Budi Sampurno.Nopember 1

SDT.PERFILMAN.14

SIFAT FILM V

Film, apapun filmnya, film dokumenter, film ceritera, pasti memiliki sifat pengaruh. Pengaruhnya bisa bersifat positif, namun bisa juga bersifat negativ. Film, menurut Undang Undang RI Nomor 33 Tahun 2009, Tentang Perfilman, disebutkan film adalah karya seni budaya yang merupakan pranata sosial dan media komunikasi massa yang dibuat berdasarkan kaidah sinematografi dengan atau tanpa suara dan dapat dipertunjukkan.

Secara teknis, film merupakan kumpulan gambar-gambar yang bergerak, sehingga bagi siapapn yang melihatnya akan merasakan rangkaian gambar tadi bergerak seperti gerakan normal. Dan inilah yang menimbulkan illusi bagi yang menonton, seperti alami. Disampng itu pewarnaan pada gambar di film juga akan lebih menarik perhatian. Warna mempertajam pengelihatan para penonton pada obyek yang disungguhkan  dilayar. Sebab dengan warna obyek dari hasil rekaman kamera menjadi lebih jelas bagian-bagainnya. Ketika penonton menikmati obyek yang berwarna dilayar, kita tidak hanya sadar akan bagian-bagaian dari obyek yang disajikan itu, melainkan juga menjadi sadar akan arti warna pada umumnya. Dalam kehidupan sehari-hari tidak setiap obyek yang berwarna itu cepat  menarik perhatian kita. Tetapi obyek-obyek yang berwarna itu menjadi sangat lebih mengesan bila disajikan dilayar.

Disamping warna, film juga disertai ilustrasi suara. Hasil rekaman suara-suara oleh kamera yang lembut sekali, tetapi dalam kehidupan sehari hari kurang kita perhatikan, bisa menjadi hal penting dalam film. Penonton di paksa untuk mendengarkan suara-suara baik dalam bentuk dialog ataupun dari ilustrasi musik.

Belum lagi film dilengkapi dengan permainan cahaya yang di rancang dan di atur sesuai kebutuhan adegan untuk mengalirkan alur ceritera.

Disinilah sifat dari  film yang pada akhirnya bisa menghasilkan suatu pengaruh. Adegan apa yang disajikan, ceritera apa yang disajikan itulah yang menghasilkan pengaruh. Bisa positif tapi juga bisa negativ.(Budi Sampurno.Mak’skom.IPJT.7Nop.2021)