Jumat, 17 Desember 2021

 

Budi Sampurno.Des.2

SDT.KOMEN.15

BERITA MEMINTA KEWASPADAAN BERSAMA

Beberapa hari ini kita melihat, mendengar, membaca berita-berita yang cukup meresahkan. Tentang varian baru virus Covid yang dinamai Omicron.

Masalah Omicron sudah menjadi perhatian serius dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah. Presiden Joko Widodo sudah berulang kali mengingatkan jajaran pemerintahannya maupun masyarakat agar benar-benar waspada dan segera melaporkan perkembangan di daerahnya serta mengambil sikap dan tindakan yang terpadu untuk mengatasinya.

Tidak lama setelah Presiden RI, Joko Widodo memberikan pesan kewaspadaan, terbetik berita, bahwa virus Omicron sudah masuk Indonesia. Menteri Kesehatan Budi Gunadi secara resmi mengumumkan, bahwa varian Omicron sudah masuk Indonesia. Seorang pekerja kebersihan di Wisma Atlet Jakarta dinyatakan positif terpapar.

Pemerintah Daerah Propinsi Jawa Timur langsung bergerak, Gubernur Khofifah menyatakan, bahwa kini Jawa Timur sudah tercatat nol kematian. Tapi kita tetap harus membangun kewaspadaan berganda. Dan Gubernur juga meminta jajarannya dan masyarakatnya untuk selalu meningkatkan kewaspadaannya.

Sementara itu, Budi Santoso, Ketua Pelaksana Badan Penggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim mengatakan, bahwa BPBD bakal terus menempuh langkah efektif demi mendukung upaya Pemerintah mencegah varian Omicron menyebar lebih luas lagi.

Kewaspadaan yang dianjurkan oleh Presiden Joko Widodo dapat sangat dipahami serta perlu segera dilaksanakan oleh siapapun warga yang berdomilisi di Indonesia.

Dengan masuknya varian Omicron di Indonesia, peran masyarakat untuk mematuhi prokes dan vaksinasi tetap harus dilaksanakan . Tetapi agaknya mengalami hambatan dari  orang-orang yang bersikap acuh. Upaya pencegahan tidak mungkin sukses jika hanya mengandalkan peran Pemerintah. Keterlibatan aktif  oleh masyarakat sangat dibutuhkan, terutama dalam memenuhi protokol kesehatan

Seharusnya semua elemen di negara ini bergerak serentak bersama Pemerintah secara terkoordinasi dan terpadu. Tokoh-tokoh politik, tokoh-tokoh masyarakat, tokoh-tokoh agama bersama para pejabat saling bahu membahu menghadapi pandemi. Fokus kita adalah bersama-sama menanggulangi tersebarnya varian Omicron Semuanya harus mendukung, tidak menebar berita hoax, tidak tebar pesona demi kepentingan partainya. Mengkritik boleh atas dasar fakta yang ada serta berlogika demi kebaikan bersama.

Lebih-lebih, kita bersama menghadapi liburan Natal dan Tahun Baru. Tentunya banyak masyarakat yang ingin memanfaatkannya. Apalagi PPKM level III ditiadakan, yang sedianya akan diberlakukan mulai tgl. 24 Desember 2021 sampai dengan 2 Januari 2022. Tentunya pembatalan itu telah melalui perdebatan yang sengit serta pertimbangan yang matang.

Pemerintah telah melarang ASN untuk mengambil cuti. Suatu tindakan yang bijak dan harus disertai tindakan tegas berupa hukuman administrasi apabila ada yang melanggar.

Masuknya varian Omicron memang harus kita hadapi secara serius, tetapi tidak perlu panik.(Budi Sampurno, Mak’skom.IPJT.17.12.2021)

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar