SDT NGOBROL22
BUDI SAMPURNO.FEB.1
NGOBROL
PALANG PINTU
Suami isteri, Wagiman
Wagiarti memarkirkan mobilnya langsung di garasi. Mukanya Wagiarti tegang.
Turun mobil langsung masuk rumah. Wagiman memberesi barang-barang belanja. Satu
persatu diturunkan, dibawa masuk dan diletakkan di ruang makan.
WAGIMAN : “ Barang belanja saya taruh di sini semua, bu”.
WAGIARTI
: “ Saya nggak mau lho kalau cara nyupirnya kayak tadi. Hampir mati kita…!!!”
WAGIMAN : “ Cara nyupirnya, gimana lho ?!”
WAGIARTI : “ Tadi…hampir mati kita di tabrak kereta
api…”.
WAGIMAN : “ Kok nyalahi bapak ?”.
WAGIARTI : “ Kereta api sudah di pelupuk mata….bapak
ngerem..Malah berhenti…!”
WAGIMAN : “ Kok ibu tidak menyalahkan pak tukang
becak….yang mendadak berhenti di depan mobil kita. Ya bapak terpaksa injak rem.
Kalau nggak ngerem ya malah becaknya yang bapak tabrak, dua-duanya berhenti,
dan…brak.., becak dan kita di tabrak kereta api”.
WAGIARTI : “ Ya…bapak kan tenaga bensin…pak becak itu
tenaga nasi pak…”
WAGIMAN
: “ He he he….ampun deh kalau pemikiran
ibu begitu….”.
WAGIARTI : “ Bahaya…bahaya bener… kalau pelintasan
kereta api tidak ada palang pintunya. Sudah sering kejadian…kecelakaan. Lah…pengelola
kereta api kok ya nggak segera bikin palang pintu . Payah…!!!”.
WAGIMAN : “ Memangnya gampang bu…bikin palang pintu
pelintasan kereta api?!”.
WAGIARTI
:“ Ya gampang saja. Tinggal Pemerintah menggeluarkan anggaran…Jret…Menteri
Keuangan tandatangan….Menteri BUMN, tandatangan….Nah, pimpinan Kereta Api
Indonesia tinggal jret…melaksanakan…Jret..selesai…Masyarakat aman terlindungi.
Korban kecelakaan jadi Nol….Gitu aja kok repot !!!”.
WAGIMAN : “ Bu…Mbok ya jangan tiru-tiru Gus Dur…Gitu
saja kok repot…Jalannnya panjang bu…”.
WAGIARTI : “ Lha terus gimana ?. Saya itu pernah baca
di kliping bapak. Jumlah pelintasan kereta api di Jawa Timur itu ada 1.082.
Yang ada palang pintunya dan di jaga itu cuma …260 buah. Justru yang tidak di
jaga itu 748 buah. Bayangi pak,…bahayanya seperti apa…”.
WAGIMAN : “ Ya…pelintasan tidak sebidang di flyover
jumlahnya 175 buah. Itu data yang dikemukakan ibu Khofifah, Gubernur Jatim
dalam Rapat Koordinasi Tentang Pelintasan Kereta Api di Jawa Timur”.
WAGIARTI : “ Ya, jangan hanya rapat-rapat saja.
Laksanakan!!!”.
WAGIMAN : “ Pasti bu. Toh rapat itu dihadiri,
selain Gubernur juga Kapolda, Bupati dan Walikota, Kapolres se Jawa Timur,
serta Perwakilan PT. KAI dan Kementerian Perhubungan. Terungkap di situ, bahwa
pembuatan per titik pelintasan dibutuhkan dana Rp.200.000.000,-. Untuk seluruh
Jawa Timur di perlukan dana Rp.1,8 triliun…”
WAGIARTI : “ Hasilnya rapat koordinasi…..??!!”.
WAGIMAN : “ Wih… ibu galak bener…!!!”.
WAGIARTI : “ Lho…saya ini salah satu anggota
masyarakat yang mendambakan perlindungan dan keselamatan. Ini mutlak pak”.
WAGIMAN : “ Namanya saja Rapat Koordinasi…Ya para
bapak-bapak dan ibu-ibu itu sekarang ya sedang berkoordinasi bu…!!”
WAGIARTI : “ Ah…ngomong tok…Hujan….!!. Sudah saya
tak ngentasi jemuran!!”.
Tiba-tiba
hujan turun. Suara petir, hujan disertai angin tiba-tiba mengagetkan Wagiarti. Wagiarti
berdiri, langsung menuju ruang jemuran. Wagiman mengawasi sambil
tersenyum-senyum karena Wagiarti jalannya berjinjit-jinjit menirukan peragawati
kondang yang sering dilihatnya di layar TV.(Budi Sampurno.13.2.2023)
Apik tenan... Menghibur dan menambah pengetahuan...
BalasHapusTerimakasih komennya.Ternysta banyak pelintasan KA yg nggak dijaga
HapusSaya bersama & sekubu dg Ibu Wagiarti deh, hehehe. Entah gmn caranya Dephub dan Menteri BUMN
BalasHapus