Budi Sampurno. Desember 3
SDT.INFORMASI.94
UNAIR
KEMBANGKAN FORMULA FERMENTED GARLIC
Kakom.31.12.2021.Pandemi
Covid-19 yang berlangsung hampir dua tahun ini membuat mayoritas orang lebih
sadar menjaga dan melindungi diri. Salah satu upayanya adalah melakukan
vaksinasi. Namun perlu diketahui, ada beberapa kelompok yang sangat rentan
meskipun telah dilakukan vaksinasi, seperti kelompok lanjut usia (lansia).
Untuk menjaga daya tahan tubuh, umumnya para lansia mengonsumsi suplemen herbal
atau jamu tradisional. Berangkat dari hal itu, tim peneliti Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universiitas Airlangga (FKM Uniar) bekerja sama dengan dengan Rumah
Inovasi Natura berhasil mengembangkan formula fermented garlic.
“Berbeda dengan lainnya, fermented garlic ini dengan karakteristik khas dan
berbeda dengan fermented garlic di pasaran. Setelah melalui proses panjang dan
terukur dengan menerapkan cara produksi makanan yang baik,” terang Wizara
Salisa, Jumat hari ini.
Bawang putih (Allium sativum L.), telah digunakan di seluruh dunia sebagai obat
tradisional selama lebih dari 4000 tahun untuk mengobati berbagai penyakit.
Terdapat dua jenis bawang putih, yaitu bawang putih tunggal dan bawang putih
ganda. Aktivitas antioksidan yang terkandung pada bawang putih tunggal lebih
tinggi dibanding bawang putih biasa.
Fermented garlic memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan, diantaranya
mengurangi gula darah, menurunkan kolesterol, menstabilkan tekanan darah, serta
mencegah kanker.
Teksturnya kenyal dengan rasa campuran antara manis, asam, dan sedikit pahit,
sangat cocok dikonsumsi untuk lansia yang fungsi penelanannya mulai berkurang
(dispepsia) sehingga memberikan jaminan keamanan saat mengkonsumsinya.
Wizara menuturkan bahwa pembuatan fermented garlic sangat miaudah. Bawang putih
tunggal di pilih yang berkualitas, kemudian di susun dalam magic com
difermentasi dengan menyalakan magic com dalam kondisi warm. Fermentasi dilakukan
selama beberapa hari, setiap harinya harus dilakukan pemantauan terkait suhunya
yaitu suhu hangat yang merupakan suhu optimal fermentasi bawang. Fermentasi
dilakukan hingga bawang putih tunggal berubah warna menjadi hitam dan memiliki
tekstur dan rasa yang sesuai, terang mahasiswa angkatan 2018 tsb.
Tim Peneliti melakukan berbagai uji coba pengembangan produk yang meliputi
teknik pengolahan, suhu, maupun lama proses fermentasi. Dilakukan pula uji
organoleptik untuk menentukan formula terbaik yang disukai oleh masyarakat,
khususnya orang dewasa dan lansia, adalah fermented garlic yang memiliki
karakteristik di antaranya yaitu rasa enak dengan kombinasi rasa manis dan asam
yang pas, serta tekstur yang kenyal.
Tim Peneliti FKM UNAIR berharap fermented garlic menjadi produk yang disukai oleh lansia, juga dapat
memenuhi kebutuhan lansia serta sesuai dengan kondisi fisiologisnya. (Budi
S.Mak’skom.IPJT.JNR.31.12.2021)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar