Minggu, 28 Januari 2024

 

SDT.NGOBROL.38

BUDI SAMPURNO.Jan.2

 




NGOBROL” ENCENG YANG BIKIN GONDOG “

Pulang arisan keluarga,Wagiman dan Wagiarti melewati beberapa sungai. Arus lalu lintas yang cukup lancar di-jalan dan dikarenakan dinginnya AC mobil, Wagiarti sempat terlena pulas disandaran jok mobil. Wagiman tersenyum, timbul pikiran jahatnya. Menjelang masuk jembatan pasti ada polisi tidur. Disinilah niat jahatnya dilaksanakan. Tanpa mengurangi kecepatan, mobil melaju, menghantam polisi tidur. Wagiarti langsung terbangun. Bibir Wagiman tersenyum.

                    WAGIMAN  : “ Maaf…maaf… Nggak lihat….ada polisi tidur”.

                    WAGIARTI  :  “ Lihat jalan dong pak, kalau nyupir itu…!!!”.

                    WAGIMAN  : “ Sudah lihat jalan…Tapi saya melirik ke-sungai….”.

                    WAGIARTI : “ Sungai di lirik….He…ada perempuan mandi ya…Hayo ngaku!!”.

WAGIMAN : “ Ngapain lihat perempuan mandi di sungai….Di rumah saja, sering lihat perempuan          mandi. Bebas lagi…nggak dosa lagi. Bersertifikat lho…”

                   WAGIARTI : “ Lihat apa, nyupir kok nggak lihat ada gronjalan, polisi  tidur!!??”.

WAGIMAN : “ Sungainya ijo royo-royo”.

WAGIARTI : “ Sungai kok ijo royo-royo…Aneh..!”

WAGIMAN : “ Nggak aneh….Wong sungainya penuh dengan enceng gondog “.

WAGIARTI : “ O, iya…Kalau berenceng gondog…Ya ijo royo-royo. Pemda-nya nggak kontrol”.

WAGIMAN : “ Ya kontrol dong bu. Dan memang enceng gondog itu sangat cepat berkembang biak. Tumbuh di permukaan air. Lama dibiarkan, tidak segera dibersihkan ya… menutupi sungai”.

WAGIARTI : “ Dinas apa yang ngurusi itu, pak?”

WAGIMAN : “ Tiap kota lain namanya. Ada yang namanya Dinas Sumber Daya Air”.

WAGIARTI : “ Ganti saja Kepala Dinasnya”.

WAGIMAN : “ Enak saja, ganti. Enceng gondog itu, bisa bikin senyum ibu-ibu”.

WAGIARTI : “ Enak saja…Nggak..ah !!”.

WAGIMAN : “ Ibu pernah tersenyum, ketika di-beri oleh-oleh tas bahannya dari enceng gondog. Dulu..waktu bu Haryo habis reuni di Malang. Ibu seneng sekali. Tersenyum bahagia sambil elus-elus tas yang bahannya dari enceng gondog”.

WAGIARTI : “ I ya. Habis cantik sih tasnya. Kreatif banget. Ide yang bagus. Dari enceng gondog!”.

WAGIMAN  : “ Enceng gondog bikin orang dapat duit. Bikin senyum orang.

WAGIARTI : “ Ya….Tapi yang kebanjiran gara-gara enceng gondog juga banyak, pak !!. Kepala Dinasnya yang salah itu!!”.

WAGIMAN  : “ Enceng gondog…Yang bikin gondog…. Tapi, sudah mau lewat Srikandi, bu…!”.

WAGIARTI : “ Tadi di-acara arisan bapak makannya sudah banyak lho “.

WAGIMAN  : “ Tapi soto Srikandi…sotonya pak Nurul nggak boleh dilewati begitu saja, bu”.

WAGIARTI : “ Lha, monggo kalau bapak mau. Rugi memang, kalau nggak mampir soto Srikandi”.

Wagiman dengan terampil, langsung parkir mobil. Persis di depan Srikandi. Berdua turun mobil. Berlari kecil, gerimis mulai datang. Dari dalam yang punya Srikandi menyambut dengan ramah langganan lama yang setia mengunjungi Srikandi. (BUDI SAMPURNO.Mak’skom.IPJT.28.1.2024)

 

 

 

 

1 komentar: