Sabtu, 26 Oktober 2024

 

SDT NGOBROL 41.

BUDI SAMPURNO. OKT.2




CAMBUK MEMANG PERLU

Wagiarti masih di ruang kerja suaminya, ketika suaminya masuk sesudah dengan iklas membuang barang bau busuk tak berguna di kamar kecil. Dengan santai dan senyum manja Wagiarti, meletakkan kliping di atas meja.

WAGIMAN  : “ Cari apa bu….Di sini nggak ada terasi. Terasi ya di dapur… Kok udal-udal kliping. Awas kalau tidak dikembalikan pada urut tempatnya”.

WAGIARTI  : “ He he he…cari kliping berita pemuda yang melindas pacarnya sampai meninggal, itu lho pak. Beberapa bulan yang lalu”.

WAGIMAN : “ Itu yang berkacamata. Kasusnya di Surabaya kan, bu…”.

WAGIARTI  : “ Ya… itu… siapa sih namanya…agak susah gitu lho sebutannya… “.

WAGIMAN  : “ Ingatannya….bulan Juli…. Ya di cari kelompok kliping bulan Juli…gitu. Itu sebelah pojok yang ada patung kuda…”.

WAGIARTI  : “ Ya…ini…Gregorius Ronald Tannur….Di vonis bebas…sama para hakimnya. Pada hal sudah jelas-jelas membunuh pacarnya. Aneh hakimnya itu. Nah sekarang beritanya ke tiga  hakim yang memutuskan bebas sudah di tangkap oleh pihak Kejaksaan Jawa Timur”.

WAGIMAN   : “ Ya… bapak kan sudah komentar waktu itu….para hakimnya itu perlu di pecat. Ini para hakim sudah nekad, moralnya bejad. Meskipun masih terduga, tetapi media sudah terang-terangan menulis nama  hakimnya tanpa inisial. Mangapul, Erintuah Damanik dan Heru Hanindyo”.

WAGIARTI  : “ Lha … Bapak kok apal nama semua hakim bejad itu…?!”.

WAGIMAN  : “ Apal, bu. Jekel saya !!!. Membayangkan perbuatan amoral para hakim bejad itu”.

WAGIARTI : “ Ternyata tidak hakim saja yang di tangkap. Ada pengacara sebagai penghubung. Perempuan lagi. Hihh!!”.

WAGIMAN : “Ya…Lisa Rachmat….he he he…Apal juga saya. Itu pengacara terdakwa Ronald Tannur. Dia sebagai pengacara mengalirkan uang panas ditaksir senilai 20 M Rupiah”.

WAGIARTI : “ Edan…!!!”.

WAGIMAN : “ Alhamdulillah…yang menangani kasus ini langsung Kepala Kejaksaan Jawa Timur. Ibu Mia Amiati. Ini orangnya tegas, bu. Dulu juga ada anak buahnya sendiri yang main-main dengan uang panas .Langsung di proses dan berkasnya di kirim Pusat, untuk di proses lebih lanjud”.

WAGIARTI : “ Kepala Kejaksaan Jawa Timur itu cantik ya, pak. Kok apal juga namanya.Pada hal beliau jarang muncul di media..”.

WAGIMAN  : “ Cantik dong !!!” Sudah… itu klipingnya dikembalikan pada tempatnya. Biar tertata rapi dan mudah carinya kalau diperlukan “.

WAGIARTI  : “ O ke, sayangku. Terus hakim bejad enaknya diapakan ya?!”.

WAGIMAN  : “  Ya di pecat dan dipenjarakan seumur hidup. Biar kapok dan sebagai cambuk untuk para hakim lainnya. Biar tidak mempermalukan dunia Peradilan Indonesia . Lho…lho…mana kopinya. Sampai kecut mulut bapak ini !!!”. 

WAGIARTI : “He he..I ya lupa.Maaf…maaf… Saking asyiknya terpana uang panas 20 M di dompet hakim bejad. Hiyeee…dompetnya segede apaya…20 M Rp”.

Wagiarti berlari-lari kecil, berjentit-jentit ke dapur. Wagiman tersenyum nakal. (BUDI SAMPURNO.Mak’skom.IPJT.26.10,2024)  

 

                       

Senin, 21 Oktober 2024

 



 

SDT.KOMEN.44

BUDI SAMURNO. OKT.4



MENUNGGU GEBRAKAN PRABOWO-GIBRAN

Tajuk Rencana Harian KEDAULATAN RAKYAT, Senin tgl  21 Oktober 2024, berharap agar para Menteri baru di Kabinet Merah Putihnya Prabobwo-Gibran segera bekerja keras.

Ada harapan yang besar ditumpukan Rakyat Indonesia pada Pemerintah baru. Tonggak menyejahterakan wong cilik, memerangi korupsi dan lainnya sekaligus  mewujudkan harapan Indonesia emas 2045 adalah mimpi besar yang tidak ringan diwujudkan. Perlu kometmen kuat, pikiran cerdas dan tentu saja kerja keras semua elemen. Termasuk para Menteri yang harus bekerja sat-set.

Sementara itu, sejalan harapan rakyat, Harian JAWA POS,  Senin tgl 21 Oktober 2024 dalam JATI DIRI mencatat pidato perdana Presiden Prabowo. Presiden baru ini sadar harus segera melakukan langkah-langkah strategis guna mewujudkan janji-janji politiknya. Langkah pertamanya yang harus dilakukan adalah mempersatukan seluruh elemen di tanah air pasca terpisah-pisah dalam bingkai pilpres. Langkah kedua, yang tidak kalah penting adalah merealisasikan janji-janji politik Prabowo-Gibran. Beberapa poin disampaikan Prabowo. Diantaranya, upaya swasembada energi  dan swasembada pangan. Keduanya merupakan isu yang selalu disampaikan Prabowo sejak kali pertama mencalonlan diri sebagai presiden.

Sikap kedua harian yang terbit di Yogyakarta dan satunya di Surabaya, sama-sama mencerminkan keinginan rakyat Indonesia. Dan yang perlu kita syukuri adalah pergantian dari Presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin  kepada Presiden Prabowo-Gibran berjalan secara normal, amat damai. Tidak ada dendam politik antara Presiden lama dan Presiden baru. Yang terdahulu, pergantian antar Presiden berlangsung tragis, karena pergatiannya diawali dengan pendongkelan ataupun ketersinggungan antar calon Presiden. Presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin ikut mempersiapkan RAPBN-RAPBD, yang artinya presiden baru dapat langsung bekerja demi kepentingan rakyat. Meskipun nantinya pasti ada sebagian yang di revisi sesuai dengan jumlah Kementerian dan Lembaga-lembaga Negara serta aneka ragam program-programnya.

Langkah Presiden Prabowo-Gibran untuk segera menyatukan semua elemen yang terpecah di masa pilpres adalah langkah yang sangat strategis, supaya mereka yang kalah dalam Pilpres tidak larut dalam kekecewaan  dan segera bersatu demi rakyat. Para pengkritisi yang tidak setuju dengan langkah-langkah Presiden Jakowi-Ma’ruf Amin perlu disadarkan juga agar tidak memendam dendam politik yang berkelanjutan. Periode Presiden Prabowo-Gibran perlu stabilitas politik, terhindar dari cacian-cacian, nyinyiran yang menimbulkan salah paham dan racun di benak pikiran rakyat . Selamat Bekerja Prabowo-Gibran. Bangsa-mu menanti gebrakan-mu dalam mengangkat derajad bangsa dan NKRI-mu.(BUDI SAMPURNO.Mak’kom.IPJT.21.10.2024)

 

 

Kamis, 17 Oktober 2024

 

SDT.NGOBROL.40

BUDI SAMPURNO. OKT. 1




POLA PIKIR

Wagiman mengangkat gelas kopinya di pagi yang sedang mendung, dibawah pohon mangga gadung. Disruputnya berkali-kali. Sambil melirik isterinya Wagiman berguman.

WAGIMAN  : “ Alhamdulillah….sedap kopinya… yang bikin siapa ya….?!”

WAGIARTI : “ Siapa yang bikin… uuuu….ya ini…pembantu dan juga penjaga bapak di malam hari”

Siapa yang bikin…siapa yang bikin wedang kopinya,.Uh……!!!”.

WAGIMAN : “ Baca apa sih, kok serius, tampang mencureng, kayak mikir negara saja, ibu ini “.

WAGIARTI : “ Ya, memang ibu baru mikir negara ini. Dan ini baru Presiden….!!”.

WAGIMAN : “ Bu..bu…Presiden belum dilantik kok ini baru Presiden .”

WAGIARTI : “ Bapak ini bagaimana….Presiden terpilih kita ini orangnya tegas…!!”.

WAGIMAN  : “ Ya…belum di lantik ya suaranya tegas, lantang….coba kita lihat nanti. Tegas mengenai apa sih bu…”.

WAGIARTI : “ Di media cetak, di tv, di medsos Pak Prabowo menegaskan , kepada para Ketua Partai, bahwa jangan menugaskan menteri-menteri yang dari partai di pemerintah yang dipimpinnya, untuk cari uang dari APBN-APBD”.

WAGIMAN  : “ Ya baguslah bu. Jadi sebelum di lantik sudah diperingatkan. Besok kalau ada yang menyimpang, korupsi….tinggal…copot….tangkap…penjarakan dan ganti orang baru”.

WAGIARTI  : “ Nah…itu tegas kan namanya “.

WAGIMAN  : “ Tapi ada yang penting juga, yaitu yang di tunjuk sebagai Menteri benar-benar orang yang professional sesuai dengan bidangnya. Bukan balas budi karena telah mendukung Pak Prabowo menjadi Presiden terpilih”.

WAGIARTI : “ Tapi kok diberitakan jumlah Kementeriannya banyak….Kabinet gemuk, kata orang-orang yang sok kritis. Anggaran dari mana…Nanti rakyat lagi yang jadi korban…”.

WAGIMAN : “ Anggaran…. pasti ada dan sudah dipikirkan…Kan pada waktu membahas RAPBN Th 2025, bu Sri Mulyani berperan….dan nantinya bu Sri Mulyani masih di pilih untuk berperan juga”.

WAGIARTI : “ Asyik dong…kalau bu Sri Mulyani masih dipercaya untuk tetap berkiprah di Republik ini…..Menteri favoritku… Tapi apa ya mesti gemuk Kabinetnya?”.

WAGIMAN  : “ Bukan masalah gemuknya, bu. Tapi para Menteri akan lebih fokus menangani bidang yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya. Para Dirjennya juga bisa lebih rinci melaksanakan tugasnya”.

WAGIARTI : “ Jadi setiap masalah, akan lebih dini terdeteksi dan lebih cepat untuk mengurai permasalahannnya. Sehingga permasahannya juga cepat diatasi”.

Wagiman mengacungkan jempol kearah Wagiarti. Lalu menyambar gelas kopi serta menyeruput dengan wajah mengejek  Wagiarti. Yang di ejek langsung berdiri dan menggebug punggung Wagiman dan terus lari masuk ke dalam rumah. Wagiman tertawa geli mengamati tingkah isterinya. (BUDI SAMPURNO.Mak’skom.IPJT.17.10.2024)

 

 

Jumat, 11 Oktober 2024

 

SDT.KOMEN.43

BUDI SAMPURNO.11.Okt



APBN-APBD UNTUK RAKYAT

Sejak kemarin dan hari ini, kita disuguhi pidato yang menarik dari Presiden terpilih Prabowo Subianto, ketika berbicara di depan legislator PKB. Harian JAWA POS tgl 11 Oktober 2024, memberitakan: “ Jangan menugaskan menteri-menteri yang Saudara tunjuk di pemerintah yang saya pimpin, jangan Saudara tugaskan cari uang dari APBN-APBD”. Terang-terangan saya katakan (kepada) semua ketua umum, semua perwakilan (partai)”. Tegas ketua umum DPP Partai Gerindra tsb”.

Meski begitu Menteri Pertahanan (Menhan) tsb tidak menutup mata, bahwa partai politik butuh pendanaan. Namun, dia mengingatkan agar partai politik tetap menggunakan cara-cara yang halal dalam mencari sumber pendanaan. Mari kita kelola kekayaan kita sehingga kita bisa mendukung semua institusi (partai politik) dengan baik.

Betul-betul jelas dan tegas langkah-langkah yang akan diterapkan presiden terpilih ini.

Dengan demikian semua Partai Politik dari awal sudah  berpikir dan selektif dalam mengajukan kadernya untuk di pilih sebagai pembantu Presiden.

Kita belum tahu persis siapa-siapa yang akan diangkat sebagai pembantu Presiden Prabowo nantinya, tetapi nada-nadanya ( dan harapan kita ), mereka yang ditunjuk dari kalangan profesional. Dari partai pastilah masih ada. Dan mudah-mudahan para elite partai pahan benar dengan permintaan presiden terpilih Prabowo.

Presiden terpilih Prabowo berani memberi kriteria untuk jabatan Menteri dan semua Pimpinan Lembaga Negara karena Prabowo adalah seorang militer dan sekaligus Ketua Umum Partai. Dan tentunya juga setelah menyerap pengalaman selama pemerintahan Presiden Joko Wododo. Presiden Joko Widodo bukanlah pimpinan partai (malah direndahkan dengan sebutan Petugas Partai). Para Menteri yang di-kirim partainya, ternyata bermuka dua. Mereka tidak melepaskan dirinya seratus persen dari partainya. Bahkan mereka ada yang dikendalikan partainya. Sehingga beberapa  Menteri dari partai banyak ditangkap KPK. Kementerian Komunikasi Dan Informatika yang dipimpin Johnny G Plate korupsi BTS yang dikabarkan mencapai 11 triliun Rp. Johnny G Plate sendiri divonis 15 tahun dan bayar pengganti Rp. 15,5 M. Johnny G Plate orang dari partai.

Ada lagi Syahrul Yasin Limpo Menteri Pertanian yang digebug karena korupsi Rp.44.5 M dan divonis 10 th dan denda Rp 300 juta.

Masih banyak lagi kalau mau meneliti, tetapi kenaapa dijaman pemerintahan Presiden Jakowi banyak Menteri yang ditangkap KPK. Di duga para Menteri itu memang di pasang partainya untuk mencari dana yang sangat diperlukan bagi kehidupan partainya. Pak Jakowi sendiri bukan Ketua Umum Partai dan bukan seorang militer.

Harapan bangsa Indonesia, adalah semoga di-jaman presiden terpilih Prabowo Subianto benar-benar dapat menekan serendah mungkin kasus-kasus korupsi. Dan APBN serta APBD kita betul-betul di-serap untuk kepentingan rakyat Indonesia (BUDI SAMPURNO.Mak’skom.IPJT.11.10.2024)

 

 

Senin, 07 Oktober 2024

 

SDT.KOMEN.42

BUDI SAMPURNO.1OKT



RASA MIRIS DI DIY

Tajuk Harian KEDAULATAN RAKYAT tgl 23 September 2024, membedah maraknya peredaran minuman keras DI Yogyakarta. Dituliskan, bahwa bisnis miras di DIY tampaknya menjanjikan dan se akan tidak peduli norma hukum atau agama. Tak pelak, jika toko miras merebak hingga ke pelosok desa. Bahkan Muhammadiyah menyebut  70% total toko miras di DIY berada di Wilayah Sleman. Kian miris. Kala kemudahan membeli miras tampak dengan pelajar dan mahasiswa sebagai sasaran utama. Bagi yang suka jalan pintas, apalagi penghamba rente. DIY memang potensi pasar  yang menjajikan untuk bisnis haram. Wilayah ini banyak memiliki orang muda dan merupakan pendatang. Sekalipun di sebut-sebut mulai bergeser ke Malang dan Bandung, namun Yogyakarta masih merupakan kota tujuan belajar pilihan masyarakat. Dengan sekitar 110 perguruan tinggi negeri, swasta dan kedinasan, maka puluhan ribu orang baru pasti datang ke DIY. Kaum muda ini menjadi sasaran bisnis narkoba, miras dan sejensisnya. Apalagi juga ada iming-iming penjualan murah bak membeli es teh dalam plastik, terutama bagi anak anak.

Harian KEDAULATAN RAKYAT ini berharap Pemda DIY beserta jajarannya dan organisasi keagamaan segera membuat kebijakan progresif terkait maraknya toko miras. Bahkan harus segera merealisasikan jika tidak ingin Yogyakarta menjadi hancur. Wakil Rakyat juga harus ketat melakukan pengawasan pada kebijakan eksekutif  berkaitan dengan soal miras.

Kita paham, bila timbul masalah dengan miras, pada perjalanannya tidak hanya berkutat pada miras saja. Tetapi pasti ada masalah-masalah lain yang ikut membonceng minuman keras ini. Mabok mabokan itu pasti, perkelahian itu pasti, keamanan menjadi terganggu. Belum lagi nanti kalau narkoba ikut bermain. Bisa bonyok masyarakat DIY.

Repotnya, sekarang pembelian miras di Yogya bisa dilakukan lewat online. Jadi yang beli tidak tampak, apakah sudah dewasa atau mereka yang belum dewasa. Dan pihak penjualpun bisa berupa toko yang terbuka tapi bisa juga toko yang tertutup. Maka peredaran miras ini dirasakan sangat berbahaya bagi masyarakat DIY, yang penghuninya sebagian adalah para mahasiswa dan mahasiswi yang bukan hanya penduduk asli, tetapi mereka yang sedang belajar asalnya dari luar kota.

Alangkah indahnya kalau aparat Pemda segera bertindak menindak toko-toko miras ini. Dan yang kita yakini, masyarakat pasti akan membantu gebrakan aparat Pemda dalam memberantas peredaran miras yang sangat trasparan ini.(BUDI SAMPURNO.Mak’skom.IPJT.6.10.2024)