Budi Sampurno.Des.2
SDT.KOMEN.16
ROSO ROMONGSO DAN
TEPO SLIRO
Di harian KOMPAS terbitan tgl 31 Maret
1995 memuat cuplikan pidato Wakil Presiden yang waktu itu di jabat oleh Jendral
Tri Sutrisno, dalam acara Temu Tokoh Agama Dan Tokoh Masyarakat di Semarang
pada tgl 29 Maret 1995. Sambutan Wakil Presiden yang di cuplik harian KOMPAS,
yaitu : “ Bangsa Indonesia tidak sekedar plural, tetapi bangsa yang majemuk.
Setiap suku tampak jelas karakteristiknya, sehingga menjadi sebuah paduan
warna-warni yang indah. Tetapi kemajemukkan itu terikat erat dalam persatuan
dan kesatuan yang berdasarkan sikap saling harga menghargai dan tepo sliro.Bangsa
kita seperti halnya bunga setaman yang warna-warni, tetapi terangkum dalam satu
kesatuan, bukan bunga tabur yang segera layu dan kering. Kunci dari eratnya persatuan
dan kesatuan kita adalah roso rumongso dan tepo sliro “.
Apa yang disampaikan sdr. Tri Sutrisno
yang sudah sekian tahun lalu, sengaja
saya cuplik karena seperti ada nuansa yang sama di tahun sekarang ini dan tahun
yang akan datang. Apa lagi menjelang Pilpres Tahun 2024 mendatang. Mesin-mesin
partai sudah mulai bergerak. Partai-partai mulai meraba-raba menghitung untung
ruginya dalam dukung mendukung calon Presiden dan calon Wakil Presiden; calon Gubernur
dan calon Wakil Gubernur; calon Bupati dan calon Wakil Bupati; calon Walikota
dan calon Wakil Walikota. Dalam persaingannya, partai-partai atau
kelompok-kelompok tertentu di era digital serta adanya media maya internet sangat
leluasa mengeluarkan berbagai pernyataan yang berdasarkan fakta atau fakta yang
di ulas sesuai dengan kepentingan partainya atau kelompoknya. Yang terkadang
juga diulas dan disebarkan dalam bentuk berita hoax. Bahkan sering kita temui
berita di media sosial yang melanggar etika komunikasi.
Kita sangat
berharap hal-hal yang demikian itu bisa disadari oleh pihak-pihak tertentu agar
tidak membuat berita-berita hoax yang bisa mengakibatkan kesalahpahaman. Apalagi
para pengguna internet belum tentu memiliki tingkat literasi yang tinggi.
Kesalahpahaman ini bisa menimbulkan pecahnya konflik yang kemudian dimanfaatkan
oleh mereka yang tidak bertanggungjawab. Itulah sebabnya marilah kita kembali merenungkan
kata-kata Sdr.Tri Sutrisno, bahwa kita harus tetap menjaga persatuan dan
kesatuan negara Republik Indonesia yang sama-sama kita cintai. Kita berharap
bisa roso rumongso dan tepo sliro.(Budi Sampurno.Mak’skom.IPJT.22.12.2021)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar