga akan
menyakinkan kepada pihak perbankan bahwa sistem transaksi di jalan tol akan
berjalan baik. (Kominfojatim,Mak’skom,IPJT.16.8.17)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar