Rabu, 28 Juni 2017

PENYIARAN DIGITAL 2

Dalam penyiaran TV analog, apabila antene receiver semakin jauh dari stasiun pemancar TV, sinyal yang diterima akan melemah sehingga penerimaan gambar/suara menjadi buruk dan berbayang atau berbintik-bintik (noise). Sedangkan pada penyiaran TV digital akan terus menerima gambar/suara dengan jernih sampai pada titik dimana sinyal tidak dapat diterima lagi. Dengan kata lain, penyiaran TV digital hanya mengenal 2 (dua) status : Terima (satu) atau Tidak (0)
Pada era TV digital, pemirsa televisi tidak hanya dapat menikmati program siaran yang lebih banyak dan variatif, tetapi juga dapat melakukan kegiatan interaktif dan dapat mengetahui jadwal program siaran yang akan ditayangkan melalui Electronic Program Guide (EPG). Selain itu pemerintah telah mewajibkan adanya fitur early warning system pada alat dan perakat penerima siaran digital yang diperjualbelikan di Indonesia. Melalui fitur ini, nantiya masyarakat akan dapat menerima informasi peringatan dini bencana secara real time di suatu wilayah layanan
Mulai tahun 2012, Indonesia melakukan masa simulcast, yaitu dimana siaran analog dan digital disiarkan secara bersamaan di suatu wilayah layanan. Tujuannya adalah agar masyarakat dapat mengatisipasi dampak perkembangan teknologi penyiaran dari analog ke digital dan menyiapkan diri untuk mulai beralih menyaksikan siaran televisi dalam format digital.(Dicuplik dari brosur Indonesia Goes To Digital,Menkominfo, Budi Sampurno,Mak’skom,IPJT,28.6.17)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar