Budi Sampurno.Des.2
SDT.KOMEN.15
BERITA MEMINTA
KEWASPADAAN BERSAMA
Beberapa hari ini kita melihat, mendengar,
membaca berita-berita yang cukup meresahkan. Tentang varian baru virus Covid
yang dinamai Omicron.
Masalah Omicron sudah menjadi perhatian
serius dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah. Presiden Joko Widodo
sudah berulang kali mengingatkan jajaran pemerintahannya maupun masyarakat agar
benar-benar waspada dan segera melaporkan perkembangan di daerahnya serta
mengambil sikap dan tindakan yang terpadu untuk mengatasinya.
Tidak lama setelah Presiden RI, Joko
Widodo memberikan pesan kewaspadaan, terbetik berita, bahwa virus Omicron sudah
masuk Indonesia. Menteri Kesehatan Budi Gunadi secara resmi mengumumkan, bahwa
varian Omicron sudah masuk Indonesia. Seorang pekerja kebersihan di Wisma Atlet
Jakarta dinyatakan positif terpapar.
Pemerintah Daerah Propinsi Jawa Timur
langsung bergerak, Gubernur Khofifah menyatakan, bahwa kini Jawa Timur sudah
tercatat nol kematian. Tapi kita tetap harus membangun kewaspadaan berganda. Dan
Gubernur juga meminta jajarannya dan masyarakatnya untuk selalu meningkatkan
kewaspadaannya.
Sementara itu, Budi Santoso, Ketua
Pelaksana Badan Penggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim mengatakan, bahwa BPBD
bakal terus menempuh langkah efektif demi mendukung upaya Pemerintah mencegah varian
Omicron menyebar lebih luas lagi.
Kewaspadaan yang dianjurkan oleh Presiden
Joko Widodo dapat sangat dipahami serta perlu segera dilaksanakan oleh siapapun
warga yang berdomilisi di Indonesia.
Dengan masuknya varian Omicron di
Indonesia, peran masyarakat untuk mematuhi prokes dan vaksinasi tetap harus
dilaksanakan . Tetapi agaknya mengalami hambatan dari orang-orang yang bersikap acuh. Upaya
pencegahan tidak mungkin sukses jika hanya mengandalkan peran Pemerintah. Keterlibatan
aktif oleh masyarakat sangat dibutuhkan,
terutama dalam memenuhi protokol kesehatan
Seharusnya semua elemen di negara ini
bergerak serentak bersama Pemerintah secara terkoordinasi dan terpadu. Tokoh-tokoh
politik, tokoh-tokoh masyarakat, tokoh-tokoh agama bersama para pejabat saling
bahu membahu menghadapi pandemi. Fokus kita adalah bersama-sama menanggulangi tersebarnya
varian Omicron Semuanya harus mendukung, tidak menebar berita hoax, tidak tebar
pesona demi kepentingan partainya. Mengkritik boleh atas dasar fakta yang ada serta
berlogika demi kebaikan bersama.
Lebih-lebih, kita bersama menghadapi
liburan Natal dan Tahun Baru. Tentunya banyak masyarakat yang ingin
memanfaatkannya. Apalagi PPKM level III ditiadakan, yang sedianya akan
diberlakukan mulai tgl. 24 Desember 2021 sampai dengan 2 Januari 2022. Tentunya
pembatalan itu telah melalui perdebatan yang sengit serta pertimbangan yang
matang.
Pemerintah telah melarang ASN untuk
mengambil cuti. Suatu tindakan yang bijak dan harus disertai tindakan tegas berupa
hukuman administrasi apabila ada yang melanggar.
Masuknya varian Omicron memang harus kita
hadapi secara serius, tetapi tidak perlu panik.(Budi Sampurno, Mak’skom.IPJT.17.12.2021)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar