Senin, 21 Januari 2019



SERTIJAB KEPALA RRI SURABAYA
KACAMATAKOM.Direktur Utama Lembaga Penyiaran Publik (LPP) RRI, Mohammad Rohanudin, memimpin serah terima jabatan (Sertijab) dan pisah kenal Kepala LPP RRI Surabaya dari Retno Desy Swasri kepada Sumarlina di Gedung Bong Tomo RRI Surabaya, Senin (21/1) siang. Selanjutnya Retno Desy Swasri menjabat LPP RRI Yogyakarta.
Direktur Utama LPP RRI, Mohammad Rohanudin, dalam sambutanya mengatakan, RRI merupakan lembaga penyiaran publik yang memiliki dedikasi dan keperpihakan terhadap NKRI. Oleh sebab itu semua  karyawan dan karyawati RRI wajib tahu, bahwa dalam siarannya tidak boleh membuat kegaduhan diseluruh pelosok Indonesia. Apalagi di era musim kampanyei tidak boleh ada kegaduhan kampanye, tetapi justru RRI  harus bisa menciptakan ketenangan
Menurut Rohanudin, pada waktu RRI sedang melakukan pekerjaan, dan di luar dugaan pemancar RRI disuatu tempat ada yang merusak  dan atau  menghancurkan alat negara tersebut.Maka harus segera dilaporkan ke DPR RI., Karena RRI yang merupakan lembaga penyiaran publik tidak bisa dirusak maupun dibubarkan oleh siapapun kecuali dengan Undang-Undang, karena RRI itu dibentuk oleh Undang-Undang.
Oleh sebab  dalam situasi seperti sekarang ini RRI harus memiliki  indepeden yang sangat tinggi atau netral  tidak boleh membuat kegaduhan. Tetapi bila dalam setuasi seperti sekarang ini masih ada orang yang membuat kegaduhan maka harus dilawan, karena merusak RRI sama dengan merusak negara kesatuan RI.  
“Perlu diketahui kelahiran RRI adalah bersama-sama dengan adanya Indonesia merdeka, RRI  berdiri 24 hari setelah  Indonesia merdeka, sampai sekarang RRI tetap berdiri kokoh di Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujar Rohanudin.
Direktur Utama RRI memerintahkan kepada 97 stasiun RRI di seluruh Indonesia untuk mengumandangkan Tri Prasetya RRI, yaitu RRI harus menyelamatkan segala alat siaran radio dari siapapun juga yang hendak menggunakan alat tersebut untuk menghancurkan negara. Dan membela alat itu dengan segala jiwa raga dalam keadaan bagaimanapun juga.
RRI harus mengemudikan siaran sebagai alat perjuangan dan alat revolusi seluruh bangsa indonesia, dengan jiwa kebangsaan yang murni, hati yang bersih dan jujur serta budi yang penuh kecintaan dan kesetiaan kepada tanah air dan bangsa. Oleh sebab itu RRI yang memiliki 223 stasiun dan hadir dimana-mana dan di 37 daerah perbatasan di Indonesia seperti di Nunukan, Sebatik, Etikong, di Atambua dan perbatasan lainnya. Selanjutnya harus berdiri di atas segala aliran dan keyakinan partai atau golongan, dengan mengutamakan persatuan bangsa dan keselamatan negara, serta berpegang pada jiwa proklamasi 17 agustus 1945.  
Kemudian Rohanudin mengemukakan, perkembangan RRI sangat seknifikan. Sampai saat ini hampir 50 penghargaan yang diperoleh dan penghargaan tersebut merupakan penghargaan tertinggi yang diperoleh dari pemerintah seperti penghargaan “Adinegoro” yang diperoleh berturut-turut sejak tahun 2017.
“Reputasi RRI juga terus meningkat, sepanjang tahun 2018 ada tiga lembaga surve menyebutkan bahwa LPP RRI paling besar pendengarnya. Oleh sebab itu tanggung jawab RRI semakin bertambah besar,” tutur Rohanudin.(budsam,kominfojatim,21119)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar