SDT.KOMEN.39
BUDI SAMPURNO. APIL.2
Harian JAWA POS Sabtu
Kliwon, tgl 13 April 2024 ada berita menarik di halaman 6 berjudul “ UPAYA PERTEMUAN
PRABOWO-MEGA SEMAKIN INTENS. UPAYAKAN SEMEJA DENGAN JAKOWI DAN SBY. Dahnil
Anzar Simanjuntak, Jubir TKN Prabowo-Gibran mengatakan “Pak Prabowo ingin ada
persatuan antar elite, yang akan berdampak sampai masyarakat di bawah, sehingga
tidak terpecah belah “. “ Prabowo
sebagai capres terpilih ingin merangkul semua presiden pendahulunya. Baik
itu Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono, maupun Presiden Jakowi. Prabowo
berharap semua mantan presiden bisa bersama-sama terlibat dalam membangun
Indonesia ke depan. Peran mereka sangat penting dalam memajukan bangsa”.
Memang
memajukan bangsa bukanlah suatu hal yang mudah. Perlu partisipasi dari semua
pihak. Mereka yang ketika pemilihan capres saling berseberangan, alangkah
indahnya setelah pemilihan capres selesai, kita bersatu demi keutuhan bangsa
dan kemajuan bangsa Indonesia.
Hal
itu menciptakan alam demokrasi. Seperti yang pernah saya uraikan dalam
Kacamatakom, tgl 12 Januari 2024, Demokrasi itu punya
tujuan, yaitu untuk mencapai persamaan hak dan kewajiban serta perlakukan yang
sama bagi semua warga negara. Oleh karena itu bila kita perhatikan, inti
dari demokrasi adalah
partisipasi. Partisipasi menurut catatan Kamus Besar Bahasa Indonesia
(hal.732 ), disebutkan “hal turut berperan serta di- suatu kegiatan”. Lalu
bagaimana supaya partisipasi bisa terlaksana dengan baik, maka diperlukan
kegiatan berkomunikasi. Komunikasi pada
hakekatnya adalah penyampaian ide yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok
(komunikator), baik dalam bentuk berbicara , tulisan, gambar ataupun gerak-tubuh.
Tujuan komunikasi, yaitu, dengan harapan yang diajak berkomunikasi ( komunikan)
dapat memahami pesan yang disampaikan serta melaksanakan seperti yang dikehendaki
komunikator.
Menanggapi
berita di Jawa Pos , capres Prabowo sedang melakukan komunikasi dengan tujuan
terlaksananya pertemuan satu meja, Prabowo, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono
serta Presiden Joko Widodo. Berharap berbagi pengalaman untuk mencegah
terpecahnya bangsa Indonesia tetapi justru bersama-sama memajukan bangsa.
Bersama-sama memajukan bangsa, itu artinya melaksanakan partisipasi yang
merupakan inti dari demokrasi
Mencegah
terpecahnya bangsa Indonesia sudah dilaksanakan oleh Presiden Joko Widodo yang
merangkul Prabowo dengan menjadikan salah satu menterinya. Dan terbukti di akar
rumput para pendukung di saat Pilpres saling bertentangan, saling menyerang,
saling kirim berita hoax, pada akhirnya mereka bisa menerima serta bersatu
kembali demi keutuhan dan kemajuan bangsa Indonesia.
Semoga
pertemuan para tokoh yang sangat berpengalaman dalam memimpin serta mengelola
negara segera terlaksana dengan baik. Serta tujuan untuk mempersatukan serta memajukan
bangsa dan negara Indonesia terlaksana dengan baik pula (Budi
Sampurno.Mak’skom.IPJT.14.4.2024)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar