Selasa, 31 Mei 2022

 

 

SDT.KOMEN.23

BUDI SAMPURNO.April 3.22


CUACA, JATAH BELANJA….CERDAS

Saya buka harian JAWA POS. Pertama yang saya lihat adalah pojok kiri bawah. Nah…WAHYU KOKKANG bikin geli lagi. Dalam CLEKIT, si suami bilang : “ Cuaca semakin nggak menentu sekarang ini….” Sang isteri menyahut dengan cepat, tepat dan cerdas : “ Sama persis dengan jatah uang belanja darimu, makin nggak jelas !”.

Geli nggak baca itu. Saya geli dan merasakan kecerdasan sang isteri dalam mengkaitkan pernyataan sang suami, antara cuaca yang semakin nggak menentu dengan jatah uang belanja yang makin nggak jelas. Di-olah dengan logika memang bisa nyantel. Kecerdasan ini di muat di Harian JAWA POS, Selasa, 31 Mei 2022 di halaman 1, bawah pojok kiri.

Mungkin yang di maksud CLEKIT itu cuaca…ya benar-benar cuaca. Yang cepat berubah-ubah. Sebentar terang, sebentar mendung, sebentar hujan, sebentar hujan dan angin kencang. Menyebabkan banjir rob di Semarang, di Pekalongan dan lain-lain kota yang letaknya di pinggir pantai. Sedang yang kota di dataran agak tinggi dan yang tinggi, terjadi hujan lebat disertai angin kencang ribut dan berhasil menumbangkan pohon-pohon, papan-papan reklame dan lain-lain. Mau tidak mau, hal ini pasti berakibat juga pada situasi perekonomian di daerah terdampak.

Atau yang di maksud CLEKIT itu cuaca dalam artian kaitannya dengan suhu politik di tanah air menjelang PEMILU th 2024. Calon-calon Presiden sudah bermunculan. Relawan Puan, relawan Ganjar, relawan Prabowo, relawan Anies  sudah menggeliat menggelar berbagai atraksi politik. Partai-partai sudah mulai pemanasan, menghidupkan mesin politiknya. Beberapa partai sudah membentuk koalisi, seperti KOALISI INDONESIA BERSATU. Beberapa partai sudah menimang-nimang beberapa tokoh yang kemungkinan bisa dan pantas dicalonkan jadi calon Presiden dan calon Wakil Presiden. Beberapa tokoh juga sudah ada yang menawarkan dirinya serta kesiapannnya untuk di pinang menjadi calon Presiden dan calon Wakil Presiden. Ditambah lagi dengan partai-partai oposisi serta para kritikus politik yang mengumbar kritik dengan nada emosional serta kehilangkan rasa kemanusiaan, kehilangan etika berpolitik, kehilangan rasan malu, serta para penyebar berita-berita palsu, berita-berita provokatif, mengakibatkan suhu politik di tanah air menjadi hangat-hangat panas. Effek dari itu semua menjadikan situasi perekonomian menjadi sepertinya tidak pasti.

Belum lagi dunia di landa Virus Corona, menjadikan situasi mencekam, mematikankan ribuan korban, termasuk di Indonesia. Penanggulangannya sudah pasti menyedot anggaran dan persediaaan keuangan negara. Wajar kalau kondisi perekonomian menjadi tersendat. Apalagi bagi mereka yang bukan ASN. Yang ASN, yang pesiunan ASN, tiap bulan masih terus secara rutin menerima gaji. Tapi yang bukan ASN, gajinya terseok-seok. Bahkan banyak  yang kena PHK. Alhasil jatah belanja untuk keluarga ( termasuk isteri Clekit)  menjadi makin tidak jelas.Terima kasih WAHYU KOKKANG.(Budi Sampurno.Mak’skom.IPJT.31.5.2022)

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar