SDT.NGOBROL.24
BUDI SAMPURNO.Maret 1.
NGOBROL
BARANG RUWET
Suasana
masih gerimis tipis. Wagiman dan isterinya pulang dari servis mobil di Jln.
A.Yani. Mereka bermaksud mau makan siang dulu. Pilihannya soto ayam dipertokoan
dekat alon-alon. Begitu mobil membelok arah alon-alon, Wagiarti berteriak
sekuat-kuatnya.
WAGIARTI : “ Stop…!!! Pak. Ada kabel…!!!”.
Wagiman
langsung injak kaki, mengerem mendadak. Dilihatnya diatas kap mobil ada kabel
melintang. Wagiarti membuka kaca mobil dan tangannya akan meraih kabel dengan
tangan kirinya. Ganti Wagiman yang berteriak.
WAGIMAN : “ Jangan pegang…Awas… kabel listrik…!!!”.
Wagiarti
menarik tangannya, menoleh ke belakang karena mendengar beberapa kali bunyi
klakson mobil dibelakangnya. Meminta jalan. Wagiarti ngomel.
WAGIARTI : “ Eee…Lihat-lihat dong. Ada kabel melintang
nih …Bal bel saja!”.
Wagiman
turun dari mobil, mencari kayu untuk dipakai mengangkat kabel yang ngelawer
menghalangi mobil. Untung tukang tambal ban di pinggir kanan jalan sigap.
Mengangkat kabel dengan sebilah bambu serta mempersilahkan Wagiman melanjutkan
perjalanannya.
Mobil
jalan, secara bersamaan Wagiman Wagiarti berteriak: “ Terima kasih Pak…!!”
Tukang
tambal ban tersenyum sambil melambaikan tangannya.
WAGIARTI : “ Beberapa hari yang lalu, saya baca di
kliping bapak, di tahun kemarin Pemerintah Kota sudah membenahi 200 titik
pangkal kabel. Bahkan diusahakan nantinya kabel-kabel itu akan dipindahkan, di
tanam di tanah. Biar kelihatan rapi”.
WAGIMAN : “ O…ya. Istilahnya itu Jaringan Utilitas,
bu. Memang bagus kalau di tanam di tanah. Akan kelihatan rapi”.
WAGIARTI : “ I ya, nggak seperti yang tadi, kabel kok
melintang di atas jalan. Bagusnya bukan kabel listrik. Bahaya kalau kabel
listrik, musim hujan lagi sekarang ini”.
WAGIMAN
: “ Menurut Dinas Sumber Daya Air Dan Bina Marga, jalan protokol dulu yang
dikerjakan. Jadi dilaksanakan secara bertahap . Yang agak susah dan memakan
waktu itu kalau merapikan jaringan kabel milik provider. Jadi pengerjaannya
harus dilakukan secara terintegrasi”.
WAGIARTI : “ Apalagi kalau ditemukan jaringan kabel
yang tidak teridentifikasi asal usulnya. Tuh… lihat pak. Satu tiang digelandoti
berapa kabel itu. Itu ada yang diubel-ubel, semrawut. Ruwet.
WAGIMAN : “ Lah… ! Lagi pula tiangnya sudah karatan
begitu. Bahaya betul itu..!”.
WAGIARTI : “ Kalau saya ya…potong saja. Nanti daerah
sekeliling itu kan warganya protes kepada providernya. Biar datang dia”.
WAGIMAN : “ Ah…ya jangan begitu, bu. Kita kan harus
menyelesaikan masalah yang hasilnya berestetika dengan cara yang beretika.
Makanya harus dikerjakan secara terintegrasi dengan dinas-dinas lain yang
saling berkaitan. Bukan asal potong kabel..Itu namanya potong kompas yang tidak
beretika”.
WAGIARTI : “ Eeee…. Pak. Jadi makan soto nggak. Itu …sebelah
kiri…Jangan kebablasan”.
Wagiman
memparkir mobilnya di depan pintu warung soto. Begitu turun dari mobil, pemilik
warung langsung tersenyum menyongsong langganan tetapnya. Wagiman menggandeng
Wagiarti masuk warung, bersalaman dengan Cak Nurul pemilik warung soto yang
terkenal enaknya. (BUDI SAMPURNO.Mak’skom.IPJT.1.3.2023)
Cak Nurul itu teman saya juga Pak. Mau jualan selain Soto juga tuh sama teman²nya yg lain sesama UKM
BalasHapusBolehkah saya dikenalkan teman2 bpk yg lain
Hapus