SATU NOPEMBER
Saya buat puisi
ini memang satu Nopember
Tidak bermaksud
apa-apa hanya tahu saya buat
Tidak pula untuk
memperingati siapa- siapa
Cuma saya terpaku
pada siang malamnya para pencari kemerdekaan
Lelah memang,
tapi tak kunjung datang perjuangan harus ditutup
Mereka berlari,
mereka sembunyi, mereka mengaum, mereka meloncat
Batas-batas itu
tidak tampak, semua merenggut sampai ke kapur-kapur
Nyawa tidak
dijinjing
Hembusan angin
kencang, angin badai, angin lembut, tetap saja mendongak
Merebut hati nan
ikut merenda kemerdekaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar