Sabtu, 30 Oktober 2021

 

SDT.KOMEN.20

Budi Sampurno.Okt.1

Senang saya melihat gambar ilustrasi yang dilakukan oleh WAHYU KOKKANG  di Harian JAWA POS terbitan tgl. 28 Oktober 2021 dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda. Seperti terlihat dalam ilustrasi....seorang bapak sudah tua yang mengaku masih muda duduk di atas kursi kekuasaan. Saya menangkap sindiran yang dilayangkan oleh WAHYU sangat tepat dan tajam. Maksudnya pastilah sindirian itu diarahkan situasi pada saat ini di NKRI. Banyak politikus yang sudah tua, tetapi nafsu untuk memperoleh kekuasaan sangat kentara sekali. Sebut saja misalnya..antara lain Amin Rais. Sampai-sampai mendirikan partai baru dengan tujuan untuk di pakai sebagai kendaraan agar bisa ikut Pemilu dan Pilpres. Cibiran yang ditujukan kepada Amin Rais dari politikus muda dan masyarakat sudah ada yang sampai diluar batas etika.

Contoh lain adalah Sdr. Suharto yang sudah tua tetapi toh masih ingin duduk dalam kursi kekuasaan yaitu presiden. Namun toh akhirnya terkena reformasi dan di paksa dan terpaksa mengundurkan diri. Padahal kalau di lihat dari prestasi kerjanya juga cukup baik.

Sudah waktumya yang muda yang cerdas di beri kesempatan untuk memimpin negara dan bangsa Indonesia yang sangat luas serta beraneka ragam suku dan budayanya.

Salut...WAHYU KOKKANG. Anda cerdas.(Budi Sampurno.Mak'skom.IPJT.30.10.2021)

Jumat, 29 Oktober 2021

 

SDT.INFORMASI.86

Budi Sampurno.Oktober.7

PROV.JATIM DUDUKI POSISI PUNCAK PERHUTANAN SOSIAL

Kakom.29.10.2021. Provinsi Jawa Timur menempati posisi puncak dalam capaian perhutanan sosial di Pulau Jawa. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, prosentase luasan yang telah terealisasi yakni sebesar 65,19 persen atau seluas 176.962,08 hektar area.  

Jawa Timur juga menempati posisi teratas dalam hal jumlah surat keputusan (SK) yang telah terbit yakni sebanyak 348 unit SK atau 54,46 persen dari total capaian di Pulau Jawa. Dari 348 unit SK perhutanan sosial, sebanyak 303 unit merupakan SK Kulin KK (Pengakuan dan Perlindungan Kemitraan Kehutanan) atau sebesar 32,48% dari total capaian SK Kulin KK Nasional dan Jawa Timur menjadi provinsi yang paling banyak memperoleh SK.tsb. Jumlah petani penggarap Jawa Timur menjadi yang tertinggi di Pulau Jawa yakni sebanyak 119.576 kepala keluarga atau 68,17% dari total capaian di Pulau Jawa. 

Sebagai perbandingan, capaian perhutanan sosial Provinsi Jawa Tengah sebesar 13,85%, Jawa Barat sebesar 13,56%, Banten sebesar 6,82% dan DIY sebesar 0,58%. Sedangkan dalam hal penerbitan SK, Provinsi Jawa Barat mencapai sebesar 20,34%, Jawa Tengah sebesar 13,77%, DIY sebesar 7,04% dan Banten sebesar 4%. Adapun dalam hal jumlah petani penggarap, Jawa Barat sebesar 11,66%, Jawa Tengah sebesar 11,13%, Banten sebesar 6,20% dan DIY sebesar 2,85%.

Perhutanan sosial ini membawa dampak besar bagi masyarakat sekitar hutan. Tidak hanya dampak ekonomi, namun juga berkontribusi dalam pengurangan peristiwa kebakaran, pembalakan liar, pencurian kayu, dan konflik lahan, ungkap Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di Wana Wisata Pantai Sowan Tuban, Kamis kemarin.

Khofifah mengatakan, melalui Perhutanan Sosial, masyarakat diberikan akses lahan di kawasan hutan, untuk digunakan sebagai modal kegiatan ekonomi produktif. Karenanya, Khofifah berharap akses tersebut bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. 

Lewat program ini kami berupaya mendorong agar perekonomian warga sekitar kawasan perhutanan sosial ikut membaik, termasuk juga membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar maupun luar anggota kelompok usaha. 

Diterangkan, saat ini dari 348 Kelompok Perhutanan Sosial (KPS), telah terbentuk 489 Kelompok Usaha Perhutanan sosial (KUPS) atau sebesar 45,78% dari total KUPS di Pulau Jawa. KUPS-KUPS tsb telah menjalankan usaha produksi, terdiri dari komoditas agroforestri, buah-buahan, ekowisata, wisata alam, kayu-kayuan, madu, kayu putih dan hasil hutan bukan kayu lainnya. 

Sedangkan, Kelompok Perhutanan Sosial (KPS) di Kabupaten Tuban sendiri saat ini berjumlah 29 dan telah terbentuk 47 KUPS dengan komoditas Jagung, Kacang, Cabe, Singkong, Ekowisata, Silvopastura, dan hasil hutan lainnya. Untuk KUPS dengan komoditas Kacang secara Nasional terdapat 76 KUPS, sebanyak 52,17% berasal dari Jawa Timur dan baru Kabupaten Tuban yang memiliki KUPS dengan komoditas Kacang berkelas KUPS Emas.

Khofifah optimistis jika komoditi-komoditi hasil perhutanan sosial ini diolah dan di kemas lebih baik lagi maka nilai ekonominya akan semakin besar. Bukan tidak mungkin pula bisa menjadi komoditas unggulan daerah yang bisa dijual ke pasar luar. 

Dalam kesempatan tsb Gubernur juga menyampaikan SK Perhutanan Sosial kepada 10 kelompok yang telah diberikan secara simbolis oleh Bapak Presiden R.I. kepada LMDH Sekar Jati, LMDH Jenggolo Manik, LMDH Wana Bangkit, LMDH Wana Bima dari Kabupaten Tuban, LMDH Wono Joyo, LMDH Andhe Andhe Lumut, LMDH Wono Jalasi dari Kabupaten Lamongan dan LMDH Jati Murni, LMDH Jati Arum serta LMDH Mekar Jati dari Kabupaten Bojonegoro.

Khofifah juga memberikan bantuan Hibah Sarana Prasarana Ekonomi Produktif bagi Kelompok Tani Hutan (KTH) dan Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) berupa  Mesin Penyulingan Minyak Atsiri dan Kendaraan Roda 3, Gazebo, Toilet dan tempat ibadah, Alat pipil jagung mobil roda tiga, Mesin pembuat kompos, timbangan elektrik dan alat pencacah rumput, bak frementasi, kereta dorong dan handsprayer. 

Tidak hanya itu, kepada Kelompok Tani Hutan, Khofifah juga memberikan hibah benih porang sejumlah 800 Kg kepada 4 kelompok di Kabupaten Lamongan yaitu Kelompok Tani Milenial "Putramu", Kelompok Masyarakat "Fasko", Kelompok Masyarakat "Cahaya Al-Khoirot" dan LMDH "Wono Jalasi". (Budi S.Mak’skom.IPJT.JNR.29.10.2021)

Views 264

 

Kamis, 28 Oktober 2021

 

SDT.INFORMASI.85

Budi Sampurno.Oktober.6

USUL SOEGONDO DJOJOPOESPITO SEBAGAI PAHLAWAN NASIONAL

Kakom.28.10.2021. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menilai bahwa Soegondo Djojopoespito, pemuda asal Tuban, layak untuk mendapatkan gelar Pahlawan Nasional. Untuk itu, Gubernur meminta pada Bupati Tuban untuk segera mengajukannya untuk mendapatkan gelar Pahlawan Nasional.

Saat menjadi Inspektur Upacara Hari Sumpah Pemuda ke-93 di Alun-Alun Kabupaten Tuban, Kamis hari ini, Khofifah menjelaskan bahwa Soegondo Djojopoespito merupakan pemimpin Sidang pada Kongres  Pemuda II pada 27-28 Oktober 1928.

“Jadi sebetulnya sudah  pernah diajukan oleh pemerintah provinsi DIY karena makam beliau di Yogya tapi dalam catatan yang sampai ke saya ada dokumennya yang belum lengkap. Jadi mohon berkas pengajuan segera  diajukan oleh Pemkab Tuban dan dilengkapi kemudian diteruskan ke Provinsi untuk segera diajukan ke Dewan Gelar Nasional,” kata Khofifah

Khofifah mengatakan, selain sebagai tokoh aktif Perhimpunan Pelajar- Pelajar Indonesia (PPPI), Soegondo Djojopoespito merupakan putra Jawa Timur yang mengambil peranan penting atau memberi inspirasi terhadap peristiwa Sumpah Pemuda sampai berhasil diikrarkan. Atas perjuangan tersebut, sudah sepatutnya kita mengusulkan beliau menjadi Pahlawan Nasional.

Sementara itu, dalam momen peringatan Sumpah Pemuda, Khofifah mengajak segenap kaum muda Jawa Timur untuk memperkuat solidaritas dan kebersamaan untuk bangkit dari pandemi Covid-19. Dalam momen Sumpah Pemuda ini, diyakini  tumbuhnya solidaritas terutama dari generasi millenial merupakan modal yang sangat baik untuk bangkit dari pandemi.

“Pandemi Covid-19 memberikan pelajaran besar tentang solidaritas. Tumbuh masyarakat empatik dengan berbagai inisiatif saling membantu antar sesama. Di dalam gerakan itu banyak anak muda yang turut berpartisipasi untuk saling membantu. Kita melihat kebangkitan semangat gotong royong yang sesungguhnya memang selama ini menjadi nilai-nilai bangsa Indonesia,” katanya.

Penguatan solidaritas dan kebersamaan itu penting mengingat saat ini adalah era teknologi digital, dimana tantangan yang dihadapi adalah individualisme. Hampir semua bidang kehidupan kini bertumpu pada pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Anak muda yang tumbuh bersama dan memiliki penguasaan TIK telah terbukti lebih mampu beradaptasi dengan tatanan kehidupan baru. Bahkan mereka mampu menghasilkan karya dan inovasi yang bermanfaat.

Tntangannya ada pada sifat individualisme. Sifat ini merupakan konsekuensi logis berkembangnya TIK yang melewati batas wilayah membawa nilai-nilai baru kepada anak muda, yang tidak semua baik untuk bangsa kita. Individualisme melunturkan solidaritas, menghilangkan empati dan rasa kebersamaan antara kita.

“Dari sini kita mendapatkan momentum penting. Dalam berbagai momen perjalanan bangsa ini, anak muda selalu menjadi penggerak kebangkitan dan kemajuan. Maka hari ini saya meyakini ketika anak muda saling bergandengan tangan, berkolaborasi, dan berinovasi maka kita akan bertumbuh dan mampu bangkit melewati masa sulit ini,” harapannya.

Menurutnya, Sumpah Pemuda adalah sebuah peristiwa besar, peristiwa yang di dalamnya segenap ego dan kepentingan lebur dalam ikatan persaudaraan. Seperti yang sering disampaikan oleh Presiden Joko Widodo tentang wedaran Sunan Kalijogo yakni ‘Suro diro joyodiningrat lebur dening pangestuti (segenap kebesaran diri lebur dihadapan kasih sayang), untuk menggambarkan runtuhnya ego dan lahirnya solidaritas bersama untuk bersatu.

Tidak hanya itu, runtuhnya ego dan lahirnya solidaritas juga terlihat dari ikrar ‘Menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia’, Disini terlihat kebesaran kalangan pemuda dari wilayah Jawa yang meskipun dari kalangan mayoritas namun tidak memaksakan bahasa Jawa sebagai bahasa nasional.

“Kehendak menjadi satu untuk bersama telah meluruhkan ego kedaerahan, ego intelektualitas dan ego status sosial, semuanya hendak berhimpun bersama dalam rangka membangun kesatuan menggunakan bahasa Indonesia,” terangnya.

Khofifah juga berpesan kepada generasi muda untuk terus membangun kemandirian, karakter dan menguasai teknologi digital. Selain itu, ia juga berpesan untuk terus berusaha dan jangan pernah menyerah.

“Untuk seluruh  pemuda Jawa Timur, generasi milenial, zaman sudah berubah. Bersiaplah dengan ilmu, pengalaman dan kembangkan talentamu. Kuatkan niat untuk sukses, bergeraklah, kuasailah zaman digital ini, mulailah berusaha, mulailah mandiri, jangan mudah putus asa, karena di pundak kalian masa depan digantungkan,” pesannya.

Hari Sumpah Pemuda ke 93 kali ini mengambil tema ‘Bersatu, Bangkit dan Tumbuh’. Tema ini diambil untuk menegaskan kembali komitmen yang telah dibangun oleh para pemuda yang diikrarkan pada tahun 1928 dalam Sumpah Pemuda.

Pelaksanaan upacara Sumpah Pemuda Provinsi Jatim tahun ini digelar berbeda. Bila setiap tahun digelar di halaman Gedung Negara Grahadi, kali ini digelar di Alun-Alun Tuban. Dipilihnya Tuban karena Bupati Tuban yakni Aditya Halindra Faridzky, dinilai sebagai sosok yang mewakili wujud pemuda millenial Jatim yang inspiratif dan inovatif. Selain itu, Tuban merupakan tempat kelahiran Soegondo Djojopoespito, pemuda yang merupakan pemimpin Kongres Sumpah Pemuda II pada 27-28 Oktober 1928. (Budi.S.Mak’skom.IPJT.JNR.28.10.2021)

 

 

 

SDT.INFORMASI.84

Budi Sampurno.Oktober.5

SUMPAH PEMUDA DLAM HARAPAN KETUA DPRD JATIM

Kakom.28.10.2021. Ketua DPRD Jatim, Kusnadi menilai Hari Sumpah Pemuda (HSP) menjadi momentum bangkitnya generasi muda untuk merajut nilai-nilai persatuan dan kesatuan. Itu semua telah dibuktikan para pemuda pada 93 tahun lalu.

"Momen Sumpah Pemuda ini jangan hanya dijadikan acara seremonial saja. Tetapi, mari kita maknai bersama bahwa perubahan suatu bangsa itu tidak akan pernah terjadi kalau tidak kemudian dilakukan sendiri oleh generasi muda," katanya saat dikonfirmasi, Kamis hari ini

"Pada hakikatnya, mari generasi muda berperan melakukan perubahan bagi kehidupan berkebangsaan dan bernegara lebih baik lagi," pinta Kusnadi.

Tema Hari Sumpah Pemuda ke-93 Tahun 2021 adalah 'Bersatu, Bangkit, dan Tumbuh'. Tema ini menggambarkan spirit persatuan dalam keberagaman bangsa Indonesia.  Kusnadi menceritakan bahwa 28 oktober itu merupakan sejarah, dan harus menjadi kebanggaan bagi kaum milenial sekarang ini. Bahwasannya, 28 Oktober ini merupakan tonggak sejarah bagi pergerakan kemerdekaan Indonesia.

"Adanya kesadaran bagi generasi muda Indonesia pada waktu itu untuk membebaskan diri dari penjajahan dan memproklamasikan bahwa kita ini adalah satu bahasa, satu bangsa dan satu tanah air walaupun berbeda-beda dari perspektif suku, agama dan kepercayaan yang lain," ujarnya.

Kusnadi yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim ini pun mengajak kaum milenial saat ini masuk dalam seluruh struktur kehidupan berbangsa dan bernegara. "Pemuda harus menjadi garda terdepan dari kehidupan berkebangsaan. Agar NKRI tetap terjaga, anak muda harus berperan," kata Kusnadi.

Kenapa pada 1928 itu dideklarasikan Sumpah Pemuda,  karena mereka ingin bebas di negaranya sendiri. Prinsip dasarnya adalah kita bebas di negara sendiri dan berkarya di negara sendiri.

Oleh karena itu mari kita berkarya di NKRI. Maknailah landasan pikir generasi muda dulu waktu berkonggres. Mereka berkonggres karena jenuh dengan penjajahan. Akhirnya mereka bergerak untuk melahirkan suatu bangsa dan itu harus dipertahankan.  (Budi.S.Mak’skom.IPJT.JNR.28.10.2021)

Senin, 25 Oktober 2021

 

SDT.SASTRA.12

Budi Sampurno, Oktober.3

PERSELINGKUHAN DI KOMPAS DAN JAWA POS

Menarik mengamati cerpen yang di muat Harian KOMPAS tgl 29 Agustus 2021, berjudul ISMAIL ANAK BAIK yang di tulis oleh KIKI SULISTIYO. Dan cerpen yang di muat Harian JAWA POS  tgl. 4 September 2021, di tulis oleh DALIH SEMBIRING.

Setelah membaca kedua cerpen tadi dengan tenggang waktu sekitar seminggu, saya mendapatkan yang hal sama tentang inti cerpennya.

Cerpen ISMAIL ANAK BAIK di beri gambaran oleh KIKI SULISTIYO dengan kalimat yang tertera sbb.

……..Ismail telah kehilangan ayahnya. Dan tidak tahu apa sebabnya ayahnya hilang. Kata orang ayahnya telah di makan hantu petrus. Ayahnya bertato. Ismail tidak percaya ceritera tentang petrus itu. Ismail lebih percaya, ayahnya hilang karena dia telah menjadi anak yang nakal. Dan anak-anak nakal pasti di hukum Tuhan. Begitu yang selalu ditanamkan oleh guru ngajinya. Ketika dia akan belajar ngaji, ibunya yang mengantar ke guru ngaji untuk mendaftarkan diri.

Selanjutnya Kiki Sulistiyo menceritakan, bahwa guru ngajinya itu perawakannya mirib dengan bapaknya, memelihara berewok, bertubuh besar dan tinggi. Hanya bedanya dengan bapaknya Ismail, guru ngajinya ini tidak bertato. Guru ngajinya itu kadang-kadang datang ke rumah dan Ismail di suruh bermain di luar.

Kalimat terakhir inilah yang saya angggap mengarah ke kunci persoalan perselingkuhan.

 

Sedangkan DALIH SEMBIRING dalam cerpennya yang berjudul DUA RUMAH KAYU di Harian JAWA POS, lebih jelas lagi dalam arah perselimgkuhannya. disebutkan :

Ibu Ucup meradang ketika seorang tetangga bilang ia melihat bapak memboncengkan Anes ( si janda muda) dengan sepedanya di suatu sore.

“ Dia baru saja selesai nyuci. Aku kasih tumpangan. Itu saja”, jawab bapak dalam interogasi di kamar sebelah.

“ Dia yang minta diboncengkan apa kamu yang nawarin?”.

“Enggak gitu. Dia baru naik dari sungai, aku hampir nabrak dia. Aku minta maaf, terus kutawarkan….”

“ Berarti dia masih pakai kain basah?. Kamu senang lihat teteknya yang kimplah-kimplah?”

Dialog antara seorang ayah dengan isterinya ini oleh DALIH SEMBIRING sudah saya anggap arah kecurigaan perselingkuhan yang semakin memuncak.

 

Lalu di mana kejelasannya cerpen ISMAIL ANAK BAIK ?. Rabaan adalah kalimat “

Tragisnya ketika Ismail sedang mencari kerang dan melepas kembali ke laut kerang-kerang yang sudah ditangkapnya sebagai tanda Ismail anak yang baik, guru ngajinya sedang berada dirumahnya. Menurut teman yang membawa burung dalam sangkar, dirumahnya juga “ banyak “ orang.

 

GALIH SEMBIRING lebih gamblang dalam menggambarkan situasinya. Dituliskan sbb :

Antukan-antukan berhenti. Terdengar derit halus. Empat kali. Yang terakhir ketika pintu depan  di tutup dan aku bangkit untuk mengintip dari celah cendela. Satu sosok berjalan di pekarangan, menuju rumah depan. Cahaya lemah mengilapkan kulitnya yang basah. Itu punggung bapak, lebar dan liat. Pintu di seberang terbuka. Bapak menghilang ke dalam ruang tanpa penerangan. Pintu di tutup kembali.

Bagaimana akibat terbongkarnya perselingkuha ini?.

Ibunya Ucup marah sampai di luar batas. Di malam hari, di dapur menumbuk cabai dengan geram, penuh emosi. Menangis. Ibunya mirip nenek sihir yang mengudak ramuan. Ibunya memasukkan hasil ulekannya kedalam ember yang berair. Ibunya mengudak air bercampur ulegan cabai, sampai bau cabai meruap di ruangan dapur. Kemudian ibunya Ucup sambil menyangga dengan tangan kirinya keperut yang sedang hamil, tangan kanannya menjinjing ember sambil memanjat pohon mangga. Merayap pada satu dahan yang menjulur di atas atap genting rumah janda kembang. Dia geser satu genting dan menyiramkan air berisi adukan cabai ke arah bapak dan janda kembang yang sedang indehoi. Karuan saja kedua mahluk pezina itu kepanasan sekujur  tubuhnya dan tanpa peduli telanjang lari keluar rumah. Ibunya Ucup turun dari pohon. Memungut sebuah sapu, ia ayunkan gagangnya sekuat tenaga, memukuli bapak dan janda kembang berkali-kali. Yang menimbulkan darah mengucur dan dibarengi dengan darah deras mengalir dari ke dua kaki ibunya Ucup.

Sumpah ibu Ucup ternyata terwujud, diterakan oleh GALIH SEMBIRING dengan kalimat…Memang tujuan Ucup kembali ke kota masa kecilnya, karena mendapat berita bahwa bapaknya jatuh dari sepeda motor dan kepalanya pecah terlindas mobil truk yang sedang lewat.

Kejadian itu menjadi suatu kenyataan sekian tahun kemudian yang digambarkan dengan sumpahnya ibu Ucup:“ Awas, kamu!. Demi bayi ini, aku sumpahi kepalamu pecah kalau kamu berani serong”.

Setelah selesai membaca kedua cerpen tadi dengan tenggang waktu satu minggu, saya mendapat kesimpulan, bahwa kedua cerpen itu berceritera tentang perselingkuhan. KIKI SULISTYO dengan latar belakang perkampungan nelayan, namun halus dalam mengutarakan ritme-ritme kejadian. Berbeda dengan GALIH SEMBIRING, lebih gamblang dalam merangkai ritme-ritme kejadian, sehingga pembaca langsung paham bahwa itu ceritera tentang suatu perbuatan yang sebenarnya di larang oleh agama apapun. Serta merusak suatu rumah tangga yang sebelumnya di huni orng-orang yang penuh dengan kebahagiaan.(Budi Sampurno.Mak’skom.IPJT.25.10.2021)

 

 

 

SDT.INFORMASI.83

Budi Sampurno.Oktober.4

PAMERAN KONTES BONSAI NASIONAL DI SUMENEP

Kakom,25.10.2021. Pameran dan Kontes Bonsai Nasional 2021 dalam rangka memeriahkan Hari Jadi ke-752 Kabupaten Sumenep mempertunjukkan dan melombakan keindahan bonsai cemara udang. Tampilnya Bonsai Cemara Udang di kegiatan berskala nasional tahun ini, sebagai upaya mengenalkan sekaligus menjaga kelestarian tanaman yang dimiliki Kabupaten Sumenep.

“Saya meminta kepada panitia supaya juga ada pameran dan kontes khusus bonsai cemara udang yang perlu dilestarikan oleh masyarakat,” kata Bupati Sumenep, Achmad Fauzi  di sela-sela Pameran dan Kontes Bonsai Nasional 2021, di Bandara Trunojoyo, hari Minggu kemarin.

Pemerintah Daerah menginginkan kelas khusus bonsai cemara udang, alasannya tanaman itu adalah salah satu tanaman potensi di Kabupaten Sumenep yang harus dilestarikan oleh masyarakat.

“Apalagi Kabupaten Sumenep merupakan satu-satunya daerah yang memiliki hamparan hutan cemara udang untuk dijadikan bonsai, sehingga tanaman cemara udang merupakan potensi menjanjikan untuk menghasilkan jenis bonsai yang tidak kalah berkualitas dengan jenis tanaman bonsai lainnya,” kata Bupati.

Diharapkan, penyelenggaraan pameran dan kontes berskala nasional harus dipertahankan dan dikembangkan di tahun mendatang, sebagai salah satu daya tarik bagi para penghobi bonsai dari penjuru negeri untuk berkunjung ke Kabupaten Sumenep. “Kontes bonsai ini, selain merupakan hobi masyarakat yang positif dalam upaya pelestarian alam, sekaligus menjadi salah satu sumber ekonomi kreatif bagi masyarakat,” tuturnya.

Sementara, pelaksanaan Pameran dan Kontes Bonsai Nasional 2021 dalam rangka memeriahkan Hari Jadi ke-752 Kabupaten Sumenep “Sumekar Bonsai Kontes” mulai tanggal 21 hingga 31 Oktober 2021.

Ketua Panitia Penyelenggara, Teguh Doni Efendi mengungkapkan, pameran dan kontes bonsai cemara udang adalah yang pertama kali diselenggarakan di Indonesia, sehingga Perhimpunan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) pusat, sempat bingung dengan adanya kelas khusus bonsai itu. 

“Kami rencanakan dalam waktu dekat untuk melaporkan ke Asia Pacific Bonsai and Suiseki Bonsai Exhibition (ASPAC), bahwa di Kabupaten Sumenep ada spesies bonsai cemara udang,” tandasnya.

Peserta Pameran dan Kontes Bonsai berskala nasional diikuti oleh 672 peserta  yang berasal dari berbagai daerah, seperti pecinta bonsai se-Jawa Timur maupun dari Jakarta, Bali dan Padang. Mereka mengikuti berbagai kelas, di antaranya kelas bintang atau utama, kelas regional, kelas madya dan kelas prospek. Budi S.Mak’skom.IPJT.JNR.25.10.2021)

 

Kamis, 21 Oktober 2021

 

Begitu mendengar sastrawan BUDI DARMA di panggil oleh Tuhan Yang Maha Kuasa, Sabtu tgl 21 Agustus 2021, IKATAN PENSIUNAN UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA (IPUNESA) yang dimotori oleh Sdr.ALIMUFI ARIEF dan sdr. SUHARMONO K. berinisiatif membuat buku kenangan tentang BUDI DARMA. Mengapa?. Karena banyak orang yang terkesan dengan pemikiran, sifat, perilaku, tutur kata, kesederhanaan, karya-karya BUDI DARMA mantan Rektor UNESA  periode th.1984-1988 yang juga dijuluki oleh msyarakat sebagai sastrawan besar. Meskipun seorang profesor, namun selalu tidak mau di panggil profesor, mintanya selalu " Panggil saya Budi Darma". Dan Sdr.Alimurfi sebagai inisiator dan redaktur memutuskan kalimat tsb untuk dijadikan judul buku.

Dalam waktu satu minggu telah terkumpul 40 orang yang mengirimkan naskah kenangan, ini menandakan bahwa  BUDI DARMA memang tokoh yang sangat di kenal dan disegani dan sekaligus disenangai oleh para sahabatnya. maka terbitlah buku tsb dengan memuat kenangan dari:
Sdr.Hananto Widodo (anak kandung);  Sdr. Alimurfi Arief; Sdr. SoeronoMartorahardjo (mantan Rektor th.1988-1997; Sdr. Toho Cholik Mutohir (mantan Rektor th.1997-2021); Sdr, Haris Supratno (mantan Rektor th,2001-2010)); Sdr. Muchlas Samani (mantan Rektor th.2010-2014; Sdr.Warsono (mantan Rektor th.2014-2018);Sdr.Nurhasan (Rektor th.2018-2022); Sdr. Satria Dharma: Sdr. Sutejo; Sdr. Fabiola D.Kurnia;Sdr.Sutiyono.Sdr,Hetty Purnamsari;Sdr.Sirikit Syah;Sdr.Luthfiaf Nurlaela;Sdr.Anwar Holil; Sdr.Lies Amin Lestari; Sdr.Wawan Setiawan.Sdr.Ketut Prasetyo;Sdr. Muslimin Ibrahim;Sdr.SuharmonoK; Sdr,Djoko Pitono; Sdr.Yati Setiawan;Sdr.Saikun;Sdr,Yoyok Soesatyo;Sdr. Aminuddin Kasdi; Sdr.Suhartoko;Sdr.Heni Permana Hamid;Sdr.Ismiec Istyawati; Sdr.Prabowo;Sdr.Budi Jatmiko;Sdr.Astrati Winarni;Sdr.Sri Hastuti;Sdr.Rr.Niniek
Retnokurniati;Sdr.Soetjipto;Sdr.Juhartini;Sdr.Kasnadi;Sdr.Mardikanto;Sdr.Ratna Anggreni Yuniharti;Sdr.Tumiati;Sdr.Sutrisno Widodo;Sdr.Tjatjik Mudjiarti.
Buku ini diterbitkan oleh  DELIMA th.2021 bekerjasama dengan IKATAN PENSIUNAN UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA (IPUNESA), dengan pengantar utama dari Rektor UNESA ,Sdr.Prof.Dr. Nurhasan,M.Kes. Tebal halaman 162. (Budi Sampurno,Mak'skom.IPJT.21.10.2021)


Selasa, 19 Oktober 2021

 

 

SDT.INFORMASI.82

Budi Sampurno, Oktober.3

SOSIALISASI ANTI KORUPSI DI PASMAR KORPS MARINIR

Kakom.19.10.2021. Salah satu tujuan utama dari Reformasi Birokrasi  adalah penegakan birokrasi yang bebas dari korupsi serta bersih dalam melayani. Perlu ada komitmen yang kuat, kejujuran, disiplin serta integritas yang kuat bagi seluruh aparatur negara dalam mendukung penyelenggaraan pemerintahan yang baik.  Hal tersebut yang mendorong Satker Pasmar 2 Korps Marinir melakukan penyampaian paparan berisikan materi Pembangunan RB dan ZI atau Zona Integeritas kepada seluruh anggota Staf Satlak Brigif 2 Marinir  di ruang rapat Brigif 2 Marinir Gedangan, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa hari ini.

Sosialisasi tsb dilakukan agar seluruh anggota Staf Satlak Brigif 2 Marinir dapat membangun karakter diri yang unggul dan berintegritas, sebagai upaya kesiapan Satker Pasmar 2 Korps Marinir menuju tahap seleksi menuju WBK dan WBBM Tahun 2021

Dalam rangkaian pelaksanaan Reformasi Birokrasi pembangunan Zona Integritas demi terwujudnya birokrasi yang bebas dari korupsi serta bersih melayani di seluruh satuan kerja Brigif 2 Marinir, yang terus digalakkan pelaksanaannya, sebagai salah satu unit kerja TNI-AL, Pasmar 2 pun turut mengambil bagian dalam mewujudkan pembangunan Zona Integritas dalam lingkup pelayanannya kepada publik dan terus melakukan monitoring dan evaluasi hingga mampu menjadi instansi berpredikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi yang Bersih dan Melayani (WBBM).

Untuk mencapai Zona Integritas yang diharapkan, Kasilat Staf Operasi Brigif 2 Mar Kapten Mar Heru Susanto, S.S.T.Han., secara khusus memberikan arahan tentang Zona Integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) yang saat ini dalam proses pemeriksaan dan verifikasi oleh Tim Penilaian eksternal dari Kemenpan RB.

Kapten Mar Heru Susanto mengatakan, dalam rangka mengakselerasi pencapaian sasaran Reformasi Birokrasi, maka perlu dilakukan strategi percepatan melalui Pembangunan Zona Integritas sebagai pilot project pelaksanaan Reformasi Birokrasi pada tingkat Satuan Kerja serta Mewujudkan Prajurit Pasmar 2 pada umumnya dan Prajurit Brigif 2 Mar Pada Khususnya sebagai pasukan pendarat yang bermoral, professional dan dicintai rakyat.

Diharapkan seluruh Satuan di jajaran Pasmar 2 saling bahu membahu dan mengingatkan agar seluruhnya bisa mencapai WBK dan WBBM. (Budi S.Mak’skom.IPJT.JNR.19.10.2021)

 

 

Kamis, 14 Oktober 2021

Buku ini di tulis oleh Kirana Kejora, diterbitkan oleh : Hi-Fes Publishing, Jl. Raya Jambore No.Z2,Cibubur-Jakarta Timur, di cetak dan diterbitkan Cet 1. th 2011, cet 2. th 2011, cet 3. th 2011, cet.4 th 2012, cet. 5 th 2012, cet. 6 th. 2012, cet.7 th. 2013.

Buku ini diapesiasi oleh seorang Sutradara film, Rudi Sudjarwo dengan memberi catatan " Membaca Novel Air Mata Terakhir Bunda, seperti membawa kita ke-emosi jiwa yang terdalam. Luar biasa".

Seorang artis senioar, Widyawati memberikan catatan " Lumpur Lapindo latar belakang AMTB, ada kelembutan, ketulusan dan kejujuran. Sangat menarik!. Terus berkarya..

(Budi Sampurno.SDT SASTRA 12.14.10.2021)


Senin, 11 Oktober 2021

 

SDT.INFORMASI.82

Budi Sampurno.Oktober.3.

 

KUNJUNGAN KHOFIFAH DI MAKAM BUNG KARNO BLITAR

Kakom.11.10.2021 Momentum peringatan Hari Jadi Provinsi Jatim ke - 76 dan menghormati napak tilas perjuangan sejarah para Pahlawan Nasional  Pendiri Republik Indonesia, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melaksanakan ziarah ke Makam Bung Karno di Kota Blitar, Senin hari ini,

Ziarah dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Hanya beberapa orang yang diizinkan masuk ke dalam pusara Makam Bung Karno

Gubernur Khofifah mempimpin prosesi upacara ziarah makam bersama Forkopimda diantaranya Ketua DPRD Prov. Jatim, Kapolda Jatim yang diwakili oleh Dirbinmas Polda Jatim dan Pangdam V Brawijaya yang diwakili Kakasdam V Brawijaya, Kaskoarmada II Surabaya, Plh. Sekdaprov Jatim serta para pimpinan Ka. OPD di lingkungan Pemprov Jatim.

Gubernur perempuan pertama di Jatim itu, ziarah ke Makam Bung Karno dalam rangka menyambut HUT Prov. Jatim Ke-76 pada esok hari tanggal 12 Oktober 2021. Sebelumnya, pada Minggu (10/10) kegiatan serupa juga dilakukan di Makam Pahlawan Nasional sekaligus Gubernur Soerjo di Kab. Magetan.

Ziarah  ke Makam Bung Karno juga dihadiri Forkopimda Kota dan Kabupaten Blitar, antara lain Wali Kota Blitar Santoso, Bupati Blitar Rini Syarifah, Kapolres Blitar Kota AKBP Yudhi Hery Setiawan serta Kapolres Blitar Adhitya Panji Anom.

Dalam ziarah tersebut Gubernur Khofifah menyatakan bahwa dalam pembangunan daerah, masyarakat harus meneladani perjuangan pahlawan pendiri Bangsa Indonesia. Selain itu, jejak keteladanan pengorbanan dan perjuangan pahlawan juga harus menjadi pemantik semangat perjuangan membangun Jawa Timur.

"Kalau biasanya kita  diajarkan bangsa yang besar adalah bangsa yang bisa menghormati dan menghargai jasa para pahlawan, maka  saya ingin tambahkan yaitu  mengiikuti jejak teladan,  pengorbanan dan perjuangan pahlawan," katanya

Dalam doa, Gubernur Khofifah meminta pertolongan kepada Allah agar dimudahkan dalam segala urusan. Utamanya dalam menghadapi pandemi covid-19 di Jatim meskipun sudah melandai.

Dalam kesempatan yang sama Ketua DPRD Prov Jatim Kusnadi yang turut mendampingi ziarah tersebut menyampaikan bahwa masyarakat jangan sampai melupakan sejarah bangsa (Jas Merah) sesuai pesan Bung Karno.

"Jatim ada karena Bangsa Indonesia ada. Jadi disini, kita panjatkan doa yang terbaik bagi Jatim kedepannya dan kita juga mohon bimbingan Allah SWT agar dalam pemerintahan selalu di ridhoi oleh-Nya," sebut Kusnadi

Sebagai tuan rumah, Walikota Blitar Santoso mengungkapkan bahwa ziarah jelang HUT Prov Jatim itu merupakan bentuk penghormatan perjuangan kepada sang Proklamator Bung Karno. Juga sebagai penggali Pancasila.

Sementara itu, Bupati Blitar Rini Syarifah mengutarakan dukungan penuhnya terhadap segala program dari Pemprov Jatim dan akan senantiasa bersinergi dengan semua lini. Semata-mata untuk menjadikan Jatim Bangkit dan Blitar yang lebih sejahtera.(Budi.S.Mak’skom.IPJT.JNR.11.10.2021)

Views 3241

 

SDT.INFORMASI.81

Budi Sampurno,Oktober,2.

GUB.KHOFIFAH AJAK SWASTA GANDENG UKM

Kakom.11.10.2021. Gubernur Jawa Timur mengajak swasta dan perusahaan untuk turut berperan menggandeng pelaku UKM Disabilitas agar dapat mengembangkan usahanya. 

Menurut Khofifah, penyandang disabilitas mempunyai potensi besar di bidang usaha mikro. Karenanya, perlu dorongan agar Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang di kelola penyandang disabilitas dapat tumbuh dan memiliki daya saing di tengah masyarakat.

 "Mereka harus di beri hak dan kesempatan yang sama. Apalagi, kondisi pandemi seperti sekarang, pelaku UMKM sangat terdampak akibat menurunnya daya beli masyarakat," ungkap Khofifah saat mengunjungi stand Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur  yang di gelar di Grand City Surabaya dalam rangkaian Jatim Fair tanggal 8-12 Oktober 2021 yang menghadirkan  pelaku UKM disabilitas, Sabtu hari ini . 

Stand pelaku UKM disabilitas tersebut sengaja dikunjungi Khofifah untuk mengetahui perkembangan usaha mereka  dan  mendengar langsung keinginan juga harapan para pelaku UKM disabilitas di Jatim.  

Dihadapan pelaku UKM disabilitas, Khofifah menyebut bahwa disabilitas bukan penghalang menjadi pengusaha sukses. Pemprov Jatim siap memberikan dukungan berupa pemodalan, pelatihan hingga pemasaran digital.  Di era tekonologi digital ini, akan lebih mudah menjalankan bisnis asalkan dapat menguasai teknologi. 

Khofifah mengapresiasi berbagai contoh produk yang dipamerkan para pelaku UMKM disabilitas di acara Jatim Fair 2021 tsb.

"Ini produk cukup berkualitas dan mampu bersaing dengan produk-produk setara lainnya. Pemprov Jatim akan selalu mengupayakan wadah dan ruang seluas-luasnya bagi teman-teman disabilitas. Apalagi mereka juga sudah ada yang menjual on line dan menggunakan QR Code," tutur Khofifah.  

Khofifah juga mengajak masyarakat umum turut mendukung pelaku UKM disabilitas dengan cara membeli produk yang dihasilkan pelaku UKM tsb. Dengan membeli, maka para pelaku UKM Disabilitas semakin terpacu dalam pengembangan produknya.  

Khofifah mengaku salut dan bangga dengan hasil karya pelaku UKM disabilitas yang menurutnya sangat luar biasa. Meski di tengah keterbatasan, tapi mereka mampu menghasilkan produk yang punya nilai guna dan ekonomi yang tinggi.   

Pada kesempatan yang sama, anggota DPR.RI Komisi IX, Indah Kurnia bersama Khofifah mengunjungi beberapa stand dan turut belanja beberapa item batik serta taplak meja bordir bikinan pelaku UKM disabilitas.(Budi.S.Mak’skom.IPJT.JNR.11.10.2021)  

 

 

 

 

 

 

Minggu, 10 Oktober 2021

 

 

SDT.PUISI.33

Budi Sampurno.Oktober.2

10102021

SORE ITU

Sore itu aku tidak memandang gelap

Tapi sore itu mataku juga tidak gelap

Tapi tidak aneh kalau aku tidak merasa gelap

Sore itu lampu-lampu belum menyala

Dan memang lampu-lampu belum dinyalakan

Tapi lampu-lampu di sore itu sudah gemerlapan

Kupandang jalan setapak

 Kuayun langkahku terbuai alunan senja

Sore itu semua sibuk dan menyibukkan diri

Melalui anyaman lagu mengurai rindu

Rindu itu rindu alami yang ini

Lalu ku dekap meja tulisku

Kuhempaskan bantal ke tembok dan lantai yang tak tahu diri

Mengekang rindu alami yang melayang

Sore itu aku memandang laut yang terurai

Membatasi sore itu bertemu rindu.

Budi Sampurno,Ketintang,10102021

 

 

 

 

 

SDT.PUISI.32

Budi Sampurno. Oktober.1

10102021

 

SABUN

Orang pakai sabun maksudnya untuk pembersih

Bersih itu mengenakkan diri lalu orang lain

Orang lain merasa nyaman, simpati

Simpati mengundang tawa

Tawa mengundang bahagia

Bahagia

Matahari membahagiakan, rembulan membahagiakan

Alam semerbak mengundang tawa

Tawa membawa keindahan

Keindahan membawa ketulusan

Sabun membawa kepalsuan

Sabun membungkus kepalsuan

Ramah membungkuk-bungkuk

Redam dalam jeruji besi

Sabun membuat orang bersih dan mewangi

Wangi menimbulkan simpati

Simpati menimbulkan greget

Nah, belum tahu simbul kepalsuannya

Maka matahari murka, membakar global dalam alunan sunyi

Budi Sampurno,Ketintang,17,8,2021

 

Sabtu, 09 Oktober 2021

 

SDT.SASTRA. 11

Budi Sampurno. Oktober.1

 

SEPATU DI TOKO WONG

Harian KOMPAS, Minggu tgl.3 OKTOBER 2021

RAUDAL TANJUNG BANUA sebagai penulis memberi judul yang bagi pembaca secara otomatis tergambarkan sesuatu yang berbau etnis Cina, pada cerpennya, yaitu TOKO WONG. Sedangkan KARYA SUGIJO DWIARSO sebagai ilustator gambar, memberikan kesan sesuatu yang gelap, menyelimuti alur ceritera TOKO WONG.

Dikisahkan, “aku” sering pulang ke Kabupaten Ujung Pulau. Sejak awal ke sana, sampai sekarang, bangunan itu masih tegak tak tergoyahkan. Jalan itu sendiri terkesan ditinggalkan dari yang semula jadi pusat geliat kota. Cerita RAUDAL, retak dinding mencuatkan tembok seperti tulang belikat di dada penyakitan. Lumut, jamur dan pakis tumbuh di bekas rembesan air hujan, lembab sepanjang musim persis bekas luka tak kunjung mengering. Ada sepuluh rumah toko, masing-masing berdiri terpisah, sehingga ada sedikit ruang kosong di kiri-kanannya. Beberapa bangunan telah beralih fungsi, yaitu jadi bengkel sepeda motor, toko mainan anak, sebuah kafe, toko alat pancing, laundry. Hanya satu toko yang tetap seperti dulu, pintu dan jendelanya tutup abadi, memberikan kesan tidak pernah di sentuh sejak tutup lehih 50 tahun lalu. Tetapi namanya masih  terbaca. Sebab  diterakan langsung secara timbul di dinding depan atas pintu, yaitu” TOKO WONG”.

“ aku “ sendiri bukan penduduk asli, maka tidak tahu banyak tentang deretan toko-toko tsb. Isterinya yang penduduk asli. Itulah sebabnya “aku” sering ikut pulang ke Kabupaten Ujung Pulau. Dan setiap pulang pasti menyempatkan berkeliling dan meliwati daerah bangunan Tionghoa yang merupakan kampung  pecinan. Tetap saja yang berdiri tegak serta sunyi-sepi adalah Toko Wong.

“aku” juga sering mendengar ceritera tentang Toko Wong yang dilatar-belakangi huru-hara politik ’65. Di tempat itulah dulu sebagai tempat pembantaian orang-orang yang dianggap anggota partai terlarang. Ada yag bilang  semua dilakukan menggunakan pistol. Sebab ditemukan banyak selongsong peluru serta bekas lubang di dinding. Tapi, lebih banyak lagi menggunakan senjata tajam atau kombinasi keduanya. Dan darah banyak yang menggenang di lantai, maka diceritakan algojonya terpaksa memakai sepatu bot. Di teras samping terdapat berpasang-pasang sepatu bot bercampur dengan sepatu tentara. Karena ada anggota polisi dan militer yang di-tuduh berkhianat. Dan yang di-kirim ke tempat itu ada ratusan orang, maka algojonya ada yang menceriterakan delapan orang. Tetapi ada juga yang mengatakan hanya tiga orang. Itupun hanya seorang yang benar-benar mengayunkan pedang dan dua orang lainnya hanya membantu.

Isteri “aku” punya Datuk yang ternyata tahu banyak tentang kota tsb. Karena leluhurnya ikut sejak awal membangun kota. Datuk mengetahui pula peristiwa ’65, bahkan ikut mengalami sendiri. Sayang, Datuk meninggal sepuluh tahun lalu, pada hal sangatlah penting sebagai saksi dalam peristiwa yang menyangkut kehidupan bernegara. Datuk merupakan tokoh penting dari kota tsb. Ini terbukti ketika meninggal, begitu panjang barisan takziah, kerandanya sudah sampai tempat kompleks makam sejauh tiga kilometer dari rumah duka, ujung para pelayat masih ada di halaman rumah almarhum. Datuk di kenal sebagai orang dermawan. Banyak orang yang ditolongnya. Datuk juga di kenal sebagai tokoh silat serta pernah ikut berburu buaya yang memangsa korban di tepian sungai.

“aku” menceriterakan, bahwa di suatu saat ketika sedang pulang lagi, bersama anak bayinya di kereta dorong. menelusuri jalan dan sampailah di-depan  Toko Wong. Dan berhenti serta berdiri agak serong, serta dapat melihat bagian belakang Toko Wong. Yang tampak daun pisang compang-camping di cakar angin santer. Melalui pintu berlubang terlihat sepasang sepatu bot menganga ke langit terbuka. Perasaan ngeri menyelimuti “aku”, membayangkan buaya-buaya yang di buru dan di bunuh serta menggelepar ber darah-darah. Tetapi “aku” lebih ngeri lagi membayangkan pemilik sepatu bot itu mengayunkan pedangnya dan darah kental menggenangi lantai Toko Wong.

Belum sempat “aku” berpikir lebih lanjut, anak banyinya nangis. Namun ada perasan aneh yang membuatnya menggigil. “aku” teringat sepatu yang mirip, tergeletak di sudut kamar Datuk. Sebilah kelewang masih tergantung di dinding kamar Datuk.

Segera didorongnya kereta dan bayinya meninggalkan Toko Wong yang berwajah buram.

Dengan hati-hati saya mencoba meraba siapa sebenarnya tokoh Datuk itu yang oleh RAUDAL TANJUNG BANUA tampaknya disembunyikan.

Saya berani menyimpulkan, bahwa Datuk adalah salah satu algojo pelaku peristiwa berdarah-darah di Toko WONG.(Budi Sampurno.Mak’skom.IPJT.9.10.2021)