Rabu, 01 November 2017

SATU NOPEMBER
Saya buat puisi ini memang satu Nopember
Tidak bermaksud apa-apa hanya tahu saya buat
Tidak pula untuk memperingati siapa- siapa
Cuma saya terpaku pada siang malamnya para pencari kemerdekaan
Lelah memang, tapi tak kunjung datang perjuangan harus ditutup
Mereka berlari, mereka sembunyi, mereka mengaum, mereka meloncat
Batas-batas itu tidak tampak, semua merenggut sampai ke kapur-kapur
Nyawa tidak dijinjing
Hembusan angin kencang, angin badai, angin lembut, tetap saja mendongak
Merebut hati nan ikut merenda kemerdekaan

Budi Sampurno, 1 Nop 2017,Ketintang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar