SDT.KOMEN.23
BUDI SAMPURNO.April 3.22
CUACA,
JATAH BELANJA….CERDAS
Saya
buka harian JAWA POS. Pertama yang saya lihat adalah pojok kiri bawah.
Nah…WAHYU KOKKANG bikin geli lagi. Dalam CLEKIT, si suami bilang : “ Cuaca semakin
nggak menentu sekarang ini….” Sang isteri menyahut dengan cepat, tepat dan
cerdas : “ Sama persis dengan jatah uang belanja darimu, makin nggak jelas !”.
Geli
nggak baca itu. Saya geli dan merasakan kecerdasan sang isteri dalam
mengkaitkan pernyataan sang suami, antara cuaca yang semakin nggak menentu dengan
jatah uang belanja yang makin nggak jelas. Di-olah dengan logika memang bisa
nyantel. Kecerdasan ini di muat di Harian JAWA POS, Selasa, 31 Mei 2022 di
halaman 1, bawah pojok kiri.
Mungkin
yang di maksud CLEKIT itu cuaca…ya benar-benar cuaca. Yang cepat berubah-ubah.
Sebentar terang, sebentar mendung, sebentar hujan, sebentar hujan dan angin
kencang. Menyebabkan banjir rob di Semarang, di Pekalongan dan lain-lain kota
yang letaknya di pinggir pantai. Sedang yang kota di dataran agak tinggi dan
yang tinggi, terjadi hujan lebat disertai angin kencang ribut dan berhasil
menumbangkan pohon-pohon, papan-papan reklame dan lain-lain. Mau tidak mau, hal
ini pasti berakibat juga pada situasi perekonomian di daerah terdampak.
Atau
yang di maksud CLEKIT itu cuaca dalam artian kaitannya dengan suhu politik di
tanah air menjelang PEMILU th 2024. Calon-calon Presiden sudah bermunculan.
Relawan Puan, relawan Ganjar, relawan Prabowo, relawan Anies sudah menggeliat menggelar berbagai atraksi
politik. Partai-partai sudah mulai pemanasan, menghidupkan mesin politiknya.
Beberapa partai sudah membentuk koalisi, seperti KOALISI INDONESIA BERSATU.
Beberapa partai sudah menimang-nimang beberapa tokoh yang kemungkinan bisa dan
pantas dicalonkan jadi calon Presiden dan calon Wakil Presiden. Beberapa tokoh
juga sudah ada yang menawarkan dirinya serta kesiapannnya untuk di pinang
menjadi calon Presiden dan calon Wakil Presiden. Ditambah lagi dengan
partai-partai oposisi serta para kritikus politik yang mengumbar kritik dengan
nada emosional serta kehilangkan rasa kemanusiaan, kehilangan etika berpolitik,
kehilangan rasan malu, serta para penyebar berita-berita palsu, berita-berita
provokatif, mengakibatkan suhu politik di tanah air menjadi hangat-hangat panas.
Effek dari itu semua menjadikan situasi perekonomian menjadi sepertinya tidak
pasti.
Belum
lagi dunia di landa Virus Corona, menjadikan situasi mencekam, mematikankan
ribuan korban, termasuk di Indonesia. Penanggulangannya sudah pasti menyedot anggaran
dan persediaaan keuangan negara. Wajar kalau kondisi perekonomian menjadi tersendat.
Apalagi bagi mereka yang bukan ASN. Yang ASN, yang pesiunan ASN, tiap bulan
masih terus secara rutin menerima gaji. Tapi yang bukan ASN, gajinya
terseok-seok. Bahkan banyak yang kena
PHK. Alhasil jatah belanja untuk keluarga ( termasuk isteri Clekit) menjadi makin tidak jelas.Terima kasih WAHYU
KOKKANG.(Budi Sampurno.Mak’skom.IPJT.31.5.2022)