PENYIARAN DIGITAL 2
Dalam penyiaran TV analog, apabila antene receiver
semakin jauh dari stasiun pemancar TV, sinyal yang diterima akan melemah
sehingga penerimaan gambar/suara menjadi buruk dan berbayang atau
berbintik-bintik (noise). Sedangkan pada penyiaran TV digital akan terus menerima
gambar/suara dengan jernih sampai pada titik dimana sinyal tidak dapat diterima
lagi. Dengan kata lain, penyiaran TV digital hanya mengenal 2 (dua) status :
Terima (satu) atau Tidak (0)
Pada era TV digital, pemirsa televisi tidak hanya
dapat menikmati program siaran yang lebih banyak dan variatif, tetapi juga
dapat melakukan kegiatan interaktif dan dapat mengetahui jadwal program siaran yang
akan ditayangkan melalui Electronic Program Guide (EPG). Selain itu pemerintah telah
mewajibkan adanya fitur early warning system pada alat dan perakat penerima
siaran digital yang diperjualbelikan di Indonesia. Melalui fitur ini, nantiya
masyarakat akan dapat menerima informasi peringatan dini bencana secara real
time di suatu wilayah layanan
Mulai tahun 2012, Indonesia melakukan masa
simulcast, yaitu dimana siaran analog dan digital disiarkan secara bersamaan di
suatu wilayah layanan. Tujuannya adalah agar masyarakat dapat mengatisipasi
dampak perkembangan teknologi penyiaran dari analog ke digital dan menyiapkan
diri untuk mulai beralih menyaksikan siaran televisi dalam format digital.(Dicuplik
dari brosur Indonesia Goes To Digital,Menkominfo, Budi
Sampurno,Mak’skom,IPJT,28.6.17)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar