RAPAT BADAN
NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA DI BUKA PRESIDEN
KACAMATAKOM.2.2.19.Presiden Joko Widodo hari
ini di Surabaya membuka rapat koordinasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana
(BNPB) se-Indonesia di Jatim Expo, Surabaya.
Pembukaan ditandai
dengan dipukulnya kentongan oleh Presiden Jokowi dan Kepala BNPB Letjen Doni
Monardo.
Dalam pidatonya,
Jokowi menekankan pentingnya sistem peringatan dini bencana. Hal ini mengingat
Indonesia berada dalam daerah rawan bencana.
Sistem peringatan dini
tetap harus melibatkan para akademisi dan pakar kebencanaan untuk meneliti
titik-titik rawan bencana. Diharapkan nantinya BNPB dapat mensosialisasikan
peringatan dini bencana ini kepada masyarakat.
"Meneliti,
mengkaji, menganalisis potensi-potensi bencana yang kita miliki. Supaya kita
mampu memprediksi ancaman dan dapat mengantisipasi serta mengurangi dampak
bencana," pesan Presiden. "Itu kalau sudah pakar-pakar berbicara, ya
disosialisasikan kepada masyarakat. Bisa lewat pemuka-pemuka agama, bisa lewat
Pemda. Ini penting sekali”.
Sementara itu, Doni
Monardo menambahkan bahwa salah satu tujuan rapat koordinasi ini untuk
melakukan pendalaman sistem informasi tentang ancaman berbagai jenis bencana
oleh para pakar, ahli dan peneliti. "Tim dari berbagai pakar, ahli dan
peneliti ini merupakan tim intelijen kebencanaan, yang nantinya akan diketuai
oleh Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB”
Menurutnya, bahwa
upaya-upaya mitigasi bencana perlu penguatan berbagai pihak. Salah satu upaya
tersebut, kita jaga alam, dan alam juga menjaga kita.
Makna frase ini
mengingatkan kembali terhadap paradigma penanggulangan bencana yang
mengedepankan mitigasi sebagai bagian dari pengurangan risiko bencana.
‘Jaga alam’ mengandung
makna bahwa semua pihak juga harus aktif dalam merawat alam atau lingkungan
tempat kita tinggal. Doni mengatakan bahwa pada akhirnya alam akan merawat
kita. Bencana seperti banjir dan longsor menjadi bukti bahwa keseimbangan alam
terganggu karena aktivitas manusia. Degradasi daerah aliran sungai, penggunaan
bantaran sungai sebagai pemukiman, maupun pemanfaatan lahan yang tidak tepat
telah memicu berbagai bencana di tanah air.
“Sepanjang 2018 lalu,
sebanyak 2.572 bencana terjadi dan mengakibatkan lebih dari 4.000 jiwa
meninggal dunia. Ini menjadi momentum kita bersama untuk melihat kembali,
merencanakan kembali, dan melakukan kembali upaya-upaya mitigasi, pengurangan
risiko bencana, baik semua pihak maupun massif dan kontinyu,”
Rakornas BNPB 2019 ini
bertema 'Kita Jaga Alam, Alam Jaga Kita'. Acara ini dihadiri oleh ribuan
peserta dan tamu undangan mulai dari gubernur, bupati, wali kota, Bappeda,
Ketua Komisi VIII DPR RI, Kepala BPBD se-Indonesia, hingga para Kapolda.
(budsamkominfojatim.2.2.19)
AJO_QQ poker
BalasHapuskami dari agen poker terpercaya dan terbaik di tahun ini
Deposit dan Withdraw hanya 15.000 anda sudah dapat bermain
di sini kami menyediakan 7 permainan dalam 1 aplikasi
- play aduQ
- bandar poker
- play bandarQ
- capsa sunsun
- play domino
- play poker
- sakong
di sini tempat nya Player Vs Player ( 100% No Robot) Anda Menang berapapun Kami
Bayar tanpa Maksimal Withdraw dan Tidak ada batas maksimal
withdraw dalam 1 hari.Bisa bermain di Android dan IOS,Sistem pembagian Kartu
menggunakan teknologi yang mutakhir dengan sistem Random
Permanent (acak) | pin bb : 58cd292c "