SDT.NGOBROL25
BUDI SAMPURNO.Maret 2
NGOBROL
HAKIM AMBROL
Wagiarti
jalan cepetan nenteng belanjaan, langsung masuk dapur. Setelah menyemprot dengan
alkohol belanjaan serta tangannya, langsung duduk di samping Wagiman yang
sedang membaca surat kabar.
WAGIARTI
: “ Sekarang kok banyak hakim yang ambrol, ya pak!”.
WAGIMAN : “ Hah…Sembarangan ibu ngomong. Nggak baik
ah…!”
WAGIARTI : “ I ya pak. Ada saja berita yang menyatakan
hakim ambrol. Ada hakim yang tersangkut suap. Siapa itu….dari Mahkamah Agung”.
WAGIMAN : “ Oooo…tahun lalu..Hakim Sudrajad Dimyati
“.
WAGIARTI : “ Pinter…bapak masih ingat”.
WAGIMAN : “ Terus yang ibu maksud hakim ambrol itu
apa sih ?”.
WAGIARTI
: “ Gini…hakim itu kan masuk rumpun penegak hukum, penegak keadilan. Tapi kok
ya mau korupsi, mau di suap. Makanya hasil putusannya ya ambrol. Sesuai dengan apa
yang ada dalam benak pikirannya”.
WAGIMAN : “
Ya, mau bu. Wong korupsi itu enak kok”.
WAGIARTI : “ Ya kalau nggak ketahuan. Kalau nggak ketangkap.
Tapi kalau ketangkap gimana, hayo “.
WAGIMAN : “ Ketangkap, ya ketangkap. Nanti kalau di
sidang kan ya ketemu temannya sendiri, sesama hakim. Kan bisa main plirik-plirikan”.
WAGIARTI : “ Wah…!.Bapak nyindir hakim-hakim lainnya
ya…Pinter bapak”.
WAGIMAN : “ Lah ibu tadi kan bilang…apa?. Hakim
ambrol!”.
WAGIARTI : “ Tapi, pak. Kan ada Jaksa Penuntut…Hayo. Mau
apa bapak”.
WAGIMAN : “ I Ya, ada. Ibu tentunya masih ingat
Jaksa cantik Pinangki. Kan ya ambrol juga. Kalau pakai istilah ibu lho. Ada
hakim ambrol…Yaaa, ada Jaksa ambrol”.
WAGIARTI : “. Ah…Bapak. Istilah guyonan, pak!”.
WAGIMAN : “ Tapi kan ada yang nyata. Memang…hakim
yang baik-baik juga masih banyak. Jaksa yang baik-baik juga masih banyak.
Polisi yang baik-baik juga masih banyak. Kita optimislah….!”
WAGIARTI : “ Betul pak. Tapi, ya juga tergantung pada
Presidennya”.
WAGIMAN : “ Urusan Presiden masih nanti…., tahun
2024. Aja kesusu, bu…!!.
WAGIARTI : “ Pak, tahun 2024 itu sudah dekat… Februari,
Pemilu. Tinggal beberapa bulan…”.
WAGIMAN : “ Masih lama bu…. Yang penting sekarang
ini…kopinya mana??”.
WAGIARTI : “ He he he, i ya… Maafkan sayangku…”.
WAGIMAN : “ Sayang-sayang…Ambrol …”.
WAGIARTI : “ Lho pak. Kok saya dibilang ambrol..”.
Wagiarti
berdiri, melangkah menuju arah dapur. Seperti biasa, jalannya
dijinjit-jinjitkan. Wagiman tersenyum memandangi langkah isterinya. Pikiran
Wagiman selalu melayang-layang, ketika melihat isterinya jalan sambil
berjinjit-jinjit .(BUDI SAMPURNO.20.3.2023)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar