Jumat, 12 Januari 2024

 

SDT. KOMEN.36

BUDI SAMPURNO.Jan.1


DEMOKRASI

Akhir-akhir ini, terutama setelah dilaksanakannya Debat Capres, Cawapres istilah  demokrasi menjadi perbincangan yang menghangat. Demokrasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka Th 1997, disebutkan (hal.220) “ gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua warga negara”. Artinya, demokrasi itu punya tujuan, yaitu untuk mencapai persamaan hak dan kewajiban serta perlakukan yang sama bagi semua warga negara. Oleh karena itu bila kita perhatikan, inti dari  demokrasi  adalah  partisipasi. Partisipasi menurut catatan Kamus Besar Bahasa Indonesia (hal.732 ), disebutkan “hal turut berperan serta di- suatu kegiatan”. Lalu bagaimana supaya partisipasi bisa terlaksana dengan baik, maka diperlukan kegiatan berkomunikasi. Komunikasi  pada hakekatnya adalah penyampaian ide yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok (komunikator), baik dalam bentuk berbicara , tulisan, gambar ataupun gerak-tubuh. Tujuan komunikasi, yaitu, dengan harapan yang diajak berkomunikasi ( komunikan) dapat memahmi pesan yang disampaikan serta melaksanakan seperti yang dikehendaki komunikator.

Pelaksanaan demokrasi bisa dipercontohkan dalam sebuah Rumah Tangga atau Keluarga. Ada yang memimpin, yaitu Bapak. Ada yang di pimpin, yaitu ibu dan anak-anak. Keluarga pasti punya tujuan dan dalam mencapai tujan diperlukan partisipasi dari seluruh keluarga. Agar dapat berpartisipasi diperlukan tindakan berkomunikasi.  Supaya dalam berpartisipasi dan berkomunikasi berjalan dengan baik, maka dalam keluarga  tsb menciptakan norma-norma atau aturan-aturan dan etika yang wajib ditaati oleh seluruh anggota keluarga.  

Dalam menentukan salah satu tujuan, mungkin ada yang tidak sependapat. Misal,  menentukan acara hari Minggu, ada yang ingin renang tapi ada yang ingin ke rumah nenek. Disitulah komunikasi yang beretika sesuai norma-norma yang berlaku, dilaksanakan dengan di-pimpin oleh sang Bapak. Maka tujuan acara berhari Minggu dapat disepakati bersama tanpa ada yang menggugat. Itulah demokrasi yang intinya adalah partisipasi.

Pelaksanaan demokrasi bisa di-lanjut ke RT, RW sampai ke organisasi dalam bentuk suatu negara. (BUDI SAMPURNO, Mak’skom.IPJT.12.1.2024)

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar