TANTANGAN PERS DI TAHUN POLITIK
KACAMATAKOM,2.2.19. Persatuan
Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur (Jatim) menilai Independensi pers menjadi
tantangan wartawan di tahun politik 2019. Pasalnya, saat ini banyak pengurus
dan Ketua Partai Politik (Parpol) yang juga merupakan pemilik media. Hal
tersebut dikatakan Ketua PWI Jawa Timur Drs Akhmad Munir ketika menjadi
pemateri Seminar Hari Pers Nasional 2019 di Kampus Unitomo, Surabaya.
“Tak hanya itu, campur tangan pemilik modal di suatu media juga menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh wartawan. Campur tangan pemilik modal atau pemilik uang. sangat mempengaruhi independensi pers, itu tantangan pers," ujarnya.
“Tak hanya itu, campur tangan pemilik modal di suatu media juga menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh wartawan. Campur tangan pemilik modal atau pemilik uang. sangat mempengaruhi independensi pers, itu tantangan pers," ujarnya.
Pers juga harus mampu berada di luar kepentingan parpol
tertentu. Ia menyebut, pers yang berada dalam lingkup kepentingan parpol
tertentu, sebagai pers partisan. Pada hal, pers harus mengabdi pada masyarakat
bukan parpol.
"Pers harus berdasarkan hati nurani, berdasarkan peristiwa atau fakta, dan menghasilkan berita akurat, sesuai keadaan yang terjadi. Pers mengabdi pada masyarakat," katanya.
Munir menyebut, posisi pers di Indonesia sangat unik. Pasalnya, pers berada di luar struktur pemerintahan, namun mampu mempengaruhi dan mengoreksi kebijakan pemerintah. Pers memiliki peran signifikan dalam perhelatan besar Pemilu 2019. Sehingga independensi pers harus terus dijaga, utamanya selama proses pesta demokrasi berlangsung.
"Harus menguatkan dirinya terhadap rayuan dari luar dan rayuan dari dalam. Kalau dari dalam, yaitu intervensi pemilik modal yang terjun ke dunia politik," pungkasnya. (budsamkominfojatim.2.2.19)
"Pers harus berdasarkan hati nurani, berdasarkan peristiwa atau fakta, dan menghasilkan berita akurat, sesuai keadaan yang terjadi. Pers mengabdi pada masyarakat," katanya.
Munir menyebut, posisi pers di Indonesia sangat unik. Pasalnya, pers berada di luar struktur pemerintahan, namun mampu mempengaruhi dan mengoreksi kebijakan pemerintah. Pers memiliki peran signifikan dalam perhelatan besar Pemilu 2019. Sehingga independensi pers harus terus dijaga, utamanya selama proses pesta demokrasi berlangsung.
"Harus menguatkan dirinya terhadap rayuan dari luar dan rayuan dari dalam. Kalau dari dalam, yaitu intervensi pemilik modal yang terjun ke dunia politik," pungkasnya. (budsamkominfojatim.2.2.19)
Views 909
Tidak ada komentar:
Posting Komentar