Sabtu, 11 November 2017

KETEMU GADIS BALI
(untuk Biru)

Saya tidak menduga, meskipun saya juga menduga
Ketika senyum merekah menambah langit menjadi lebih biru
Awan itu menyingkir dengan sendirinya
Kegelapan menyibak malam yang memang tidak saya duga
Biru muncul menyulut kegalauan diringkasan malam yang tak akan mendua
Penuh, penuh, penuh
Membawa keganjilan dalam berbincang, meski-pun tidak di-tengah sawah
Merundukkan diri, membawa diri ke-alam yang tidak saya duga
Aneh memang
Ganjil memang
Tak saya duga memang
Senyum kembali merekah mengikuti rona muka yang membiru
Menghiasi kota dalam ketenteraman dan kegaduhan
Saya lihat gadis itu tercenung, meski wajah merekah hati ruah
Matanya berbinar tapi bukan cerminan kebinaran
Mungkin hatinya beku melihat sosok-sosok yang porak-peranda
Kegalauannya di-rasa tidak membawa rona rona ke-depan
Baju-baju itu tampak bergoyang-goyang menandakan angin tiada henti bergerak
Dan memang tidak ada yang menduga dan menghentikan angin menghiasi alam
Angin itu segar sepanjang hari dan angin itu menghentak- hentak sepanjang hari
Peluh dingin membasahi sekujur tubuh gadis itu
Namun anehnya membawa kesegaran dalam dunia alami dan rohani
Saya katakan, dunia-mu masih panjang
Saya katakan, dunia-mu masih berrona-rona
Saya katakan, kegelapan menyongsongmu
Saya katakan, hatimu yang akan menentang kegelapanmu
Saya katakan, hatimu yang akan menantang ujianmu
Saya katakan, hatimu yang menyinari masa kebahagianmu.

Budi Sampurno,Htl.Tentrem,Yogyakarta,11.11.2017.

Minggu, 05 November 2017


Apabila anda membaca buku ini, akan menjadi tahu bahwa berkomunikasi itu kelihatannya mudah, tetapi ternyata cukup rumit kalau kita mengikuti kaidah kaidahnya agar komunikasi menjadi effektif.
Buku PSIKOLOGI KOMUNIKASI cetakan ke-tiga th. 2016,terbitan dari GHALIA INDONESIA, Jln.Rancamaya KM 1 No.47,Warungnangka, Ciawi Bogor ini sangat perlu untuk di baca dari semua kalangan. Karena komunikasi tidak hanya milik satu kalangan, tetapi milik semua kalangan. Dari yang masih kecil sampai meninggal. Kalimatnya enak di-baca, mudah dimengerti. Buku in di-tuis oleh orang yang sudah sangat beken di Indonesia, Sdr.MORISSAN, M.A. Dalam buku ini akan kita temui empat bagian pembahasan. Yaitu:

Bagian Pertama berisikan:
Penilaian dan Perubahan Sikap; Manusia Sebagai Makhluk Berpikir; Proses Berpikir Dan Merancang Strategi Pesan; Berpikir Rumit  Dan Sederhana; Rencana Tindakan Dan Logika Pesan.

Bagian Ke-Dua berisikan:
Komunikasi Dengan Orang Belum Dikenal; Penyesuaikan Diri Dalam Komunikasi; Pelanggaran Komunikasi; Berkata Bohong; Manfaat Dan Pengorbanan Dalam Hubungan; Keterbukaan Diri.

Bagian Ke-Tiga berisikan:
Komunikasi Kelompok; Komunikasi Organisasi.

Bagian Ke-Empat berisikan :Perkembangan Pemikiran; Effek Media Massa Pada Sikap; Pross Belajar Dan Memahami; Media Sebagai Pencipta Realitas; Penggunaan Dan Kepuasan Media

Buku dengan tebal halaman 288 ini akan sangat bermanfaat bila di baca dan dipelajari oleh para dosen, para mahasiwa dan mereka yang sedang menduduki jabatan penting agar dapat berkomunikasi dengan baik dan benar. Sehingga komunikasinya benar-benar effektif.  
(Budi Sampurno,Mak'skom.IPJT.5.11.17)

Jumat, 03 November 2017

SUDUT KOMUNIKASI 3.
KENA APA ORANG BERKOMUNIKASI ?.
Orang berkomnikasi di lihat dari si pembicara atau penulis karena:
1 . Orang bersangkutan ingin mengatakan atau menulis sesuatu. Tetapi setiap orang mempunyai pilihan dan itu merupakan haknya, apakah dia akan berbicara, menulis ataupun tidak berbicara dan tidak menulis untuk orang lain.
2 .  Orang bersangkutan memiliki tujuan komunikatif, yaitu  orang mengatakan sesuatu atau menulis sesuatu karena menginginkan sesuatu terjadi sebagai akibat dari yang dikatakan atau dia tulis.
3 . Orang bersangkutan akan memilih kode bahasa yang dimiliki. Artinya untuk mencapai tujuan komunikatifnya, dipilihlah kata kata / bahasa  atau huruf-huruf yang tepat.  Agar dapat dipahami oleh yang diajak komunikasi.
Bagi orang pertama yang berinisiatif untuk berkomunikasi, akan berproses sebagaimana disebutkan diatas. (Budi Sampurno,Mak’skom.IPJT.3.11.17)


   

Kamis, 02 November 2017

SUDUT PERFILMAN 3

Film sebagai hasil karya tehnik dan seni


Pengertian kedua adalah fim sebagai hasil karya teknik dan seni. Seperti film yang kita lihat di gedung bioskop ataupun yang kita tonton di layar kaca, atau  juga dijaman sekarang di telepon genggam (HP). Intinya adalah adanya komponen thema, gambar dan komponen suara. Lalu bagaimana cara menyatukan ke tiga komponen tsb, sehinggga memperoleh hasil yang dapat dinikmati dalam bentuk cerita. Tentunya hal ini diperlukan kerjasama dari beberapa orang serta melibatkan teknologi. Itulah sebabnya dalam film kita lihat, selalu mucul informasi tentang nama nama Produser, Sutradara, Penulis Skenario, Pemain, Juru kamera, Penata lampu, Juru rias, Juru Masak dll.
Film sebagai karya seni budaya memiliki peran strategis dalam peningkatan ketahanan budaya bangsa dan kesejahteraan masyakat lahir batin untuk memperkuat ketahanan nasional dan karena itu Negara bertanggungjawab memajukan perfilman di Indonesia.
Sebagai hasil karya teknik dan seni, maka film memiliki kemampuan :
1.                     Mampu merekam gambar gambar dan suara suara sampai hal    yang sekecil kecilnya serta mampu memproyeksikan kembali;
2.                     Karena  kemampuan merekam serta memproyeksikan kembali menjadikan  penonton seakan- akan ikut menyaksikan sendiri peristiwa yang tertayang;
3.                     Mampu mencapai penonton dalam jumlah yang banyak;
4.                   Mampu mengatasi hambatan komunikasi dan menembus mereka yang melek huruf maupun yang buta huruf;
5.                     Mampu menyimpan message, sehingga memungkinkan dapat dipakai untuk berkomunikasi dengan generasi sekarang maupun generasi yang akan datang;
6.            Mampu menembus daerah yang letak geografisnya berjauhan;
7.            Memiliki sifat menghibur;
8.                      Memiliki sifat pengaruh positif dan negatif;
9.                  Memiliki nilai komersial.
Oleh karena itu, film juga bisa dipakai sebagai media pendidikan dan ternyata segala persoalan lebih mudah di cerna oleh siswa kalau diberikan dalam bentuk pemutaran film.

(Budi Sampurno, Mak’skom,IPJT,2.11.17)

Rabu, 01 November 2017

SATU NOPEMBER
Saya buat puisi ini memang satu Nopember
Tidak bermaksud apa-apa hanya tahu saya buat
Tidak pula untuk memperingati siapa- siapa
Cuma saya terpaku pada siang malamnya para pencari kemerdekaan
Lelah memang, tapi tak kunjung datang perjuangan harus ditutup
Mereka berlari, mereka sembunyi, mereka mengaum, mereka meloncat
Batas-batas itu tidak tampak, semua merenggut sampai ke kapur-kapur
Nyawa tidak dijinjing
Hembusan angin kencang, angin badai, angin lembut, tetap saja mendongak
Merebut hati nan ikut merenda kemerdekaan

Budi Sampurno, 1 Nop 2017,Ketintang