Sabtu, 02 September 2023

 

SDT NGOBROL32

BUDI SAMPURNO.SEPTEMBER.1



NGOBROL “TETANGGA KOK BEGITU”

Wagiman masih duduk di teras sambil kriak-kriuk makan rengginang oleh-oleh dari pak Santo yang habis wisata ke Yogya. Wagiarti setelah membayar belanjaan ke Ari, pedagang sayur, langsung mau duduk di samping suaminya. Wagiman langsung menegor, agar belanjaan sayurnya  di bawa ke dapur dan di semprot dulu dengan alkohol. Wagiarti tertawa ngiklik, langsung ngibrit ke dapur. Setelahnya, langsung duduk di samping Wagiman dengan wajah yang serius.

WAGIARTI    : “ Pak, kata ibu-ibu tadi…pak Jono sama pak Narto semalam beradu mulut, ramai       sampai seperti orang berantem. Di pisah sama para tetangga”.

WAGIMAN     : “ Ya, sejak dulu bu !  Kedua tetangga itu. Mungkin bisa berhenti kalau salah satunya pindah rumah”.

WAGIARTI    : “ Ngacau ah, bapak. Kok gitu”.

WAGIMAN    : “ Paling yang menjadi penyebabnya pasti masalah pilpres. Seperti lima tahun yang lalu”.

WAGIARTI    : “ I ya pak…Ibu-ibu tadi bilang, juga begitu. Pak Jono mendukung Pak Anies…Lha pak Narto mendukung pak Prabowo. Pak Jono bilang, pak Prabowo itu orangnya sadis, menghilangkan banyak nyawa. Terus di sidang dan di pecat dari TNI”.

WAGIMAN  :” Ya memang benar, bu. Pak Prabowo itu pernah di pecat dari  TNI. Setelah pulang dari melalangbuana terus bikin Partai Gerindra. Dan jadi Ketua Umumnya. Pernah di rangkul ibu Megawati sebagai pasangan Wakil Presiden di Pilpres terdahulu. Tapi kalah. Yang menang dan jadi Presiden Pak Bambang Yudhoyono dengan Wakilnya Pak Hatta Rajasa”.

WAGIARTI  : “ Cerita ibu-ibu tadi lho pak. Pak  Narto bilang kalau Pak Anies hanya pinter ngomong. Kerja sebagai Gubernur DKI nggak ada hasil, nggak becus. Marahlah pak Jono, pot bunga di depan rumah pak Narto di banting. Untung para tetangga pada  datang dan sigap melerai”.

WAGIMAN : “ Kenapa di lerai !!! Biarin saja”.

WAGIARTI  : “ Bapak itu gimana, kok di biarin”.

WAGIMAN  : “ Biar dua-duanya tahu… merasakan…Nggak ada untungnya berdebat soal Pilpres. Biar dua-duanya tahu, bahwa pertengkaran itu mengakibatkan  rugi dua-duanya. Lima tahun yang lalu juga begitu. Berantem sampai rame dipisah tetangga……E…setelah Pilpres , Pak Prabowo gabung dengan pak Jakowi…. Malah mau jadi bawahannya, meskipun jabatan Menteri, tapi namanya kan tetap saja bawahannya pak Jakowi. Yang dulunya saling berebut kursi kepresidenan”.

WAGIARTI  : “ Ya, apa lagi sekarang pak Anies di sebut sebagai pengkhianat oleh pak SBY. Ini pak Narto dapat peluru lagi untuk mengejek pak Jono. Tapi yang harus kita pikirkan, bagaimana caranya supaya mereka itu tidak berantem berkelanjutan “.

WAGIMAN  : “ Ya, tugas pak RT lah…!!!”

WAGIARTI  : “ Ya, nggak mungkinlah pak.Wong pak RT nya usianya lebih muda dari pak Jono dan pak Narto. Apa ya, pak RT di gubris…. Sebaiknya pak RT itu di dampingi oleh para sesepuh kampung. Biar ada tambah wibawa. I ya pak, cepet sarankan ke pak RT. Biar mereka sadar. Perseteruannya  tidak berlanjut. Biar tidak mengganggu ketenteraman para tetangga”.

WAGIMAN : “ He he he….Pucuk di cinta, ulam tiba, bu. Tuh pak RT ketok-ketok pintu pagar kita”.

WAGIARTI : “  Lha dallah…. Saya tak masuk. Saya siapkan wedang kopinya”.

Wagiarti langsung berdiri, berjalan ke dapur. Wagiman berlari-lari kecil membukakan pintu pagar.

(Budi Sampurno.Mak’skom.IPJT.2.9.2023)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar