PENYIAR 3
Penyiaran
sebagai kegiatan komunikasi massa mempunyai fungsi sebagai media informasi,
hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial.
Dalam
menjalankan fungsi dimaksud, penyiaran juga mempunyai fungsi ekonomi dan
kebudayaan. Demikian bunyi pasal 4 dari Undang Undang RI No.32 Tahun 2002,
Tentang Penyiaran.
Bertolak dari
kegiatan dan fungsi penyiaran, baik oleh lembaga penyiaran radio ataupun
lembaga penyiaran televisi, maka semua lembaga penyiaran akan berusaha untuk
memikat para pendengar atau pemirsanya. Disinilah fungsi pentingnya peranan
penyiar.
Selain program
yang bagus, penyiar ikut menentukan keperpihakan para pendengar atau pemirsanya
untuk betah mendengarkan atau menonton acara tsb.
Maka disamping persyaratan yang telah diulas dalam sesi
sebelumnya, Theo Stokkink dalam buku yang sama memberikan persaryaratan khusus
terhadap penyiar , yaitu :
1
. Selalu “ in the mood “ / melupakan persoalan pribadi selama siaran
berlangsung
Seorang penyiar, begitu masuk ruang studio
harus dapat melepaskan dirinya dari segala persoalan sehari harinya. Semua persoalan harus dapat ditangggalkan. Jadilah
dia seorang penyiar dari radio , dengan jati diri sebagaimana biasanya ketika
dia bertugas pada hari hari sebelumnya.
Karena seorang penyiar begitu masuk ruang studio, haruslah focus pada
profesinya. Itulah sebabnya, penyiar diwajibkan hadir paling lambat setengah
jam sebelum jam siarannya. Perlunya,
dengan waktu setengah jam tersebut dia memiliki kesempatan untuk beradaptasi
dengan situasi studio dan meleburkan dirinya dalam profesinya sebagai penyiar
yang handal..
2 . Bisa mengatur waktu, bersifat
dinamis
Seorang penyiar, apalagi yang sudah
terkenal biasanya memiliki banyak fans dan teman teman yang kesemuanya harus
dilayani agar tetap terpelihara hubungannya dengan baik. Sehingga seorang
penyiar biasanya memiliki banyak acara yang harus dihadiri. Pada posisi yang
demikian, seorang penyiar harus benar benar dapat memilah milah mana yang perlu
dihadiri atau tidak, Dengan kata lain seorang penyiar harus dapat benar benar
mengatur waktunya. Dengan harapan kondisinya tetap fit dan selalu siap
menjalankan profesinya selaku penyiar. Disamping itu seorang penyiar juga haruslah dinamis, tidak boleh
berdiam diri. Dengan kedinamisannya, dia dapat bergaul dan memahami kondisi
lingkungannya. Hal ini akan menghasilkan wawasan yang baik bagi penyiar
tersebut. Sehingga ketika bertugas, tugasnya dapat dilaksanakan dengan baik, hidup dan menarik pendengarnya.
3 . Mudah menyesuaikan diri untuk
berganti dari satu subyek ke subyek lain
Seorang penyiar professional, biasanya
tidak diberikan tugas hanya pada satu mata acara tertentu, tetapi diberi tugas
lebih dari satu mata acara. Beda acara berarti beda pula materi pokoknya.
Disini penyiar haruslah dapat meresapi obyek obyek tugasnya , atau obyek obyek
mata acara yang diasuhnya. Disinilah seorang penyiar dituntut untuk dapat segera membawa dirinya untuk beralih
dari obyek yang satu ke obyek yang lain.
4 . Mampu mempengaruhi orang untuk
mendengarkan
Pilihan kata, pembentukan
kalimat serta intonasi dari seorang penyiar serta vocal yang spesifik akan
sangat berpengaruh kepada para pendengar radio.Karena radio sangat mengndalkan
imajinasi. Maka bahasanya bukanlah bahasa untuk tulis dan di baca tetapi
bahasanya adalah bahasa untuk telinga, untuk didengar. Dan untuk penyiar
televisi penampilan dan cara berpakaian juga memiliki kekuatan tersendiri dari
penyiar untuk dapat mempengaruhi para pemirsanya.
5 . Memiliki identitas sendiri.
Ada pendengar yang langsung bisa
menebak ketika mendengar siaran radio, bahwa yang sedang bertindak sebagai
penyiar adalah si A (nama). Pendengar mungkin mengenali dari ciri khas suara
sang penyiar, ataupun gaya intonasinya. Hal ini dapat diartinya, bahwa penyiar
tsb telah memiliki identitas sendiri, sehingga dengan mudah para pendengar
mengetahui siapa penyiar yang bertugas.
Demikian pula penyiar televisi,
para pemirsa tanpa melihat kaca televisi, langsung dapat mengetahui siapa
penyiar yang sedang bertugas.
Bagi mereka yang
sudah menjadi penyiar ataupun siapa yang ingin menjadi penyiar yang handal dan
menjadi favorit pendengar atau pemirsa, ada baiknya segera menyesuaikan dengan
persyaratan tsb. (Budi Sampurno, Makskom, IPJT)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar