SDT NGOBROL32
BUDI SAMPURNO.SEPTEMBER.1
NGOBROL
“TETANGGA KOK BEGITU”
Wagiman masih duduk di teras sambil
kriak-kriuk makan rengginang oleh-oleh dari pak Santo yang habis wisata ke
Yogya. Wagiarti setelah membayar belanjaan ke Ari, pedagang sayur, langsung mau
duduk di samping suaminya. Wagiman langsung menegor, agar belanjaan sayurnya di bawa ke dapur dan di semprot dulu dengan alkohol.
Wagiarti tertawa ngiklik, langsung ngibrit ke dapur. Setelahnya, langsung duduk
di samping Wagiman dengan wajah yang serius.
WAGIARTI
: “ Pak, kata ibu-ibu tadi…pak Jono sama pak Narto semalam beradu mulut,
ramai sampai seperti orang
berantem. Di pisah sama para tetangga”.
WAGIMAN
: “ Ya, sejak dulu bu ! Kedua
tetangga itu. Mungkin bisa berhenti kalau salah satunya pindah rumah”.
WAGIARTI
: “ Ngacau ah, bapak. Kok gitu”.
WAGIMAN
: “ Paling yang menjadi penyebabnya pasti masalah pilpres. Seperti lima
tahun yang lalu”.
WAGIARTI
: “ I ya pak…Ibu-ibu tadi bilang, juga begitu. Pak Jono mendukung Pak
Anies…Lha pak Narto mendukung pak Prabowo. Pak Jono bilang, pak Prabowo itu
orangnya sadis, menghilangkan banyak nyawa. Terus di sidang dan di pecat dari
TNI”.
WAGIMAN
:” Ya memang benar, bu. Pak Prabowo itu pernah di pecat dari TNI. Setelah pulang dari melalangbuana terus
bikin Partai Gerindra. Dan jadi Ketua Umumnya. Pernah di rangkul ibu Megawati
sebagai pasangan Wakil Presiden di Pilpres terdahulu. Tapi kalah. Yang menang
dan jadi Presiden Pak Bambang Yudhoyono dengan Wakilnya Pak Hatta Rajasa”.
WAGIARTI : “ Cerita ibu-ibu tadi lho pak. Pak Narto bilang kalau Pak Anies hanya pinter
ngomong. Kerja sebagai Gubernur DKI nggak ada hasil, nggak becus. Marahlah pak
Jono, pot bunga di depan rumah pak Narto di banting. Untung para tetangga
pada datang dan sigap melerai”.
WAGIMAN : “ Kenapa di lerai !!! Biarin
saja”.
WAGIARTI
: “ Bapak itu gimana, kok di biarin”.
WAGIMAN
: “ Biar dua-duanya tahu… merasakan…Nggak ada untungnya berdebat soal
Pilpres. Biar dua-duanya tahu, bahwa pertengkaran itu mengakibatkan rugi dua-duanya. Lima tahun yang lalu juga
begitu. Berantem sampai rame dipisah tetangga……E…setelah Pilpres , Pak Prabowo
gabung dengan pak Jakowi…. Malah mau jadi bawahannya, meskipun jabatan Menteri,
tapi namanya kan tetap saja bawahannya pak Jakowi. Yang dulunya saling berebut
kursi kepresidenan”.
WAGIARTI
: “ Ya, apa lagi sekarang pak Anies di sebut sebagai pengkhianat oleh
pak SBY. Ini pak Narto dapat peluru lagi untuk mengejek pak Jono. Tapi yang
harus kita pikirkan, bagaimana caranya supaya mereka itu tidak berantem
berkelanjutan “.
WAGIMAN : “ Ya, tugas pak RT lah…!!!”
WAGIARTI : “ Ya, nggak mungkinlah pak.Wong pak RT nya
usianya lebih muda dari pak Jono dan pak Narto. Apa ya, pak RT di gubris….
Sebaiknya pak RT itu di dampingi oleh para sesepuh kampung. Biar ada tambah
wibawa. I ya pak, cepet sarankan ke pak RT. Biar mereka sadar.
Perseteruannya tidak berlanjut. Biar
tidak mengganggu ketenteraman para tetangga”.
WAGIMAN : “ He he
he….Pucuk di cinta, ulam tiba, bu. Tuh pak RT ketok-ketok pintu pagar kita”.
WAGIARTI : “ Lha dallah…. Saya tak masuk. Saya siapkan
wedang kopinya”.
Wagiarti langsung berdiri,
berjalan ke dapur. Wagiman berlari-lari kecil membukakan pintu pagar.
(Budi
Sampurno.Mak’skom.IPJT.2.9.2023)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar