SERTIJAB KEPALA RRI SURABAYA
KACAMATAKOM.Direktur
Utama Lembaga Penyiaran Publik (LPP) RRI, Mohammad Rohanudin, memimpin serah
terima jabatan (Sertijab) dan pisah kenal Kepala LPP RRI Surabaya dari Retno
Desy Swasri kepada Sumarlina di Gedung Bong Tomo RRI Surabaya, Senin (21/1)
siang. Selanjutnya Retno Desy Swasri menjabat LPP RRI Yogyakarta.
Direktur Utama LPP RRI, Mohammad Rohanudin,
dalam sambutanya mengatakan, RRI merupakan lembaga penyiaran publik yang
memiliki dedikasi dan keperpihakan terhadap NKRI. Oleh sebab itu semua karyawan dan karyawati RRI wajib tahu, bahwa dalam
siarannya tidak boleh membuat kegaduhan diseluruh pelosok Indonesia. Apalagi di
era musim kampanyei tidak boleh ada kegaduhan kampanye, tetapi justru RRI harus bisa menciptakan ketenangan
Menurut Rohanudin, pada waktu RRI sedang
melakukan pekerjaan, dan di luar dugaan pemancar RRI disuatu tempat ada yang
merusak dan atau menghancurkan alat negara tersebut.Maka harus
segera dilaporkan ke DPR RI., Karena RRI yang merupakan lembaga penyiaran
publik tidak bisa dirusak maupun dibubarkan oleh siapapun kecuali dengan
Undang-Undang, karena RRI itu dibentuk oleh Undang-Undang.
Oleh sebab dalam situasi seperti sekarang ini RRI harus
memiliki indepeden yang sangat tinggi atau netral tidak boleh
membuat kegaduhan. Tetapi bila dalam setuasi seperti sekarang ini masih ada
orang yang membuat kegaduhan maka harus dilawan, karena merusak RRI sama dengan
merusak negara kesatuan RI.
“Perlu diketahui kelahiran RRI adalah
bersama-sama dengan adanya Indonesia merdeka, RRI berdiri 24 hari setelah Indonesia
merdeka, sampai sekarang RRI tetap berdiri kokoh di Negara Kesatuan Republik
Indonesia,” ujar Rohanudin.
Direktur Utama RRI memerintahkan kepada 97
stasiun RRI di seluruh Indonesia untuk mengumandangkan Tri Prasetya RRI, yaitu
RRI harus menyelamatkan segala alat siaran radio dari siapapun juga yang hendak
menggunakan alat tersebut untuk menghancurkan negara. Dan membela alat itu
dengan segala jiwa raga dalam keadaan bagaimanapun juga.
RRI harus mengemudikan siaran sebagai alat
perjuangan dan alat revolusi seluruh bangsa indonesia, dengan jiwa kebangsaan
yang murni, hati yang bersih dan jujur serta budi yang penuh kecintaan dan
kesetiaan kepada tanah air dan bangsa. Oleh sebab itu RRI yang memiliki 223
stasiun dan hadir dimana-mana dan di 37 daerah perbatasan di Indonesia seperti
di Nunukan, Sebatik, Etikong, di Atambua dan perbatasan lainnya. Selanjutnya
harus berdiri di atas segala aliran dan keyakinan partai atau golongan, dengan
mengutamakan persatuan bangsa dan keselamatan negara, serta berpegang pada jiwa
proklamasi 17 agustus 1945.
Kemudian Rohanudin mengemukakan, perkembangan
RRI sangat seknifikan. Sampai saat ini hampir 50 penghargaan yang diperoleh dan
penghargaan tersebut merupakan penghargaan tertinggi yang diperoleh dari
pemerintah seperti penghargaan “Adinegoro” yang diperoleh berturut-turut sejak
tahun 2017.
“Reputasi RRI juga terus meningkat, sepanjang
tahun 2018 ada tiga lembaga surve menyebutkan bahwa LPP RRI paling besar
pendengarnya. Oleh sebab itu tanggung jawab RRI semakin bertambah besar,” tutur
Rohanudin.(budsam,kominfojatim,21119)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar