Jumat, 01 Februari 2019


KViews 89
INFLASI DI KOTA MALANG
KACAMATAKOM. Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang mencatat pada Januari 2019 angka inflasi 0,53 persen lebih tinggi dari Jawa Timur 0,34 persen. Pendorong tingginya inflasi  diantaranya karena harga tiket pesawat terbang, daging ayam, cabe rawit, dan lembaga bimbingan belajar.
Kepala Seksi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, Dwi Handayani Prasetyowati di kantornya, Jumat (1/2) mengatakan, untuk bulan Januari 2019, inflasi bulanan Kota Malang sebesar 0,53 persen. Jauh lebih tinggi dibandingkan Jawa Timur sebesar 0,34 persen
Dikatakan Dwi, sejumlah indikator menjadi pendorong inflasi di Kota Malang. Di antaranya kenaikan harga tiket angkutan udara sebesar 12,34 persen, harga daging ayam ras turut naik 4,15 persen, harga beras 1,29 persen, cabai rawit 16,95 persen, mahalnya harga lembaga bimbingan belajar, wortel, bawang merah, rokok, emas perhiasan dan sayuran.
"Sebanyak 10 Indikator itu, mendorong naiknya inflasi. Dengan kenaikan harga terjadi sepanjang Januari 2019. Sementara 10 indikator lain justru mengalami penurunan harga seperti bensin, apel, batu bata, telur, tiket kereta api dan minyak goreng,"Dwi menjelaskan.
Terjadinya Inflasi sebesar 0,53 persen membawa Kota Malang menduduki rangking pertama dari 7 daerah lain, termasuk Jawa Timur. Bahkan, jauh dibandingkan Surabaya yang hanya sebesar 0,33 persen.Pada Febuari ada kecenderungan inflasi akan turun. Melihat grafik mulai tahun 2010 sampai 2019, yang rata-rata hanya 0,15 persen. Terbesar pada 2008 yakni 0,88 persen.
Sedangkan menurut pengelompokan pengeluaran mendorong tingginya inflasi di Kota Malang adalah bahan makanan sebesar 1,14 persen, transportasi, komunikasi dan jasa keuangan 1,11 persen, pengeluaran untuk sandang hanya 0,86 persen saja, dan terakhir makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau hanya 0,27 persen. (budsamkominfojatim.1.2.19)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar