Kamis, 02 November 2017

SUDUT PERFILMAN 3

Film sebagai hasil karya tehnik dan seni


Pengertian kedua adalah fim sebagai hasil karya teknik dan seni. Seperti film yang kita lihat di gedung bioskop ataupun yang kita tonton di layar kaca, atau  juga dijaman sekarang di telepon genggam (HP). Intinya adalah adanya komponen thema, gambar dan komponen suara. Lalu bagaimana cara menyatukan ke tiga komponen tsb, sehinggga memperoleh hasil yang dapat dinikmati dalam bentuk cerita. Tentunya hal ini diperlukan kerjasama dari beberapa orang serta melibatkan teknologi. Itulah sebabnya dalam film kita lihat, selalu mucul informasi tentang nama nama Produser, Sutradara, Penulis Skenario, Pemain, Juru kamera, Penata lampu, Juru rias, Juru Masak dll.
Film sebagai karya seni budaya memiliki peran strategis dalam peningkatan ketahanan budaya bangsa dan kesejahteraan masyakat lahir batin untuk memperkuat ketahanan nasional dan karena itu Negara bertanggungjawab memajukan perfilman di Indonesia.
Sebagai hasil karya teknik dan seni, maka film memiliki kemampuan :
1.                     Mampu merekam gambar gambar dan suara suara sampai hal    yang sekecil kecilnya serta mampu memproyeksikan kembali;
2.                     Karena  kemampuan merekam serta memproyeksikan kembali menjadikan  penonton seakan- akan ikut menyaksikan sendiri peristiwa yang tertayang;
3.                     Mampu mencapai penonton dalam jumlah yang banyak;
4.                   Mampu mengatasi hambatan komunikasi dan menembus mereka yang melek huruf maupun yang buta huruf;
5.                     Mampu menyimpan message, sehingga memungkinkan dapat dipakai untuk berkomunikasi dengan generasi sekarang maupun generasi yang akan datang;
6.            Mampu menembus daerah yang letak geografisnya berjauhan;
7.            Memiliki sifat menghibur;
8.                      Memiliki sifat pengaruh positif dan negatif;
9.                  Memiliki nilai komersial.
Oleh karena itu, film juga bisa dipakai sebagai media pendidikan dan ternyata segala persoalan lebih mudah di cerna oleh siswa kalau diberikan dalam bentuk pemutaran film.

(Budi Sampurno, Mak’skom,IPJT,2.11.17)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar