Selasa, 24 November 2015

PENYIAR 3

Penyiaran sebagai kegiatan komunikasi massa mempunyai fungsi sebagai media informasi, hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial.
Dalam menjalankan fungsi dimaksud, penyiaran juga mempunyai fungsi ekonomi dan kebudayaan. Demikian bunyi pasal 4 dari Undang Undang RI No.32 Tahun 2002, Tentang Penyiaran.
Bertolak dari kegiatan dan fungsi penyiaran, baik oleh lembaga penyiaran radio ataupun lembaga penyiaran televisi, maka semua lembaga penyiaran akan berusaha untuk memikat para pendengar atau pemirsanya. Disinilah fungsi pentingnya peranan penyiar.
Selain program yang bagus, penyiar ikut menentukan keperpihakan para pendengar atau pemirsanya untuk betah mendengarkan atau menonton acara tsb.

Maka disamping  persyaratan yang telah diulas dalam sesi sebelumnya, Theo Stokkink dalam buku yang sama memberikan persaryaratan khusus terhadap penyiar , yaitu :
1 . Selalu “ in the mood “ / melupakan persoalan pribadi selama siaran berlangsung
     Seorang penyiar, begitu masuk ruang studio harus dapat melepaskan dirinya dari segala persoalan sehari harinya. Semua  persoalan harus dapat ditangggalkan. Jadilah dia seorang penyiar dari radio , dengan jati diri sebagaimana biasanya ketika dia bertugas  pada hari hari sebelumnya. Karena seorang penyiar begitu masuk ruang studio, haruslah focus pada profesinya. Itulah sebabnya, penyiar diwajibkan hadir paling lambat setengah jam sebelum jam siarannya.  Perlunya, dengan waktu setengah jam tersebut dia memiliki kesempatan untuk beradaptasi dengan situasi studio dan meleburkan dirinya dalam profesinya sebagai penyiar yang handal..
2 . Bisa mengatur waktu, bersifat dinamis
     Seorang penyiar, apalagi yang sudah terkenal biasanya memiliki banyak fans dan teman teman yang kesemuanya harus dilayani agar tetap terpelihara hubungannya dengan baik. Sehingga seorang penyiar biasanya memiliki banyak acara yang harus dihadiri. Pada posisi yang demikian, seorang penyiar harus benar benar dapat memilah milah mana yang perlu dihadiri atau tidak, Dengan kata lain seorang penyiar harus dapat benar benar mengatur waktunya. Dengan harapan kondisinya tetap fit dan selalu siap menjalankan profesinya selaku penyiar. Disamping itu seorang  penyiar juga haruslah dinamis, tidak boleh berdiam diri. Dengan kedinamisannya, dia dapat bergaul dan memahami kondisi lingkungannya. Hal ini akan menghasilkan wawasan yang baik bagi penyiar tersebut. Sehingga ketika bertugas, tugasnya dapat dilaksanakan dengan  baik, hidup dan menarik pendengarnya.
3 . Mudah menyesuaikan diri untuk berganti dari satu subyek ke subyek lain
      Seorang penyiar professional, biasanya tidak diberikan tugas hanya pada satu mata acara tertentu, tetapi diberi tugas lebih dari satu mata acara. Beda acara berarti beda pula materi pokoknya. Disini penyiar haruslah dapat meresapi obyek obyek tugasnya , atau obyek obyek mata acara yang diasuhnya. Disinilah seorang penyiar dituntut untuk  dapat segera membawa dirinya untuk beralih dari obyek yang satu ke obyek yang lain.
4 . Mampu mempengaruhi orang untuk mendengarkan
Pilihan kata, pembentukan kalimat serta intonasi dari seorang penyiar serta vocal yang spesifik akan sangat berpengaruh kepada para pendengar radio.Karena radio sangat mengndalkan imajinasi. Maka bahasanya bukanlah bahasa untuk tulis dan di baca tetapi bahasanya adalah bahasa untuk telinga, untuk didengar. Dan untuk penyiar televisi penampilan dan cara berpakaian juga memiliki kekuatan tersendiri dari penyiar untuk dapat mempengaruhi para pemirsanya.
5 . Memiliki identitas sendiri.
Ada pendengar yang langsung bisa menebak ketika mendengar siaran radio, bahwa yang sedang bertindak sebagai penyiar adalah si A (nama). Pendengar mungkin mengenali dari ciri khas suara sang penyiar, ataupun gaya intonasinya. Hal ini dapat diartinya, bahwa penyiar tsb telah memiliki identitas sendiri, sehingga dengan mudah para pendengar mengetahui siapa penyiar yang bertugas.
Demikian pula penyiar televisi, para pemirsa tanpa melihat kaca televisi, langsung dapat mengetahui siapa penyiar yang sedang bertugas.

Bagi mereka yang sudah menjadi penyiar ataupun siapa yang ingin menjadi penyiar yang handal dan menjadi favorit pendengar atau pemirsa, ada baiknya segera menyesuaikan dengan persyaratan tsb. (Budi Sampurno, Makskom, IPJT)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar