SDT.INFORMASI.86
Budi Sampurno.Oktober.7
PROV.JATIM DUDUKI POSISI PUNCAK PERHUTANAN
SOSIAL
Kakom.29.10.2021. Provinsi
Jawa Timur menempati posisi puncak dalam capaian perhutanan sosial di Pulau
Jawa. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, prosentase
luasan yang telah terealisasi yakni sebesar 65,19 persen atau seluas 176.962,08
hektar area.
Jawa Timur juga menempati posisi teratas dalam hal jumlah
surat keputusan (SK) yang telah terbit yakni sebanyak 348 unit SK atau 54,46
persen dari total capaian di Pulau Jawa. Dari 348 unit SK perhutanan sosial,
sebanyak 303 unit merupakan SK Kulin KK (Pengakuan dan Perlindungan Kemitraan
Kehutanan) atau sebesar 32,48% dari total capaian SK Kulin KK Nasional dan Jawa
Timur menjadi provinsi yang paling banyak memperoleh SK.tsb. Jumlah petani
penggarap Jawa Timur menjadi yang tertinggi di Pulau Jawa yakni sebanyak
119.576 kepala keluarga atau 68,17% dari total capaian di Pulau Jawa.
Sebagai perbandingan, capaian perhutanan sosial Provinsi
Jawa Tengah sebesar 13,85%, Jawa Barat sebesar 13,56%, Banten sebesar 6,82% dan
DIY sebesar 0,58%. Sedangkan dalam hal penerbitan SK, Provinsi Jawa Barat
mencapai sebesar 20,34%, Jawa Tengah sebesar 13,77%, DIY sebesar 7,04% dan
Banten sebesar 4%. Adapun dalam hal jumlah petani penggarap, Jawa Barat sebesar
11,66%, Jawa Tengah sebesar 11,13%, Banten sebesar 6,20% dan DIY sebesar 2,85%.
Perhutanan sosial ini membawa dampak besar bagi masyarakat
sekitar hutan. Tidak hanya dampak ekonomi, namun juga berkontribusi dalam
pengurangan peristiwa kebakaran, pembalakan liar, pencurian kayu, dan konflik
lahan, ungkap Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di Wana Wisata
Pantai Sowan Tuban, Kamis kemarin.
Khofifah mengatakan, melalui Perhutanan Sosial, masyarakat
diberikan akses lahan di kawasan hutan, untuk digunakan sebagai modal kegiatan
ekonomi produktif. Karenanya, Khofifah berharap akses tersebut bisa
dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk meningkatkan perekonomian
masyarakat.
Lewat program ini kami berupaya mendorong agar perekonomian
warga sekitar kawasan perhutanan sosial ikut membaik, termasuk juga membuka
lapangan kerja bagi masyarakat sekitar maupun luar anggota kelompok usaha.
Diterangkan, saat ini dari 348 Kelompok Perhutanan Sosial
(KPS), telah terbentuk 489 Kelompok Usaha Perhutanan sosial (KUPS) atau sebesar
45,78% dari total KUPS di Pulau Jawa. KUPS-KUPS tsb telah menjalankan usaha
produksi, terdiri dari komoditas agroforestri, buah-buahan, ekowisata, wisata
alam, kayu-kayuan, madu, kayu putih dan hasil hutan bukan kayu lainnya.
Sedangkan, Kelompok Perhutanan Sosial (KPS) di Kabupaten
Tuban sendiri saat ini berjumlah 29 dan telah terbentuk 47 KUPS dengan
komoditas Jagung, Kacang, Cabe, Singkong, Ekowisata, Silvopastura, dan hasil
hutan lainnya. Untuk KUPS dengan komoditas Kacang secara Nasional terdapat 76
KUPS, sebanyak 52,17% berasal dari Jawa Timur dan baru Kabupaten Tuban yang
memiliki KUPS dengan komoditas Kacang berkelas KUPS Emas.
Khofifah optimistis jika komoditi-komoditi hasil perhutanan
sosial ini diolah dan di kemas lebih baik lagi maka nilai ekonominya akan semakin
besar. Bukan tidak mungkin pula bisa menjadi komoditas unggulan daerah yang bisa
dijual ke pasar luar.
Dalam kesempatan tsb Gubernur juga menyampaikan SK
Perhutanan Sosial kepada 10 kelompok yang telah diberikan secara simbolis oleh
Bapak Presiden R.I. kepada LMDH Sekar Jati, LMDH Jenggolo Manik, LMDH Wana
Bangkit, LMDH Wana Bima dari Kabupaten Tuban, LMDH Wono Joyo, LMDH Andhe Andhe
Lumut, LMDH Wono Jalasi dari Kabupaten Lamongan dan LMDH Jati Murni, LMDH Jati
Arum serta LMDH Mekar Jati dari Kabupaten Bojonegoro.
Khofifah juga memberikan bantuan Hibah Sarana Prasarana
Ekonomi Produktif bagi Kelompok Tani Hutan (KTH) dan Kelompok Usaha Perhutanan
Sosial (KUPS) berupa Mesin Penyulingan Minyak Atsiri dan Kendaraan Roda
3, Gazebo, Toilet dan tempat ibadah, Alat pipil jagung mobil roda tiga, Mesin
pembuat kompos, timbangan elektrik dan alat pencacah rumput, bak frementasi,
kereta dorong dan handsprayer.
Tidak hanya itu, kepada Kelompok Tani Hutan, Khofifah juga
memberikan hibah benih porang sejumlah 800 Kg kepada 4 kelompok di Kabupaten
Lamongan yaitu Kelompok Tani Milenial "Putramu", Kelompok Masyarakat
"Fasko", Kelompok Masyarakat "Cahaya Al-Khoirot" dan LMDH
"Wono Jalasi". (Budi S.Mak’skom.IPJT.JNR.29.10.2021)
Views 264