Selasa, 31 Oktober 2017

SUDUT PERFILMAN 2
Kalau hendak dikaji, sebenarnya film itu dapat diartikan dalam dua pengertian. Pertama film sebagai bahan baku, yang kedua, film sebagai hasil karya tehnik dan seni.
Pengertian  pertama adalah celluloid .Bahan baku semacam ini dapat dipakai sebagai alat untuk fotography atau pemotretan.
Film semacam ini terdapat dua macam. Yakni, film yang dapat dipergunakan memotret satu-satu. Biasanya ukurannya panjangnya hanya pendek. Berikutnya  adalah film yang dapat dipergunakan memotret secara berturut-turut dengan kecepatan tinggi. Jenis yang kedua ini ukurannya panjang berbentuk rol film dan berpuluh-puluh meter.
Film sebagai bahan baku mempunyai ciri-ciri atau sifat-sifat yang khas. Yaitu:
1.            Mempunyai kemampuan untuk menangkap bayang-bayangan optis dan mampu pula memproyeksikan kembali gambar-gambar yang telah direkam.
2.            Mempunyai kemampuan merekam impresi-impresi suara. Yaitu setelah suara-suara yang akan direkam terlebih dahulu diubah menjadi impresi sinar dengan melalui proses elektronika.
3.            Mempunyai bentuk yang mendatar.
4.            Dalam bentuk disc
5.            Dalam bentuk digital
Film sebagai bahan baku ini selalu mengikuti perkembangan teknologi komunikasi.
(Budi Sampurno.Mak’skom.IPJT.31.10.17 )





SUDUT KOMUNIKASI 2.
Ada pula yang memberikan arti komunikasi dengan secara:
1.      Secara Etimologis, adalah komunikasi yang melahirkan kesamaan makna dalam sesuatu hal. Maka jika seseorang mengerti tentang sesuatu yang dinyatakan orang lain kepadanya, maka komunikasi itu dapat berlangsung. Jadi hubungan antara orang tsb bersifat komunikatif. Sebaliknya, apabila sesuatu yang disampaikan itu tidak dimengerti maknanya, maka komunikasi itu tidak dapat berlangsung, artinya tidak komunikatif

2.      Secara Terminologis, adalah komunikasi yang berproses  dan menyampaikan pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi yang terjadi adalah komunikasi antara manusia dengan manusia, atau yang sering disebut sebagai  human communications, disebut juga komunikasi sosial atau social communications.

3.      Secara paradigmatic adalah komunikasi yang mengandung tujuan tertentu, ada yang dikatakan secara lesan, tertulis, melalui media. Jadi bersifat intensional atau mengandung tujuan, Oleh karena itu harus direncanakan terlebih dahulu. Perencanaannya harus meliputi kadar komunikasinya dan juga kepada siapa komunikasi itu ditujukan( komunikan )
Jadi dalam pengertian komunikasi secara paradigmatic, mengandung pengertian bahwa komunikasi itu dilangsungkan dengan tujuan, misal mengubah sikap (attitude ), mengubah pendapat ( opinion ), atau mengubah perilaku ( behavior ). Atau dengan kata lain adalah komunikasi yang bersifat informatif dan persuasif.  Disinilah komunikasi dapat didifinisikan :  Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau untuk mengubah sikap, pendapat atau perilaku, baik langsung secara lesan, maupun tak langsung melalui media
Berbicara tentang komunikasi itu memang menarik, apalagi setiap hari kita selalu melakukan komunikasi. Dengan bentuk tertulis, lisan atapun main kode. ( Budi Sampurno.Mak’skom.IPJT.31.10.17 )



SUDUT KOMUNIKASI 1.
Setiap hari orang selalu melakukan komunikasi, membicarakan berbagai masalah yang dianggap penting atau sekedar menghibur diri. Lalu apa yang dimaksud dengan istilah komuikasi itu ?.
Komuniaksi berasal dari bahasa Latin, “ Communicare “ yang mempunyai arti “ berpartisipasi “ dan atau “ memberitahukan “. Komunikasi juga berasal dari kata “ communis “, yang mempunyai arti “ milik bersama “ dan atau “ berlaku di mana mana “,
Dari asal usul istilah tsb, beberapa ahli menyimpulkan bahwa pengertian komukasi seperti yang disampaikan al:

Onong Uchajana Effendi dalam bukunya “ Kamus Komunikasi, mendifinisikan komunikasi adalah  proses penyampaian suatu pesan dalam bentuk bentuk lambang lambang bermakna sebagai paduan pikiran dan perasaan ide, informasi, kepercayaan, harapan, himbauan dan sebagainya, yang dilakukan seseorang kepada orang lain, baik langsung secara tatap muka maupun tak langsung melalui media, dengan tujuan  mengubah sikap, pandangan atau perilaku.
Sementara itu difinisi yang disampaikan Everet M. Rogers, di kutip oleh Deddy Mulyana dalam buku berjudul Ilmu Komunikasi, Suatu Pengantar, yaitu : “ Komunikasi adalah proses di mana suatu ide dialihkan  dari sumber kepada penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka “.
Ahli komunikasi lain yaitu Harold Laswell menjelaskan arti komunikasi dengan cara memberi pertanyaan :Who Says What, In Which Channel, To Whom, With What Effect, atau Siapa Mengatakan Apa, Dengan Saluran Apa, Kepada Siapa, Dengan Pengaruh apa.
Kalau diperhatikan, semua komunikasi akan terwujud dalam lambang yang bermakna, seperti yang dikatakan oleh Onong Uchajana. Bahasa itu juga lambang yang diucapkan atau ditulis yang mengandung makna tertentu. Sehigga yang diajak berkomunikasi mengerti dan memahami maksud dari yang mengajak berkomunikasi Contoh lain misalnya, dipinggir jalan ada tanda bergambar becak yang dicoret. Artinya semua becak di larang memasuki area tsb. Lampu berwarna merah menyala bisa diartikan, bahwa semua kendaraan harus berhenti dulu menunggu sampai lampu berwarna hijau menyala.Baru semua kendaraan diperbolehkan berjalan. (Budi Sampurno, Mak’skom.IPJT.31.10.17)



Jumat, 13 Oktober 2017

SUDUT SASTRA 2.
CERITERA CINTA PEREMPUAN BERNAMA KALWA
Cerpen yang di tulis oleh A.S. Laksana ini berceritera tentang urusan cinta. Di muat pada harian Jawa Pos pada tanggal 8 Oktober 2017 halaman 5. Di beri judul yang amat singkat “ KALWA “. Biasa. cinta itu ada yang tumbuh bersemi dan segera mendapat sambutan hangat. Tapi ada juga yang tidak langsung mendapat tanggapan positif. Namun justru tanggapan negativ. A.S. Laksana memilih cinta yang kacau. Seseorang lelaki telah merasa dapat mencintai seorang perempuan, tetapi perempuan itu sudah bersuami. Awalnya Kalwa, nama perempuan itu kayaknya menanggapi cinta dengan positif meskipun sudah bersuami. Dan berjanji untuk waktu yang sudah disepakati untuk bertemu. Namun karena suaminya sedang tidak enak badan, maka perempuan itu tidak jadi menemuinya. Ini yang mmbuat jengkel laki laki itu.
Dalam ceritera ini digambarkan Kalwa sepertinya perempuan yang tetap teguh dan sayang kepada orang tuanya. Meskipun bapaknya benci dengan pelaut, pacar Kalwa. Terbukti ketika diajak lari lepas dari orang tuannya, ternyata rencana pelariannya itu tidak terjadi. A.S. Laksana menggambarkan dalam kalimat “ Pada hari keberangkatan, Kalwa diam- diam meninggalkan rumah dan menemuai pacarnya di tempat lekaki itu menunggu dan mereka kemudian bergegas ke pelabuhan. Para penumpang masuk ke kapal melewati tangga jembatan. Ia mencengkeram jeruji pagar jembatan kuat kuat ketika pacarnya menggandengnya di tengah orang-orang yang berjalan masuk ke kapal…. Ia masih tetap mengcengkeram jeruji pagar ketika kapal berangkat, dan ia masih berdiri di situ sampai kapal hilang dari pandangan”.
Kalwa juga perempuan yang setia kepada suaminya, terbukti dengan kalimat yang ditekankan pada awal ceritera “Ia mengirim pesan singkat berisi permintaan maaf tidak bisa bertemu hari ini karena suaminya sedang tidak enak badan sejak pagi dan tidak mungkin ia pergi meninggalkan rumah ketika suaminya ada di rumah dan sedang tidak anak badan”.

Ternyata dalam cerpen ini A.S.Laksana suka mempergunakan kalimat panjang. Subyek, perdikat, anak kalimat yang membahagiakan ataupun yang menyedihkan lelaki itu di rangkum dalam satu kalimat panjang. Tapi cerpen ini tetap enak di baca dan gampang di cerna. Namun agak terganggu dengan kalimat- kalimat yang panjang. Dan itu tidak sekali, tetapi berkali kali. (Budi Sampurno,Mak’skom,JPJT.13.10.17)