SDT.NGOBROL.39
BUDI SAMPURNO.JAN.3
NGOBROL
“ GADUNG ENAK, AN NGGAK ENAK “
Wagiman langsung mencomot
kripik gadung yang disajikan Wagiarti. Pagi itu suasana mendung gerimis. Wajah
Wagiarti sumringah, tersenyum melirik, melihat polah suaminya. Menyeruput
wedang kopi, langsung mencomot kripik gadung. Entah sudah berapa kali comotan,
nggak sempat menghitungnya.
WAGIMAN : “ Enak ini bu. Mendung-mendung, gerimis
dapat kripik gadung dari isteri tersayang”.
WAGIARTI : “ Gombal !!.
Pak, jangan banyak-banyak…nanti mendem ..”.
WAGIMAN : “ Mendem itu kalau awal mengolahnya nggak
bener. Mencucinya nggak di-kasi garam,
kalau di-rebus, ya ngrebusnya nggak sampai matang .Itu yang bikin
mendem”.
WAGIARTI : “ Ya, Dulu
waktu di desa, ibu kalau panen gadung selain di-jual juga di-pakai sendiri.
Ibu…oooo tleten kalau ngurusi gadung. Sampai bersih, baunya enak, gitu “.
WAGIMAN : “ Saya suka mbantu bapak kalau pas panen
gadung. Sampai berkarung-karung. Hasil panennya kan ada yang beli. Bapak dapat
duwit, terus pas hari Minggu, saya di-ajak ke-pasar dan dibelikan mainan. Entah
gangsing, atau mobil-mobilan….O… senengnya saya waktu kecil. Manja!!”.
WAGIARTI : “ Gadung
berubah jadi duwit. Gadung bikin anak manja bisa bermain bersenang senang. Tapi
ada gadung yang bikin aparat penegak hukum jadi kerepotan”
WAGIMAN : “ Ada-ada saja ibu ini. Gadung bikin
kerepotan apparat penegak hukum”.
WAGIARTI : “ Coba dikasi
an. Polisi repot, Tantara repot, Kejaksaan repat, Pengadilan repot “.
WAGIMAN :” di kasi an….Oooo bener-bener….Pinter
isteriku ini. Ha ha ha…jadi misalnya… Polisi gadungan, petugas pajak gadungan”.
WAGIARTI : “ Yang baru
rame sekarang dan tertangkapnya seorang
dokter gadungan Tim Nasional Sepak bola U-19, yang ternyata seorang kondektur bis. Saya
tahu itu dari kliping bapak lho…”.
WAGIMAN : “ Namanya Elwizan Aminudin, tidak hanya di
Timnas U-19, tapi juga di-beberapa Klub Liga I “.
WAGIARTI : “ Di kliping
bapak disebutkan, Aminudin ini berusia 41 th di-tangkap Satreskrim Polres
Sleman Yogyakarta dan buron selama dua tahun. Nah itu gadung yang bikin nggak
enak, merepotkan polisi. Nanti proses hukumnya kan panjang. Masuk Kejaksaan,
masuk Pengadilan, masuk Penjara”.
WAGIMAN : “ Benar bu.
Merepotkan aparat penegak hukum”.
WAGIARTI : “Ada lagi yang
bikin geregeten, jijik…Santriawan gadungan”.
WAGIMAN : “ Ya…maksud ibu
pasti si Bechi dari Pondok Pesantren di Ploso Jombang. Bechi tidak mau
menyerah, lalu pondoknya di-kepung polisi. Itu rame di bulan Juni-Juli th
2022”.
WAGIARTI : “ Herry
Wirawan dari Bandung, memperkosa 13 santriwati. Di hukum penjara seumur hidup.
Anehnya kok hakim tidak menerapkan hukum kebiri. Ini bisa menular lainnya”.
WAGIMAN : “Ya …di negara kita ini ternyata ada saja
yang gadungan. Tapi kripik gadung di- stoples kok sudah habis, bu!!”.
WAGIARTI : “ Yee…
dihabiskan sendiri, katanya sayang isteri. Ditawari saja enggak “.
Geledek gemuruh
menggelora di-udara. Wagiarti meloncat , bergegas berlari ingat jemuran
pakaian. Takut kesiram hujan. Wagiman di-tinggal begitu saja. Berdiri, membenahi
kliping yang habis di-baca Wagiarti (BUDI SAMPURNO. Mak’skom.IPJT.31.1.2024)