Sabtu, 30 September 2017

Bagi siapapun yang ingin pandai menyusun materi pidato ataupun bertindak sebagai oratornya, perlu untuk membaca dan mempelajari buku ini. Buku yang di tulis oleh JALALUDDIN RAKMAT ini yang di beri judul RETORIKA MODERN. Penerbit PT. REMAJA ROSDAKARYA di Bandung, melakukan cetak ulang  yang ke tujuh th 2001.

Dalam buku ini Jlaluddin menguraikan penjelasannya menjadi tujuh bab, yaitu :

Bab 1. Pendahuluan 

Bab 2. Tahap Persiapan Pidato

Bab 3. Tahap Penyusunan Pidato

Bab 4. Tahap Penyampaian Pidato

Bab 5. Pidato Informatif

Bab 6. Pidato Persuasif

Bab 7. Pidato Rekreatif

Buku berwarna cokelat ini dilengkapi dengan contoh-contoh pidato dari berbagai tokoh masyarakat.(Budi Sampurno,Mak'skom,IPJT, 30.9.17)




Jumat, 29 September 2017


Ketika buku ini sampai ditangan anda,anda akan memperoleh pemahaman tentang seluk beluk manajeman public relations dalam kaitannya dengan media komunikasi. Pada penjelasannya, buku ini di bagi dalam 7 bab, yaitu :

Bab 1 . Manajeman dan Public Relatios
Bab 2 . Public Relations:Periodisasi Kristaliasi Opini
Bab 3 . Manajemen Komunikasi Dan Organisasi
Bab 4 . Kedudukan Dan Strategi Public Relations
Bab 5 . Program Kerja Dan Aktifitas Humas
Bab 6 . Marketing Public Relations Dan Social Marketing
Bab 7 . Public Relations Dalam Kelompok Posisi Eksekutif Pembuatan Keputusan.

Buku ini diterbitkan oleh PT RAJAGRAFINDO PERSADA. Jln.Pelepah Hijau IV TN.1 No.14-15 Kelapa Gading Permai, Jakarta.14240. dan di tulis oleh ROSADY RUSLAN.SH,MM. Diterbitkan di tahun 2007.
Bagi mereka yang menyandang predikat mahasiswa atau yang berkecimpung dalam dunia Humas sangat dianjurkan membaca buku ini. (Budi Sampurno,Mak'skom,IPJT,29.9.17)

NASIONALISME DALAM OLAH RAGA

Menurut Gubernur Jawa Timur, Sukarwo, prestasi yang diraih para atlet di ajang internasional sangat berkaitan dengan nasionalisme dan cinta rasa tanah air. Bendera merah putih berkibar di luar negeri hanya dua kali, saat kunjungan Presiden dan saat seorang atlet berprestasi di ajang internasional. Itulah merupakan bentuk nasionalisme yang konkret, menaikkan harkat dan martabat bangsa Indonesia melalui naiknya bendera merah putih di luar negeri.

Gubernur Sukarwo minta para penanggungjawab dalam bidang olahraga untuk terus berinterospeksi. Kontribusi apa saja yang telah diberikan kepada bangsa dan negara dalam bibit sejak awal, setelah itu diserahkan kepada KONI untuk dilakukan pembinaan. (ajang internasional.  Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Jatim berkewajiban untuk mencari Kominfojatim,Mak’skom,IPJT.29.9.17)

SPORT SCIENCE MERUPAKAN PEMACU PRESTASI ATLIT JAWA TIMUR.

Penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang olahraga atau sport science sangat penting dalam meningkatkan prestasi atlet. Di beberapa negara maju, sport science sudah dikembangkan sejak lama. Untuk itu harus terus dikembangkan di Indonesia.
Pakde Karwo, Gubernur Jawa Timur mengatakan, bahwa sport science sangat  penting  terlebih saat ini eranya pengetahuan dan teknologi. Hampir semua bidang memanfaatkan pengetahuan dan teknologi, seperti ekonomi, seni dan budaya. Dalam bidang olahraga, penerapan sport science bisa dilakukan sejak seseorang mulai lahir hingga berusia 8 tahun. Karena masa itu paling bagus dalam pembentukan kualitas otak,  gizinya harus baik, baru setelah itu dilakukan pembinaan.
Konsep sport scince ini tak hanya mempelajari fisik semata, tapi juga anatomi, fisiologi, biomekanika, statistik, nutrisi, psikologi, tes pengukuran, dan sejarah. Termasuk mengecek kualitas organ tubuh seorang atlet mulai jantung, paru-paru dan otot. Pemprov Jatim sendiri terus melakukan kerjasama termasuk dengan Australia Barat.
Beberapa negara besar yang sering menjuarai ajang internasional seperti Olimpiade memiliki SDM yang baik. Hal ini karena mereka memperhatikan dua hal, yakni kesehatan dan pendidikan. Selain fisik yang bagus, seorang atlet juga harus memiliki kecerdasan. Dua hal ini saling terkait, yang sangat penting.
Dalam hal ini, Pakde Karwo mengapresiasi Unesa yang memiliki fokus disiplin di bidang olahraga dan sudah menerapkan sport science. Untuk itu, kerjasama antara Pemprov Jatim dan Unesa di bidang sport scince terus dilanjutkan.Mudah-mudahan ini dapat di rujuk di seluruh Indonesia.(Kominfojatim,Mak’skom.IPJT.29.9.17)


Rabu, 27 September 2017

PAMERAN SENI RUPA JAWA TIMUR 2017

Pameran Seni Rupa Jawa Timur 2017 diharapkan dapat memberikan spirit untuk meningkatkan, memperluas, dan merangsang pemahaman sebagai ruang proses belajar kepada perupa maupun penikmat seni rupa di Indonesia khususnya di Jawa Timur.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, Jarianto saat membuka Pameran Seni Rupa di Taman Budaya Jawa Timur (TBJT) Surabaya, Selasa malam. Dikatakan lebih lanjut, bahwa  pameran seni rupa bertajuk Senyawa Warna yang berlangsung mulai 26-30 September merupakan bentuk apresiasi terhadap perkembangan seni rupa di Indonesia yang telah mengalami banyak kemajuan.
Dengan pameran ini akan berdampak tumbuhnya seniman muda produktif sebagai regenerasi perupa yang mampu memberikan penyegaran dan selalu berkembang mencari jati diri kesenirupaan asli Indonesia. Seseorang bisa terkenal dan dikenal karena karyanya dilihat dan diapresiasi orang lain. Oleh sebab itu kunci kesuksesan perupa atau pelukis adalah diorator.
Selain itu, adanya galeri-galeri di Indonesia yang semakin banyak memberikan peluang bagi para seniman untuk berinteraksi dengan masyarakat secara luas. Khususnya masyarakat pecinta seni lewat karya yang diwujudkannya serta peranan kolektor, art dealer, dan para pecinta seni sebagai pendukung tumbuhnya seni rupa di Indonesia.
Jarianto berharap, galeri taman budaya bisa menjadi tempat berjualan para seniman lukis dan menjadi lahan untuk mensejahterakan para seniman, karena karya yang ditampilkan di pameran ini eksklusif dan berkualitas. Dengan gelar pamer ini kelak Jawa Timur bisa menjadi barometer seniman lukis selain kesenian budaya lainnya yang telah terkenal.

Pesannya kepada pelukis dan perupa dan masyarakat, hargailah karya-karya anak bangsa dengan baik jangan sebaliknya. Jaga kualitas hasil karya seni lukis dan perupa agar para penikmat seni bisa menghargai dengan membeli dengan harga yang mahal sesuai dengan keindahan lukisannya. Dengan harga yang mahal akan bisa menghidupi dan mensejahterakan para seniman lukis dan perupa.
Sebanyak 20 karya seniman lukis Indonesia menampilkan karyanya di Galeri Prabangkara UPT Taman Budaya Jawa Timur. Diantaranya Andi Sulistiono mengusung lukisannya "Pemain Sirkus" dan "Bermain Burung", Andy Miswandi dengan karyanya berjudul "Go Green", Andrie Corot menorehkan pesona mistis wanita dalam "Dyah Gitarja" dan Edy Sanjaya membalut keteguhan sosok tua dalam "Mencari Siapa Aku,..?" dan "Jogo Wibowo (Jowo)".
Selain itu, masih banyak pelukis kenamaan lain yang turut serta menampilkan karya terbaiknya. Seperti Heru Kuntoyo, Budiamin, Hadi Masoed, Garda Gardian, Budiyono, Chairil Alwan, Indah Sari, Kris Aji, Lukman Gimen, M.Medik, Saiful Yatim, Sigit Purnomo, Susilowati, Tatang Mohamad Toha, Triyoso Yusuf, dan Yudi Hariyanto. (KominfoJatim,Mak’skom,IPJT,27,9,17)







EKSPORT EKONOMI KREATIF JATIM CAPAT RP 54,49 TRILIUN


Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jatim, Hj Nina Soekarwo menyatakan Jawa Timur merupakan salah satu provinsi terbaik dalam menghasilkan produk-produk kreatif berbasis kerajinan. Data terakhir pada 2016, ekspor ekonomi kreatif Jatim sudah mencapai Rp 54,49 Triliun.
“Tahun 2018, salah satu fokus kami adalah peningkatan daya saing produk dengan mengutamakan kualitas, murah dan cepat. Alhamdulillah banyak pihak yang mengakui dan mengapresiasi  prestasi Jawa Timur baik dari provinsi lain maupun Deskranas pusat,”  di di Gedung A.H. Nasution Kementerian Pertahanan (Kemtan) RI.
Prestasi ekspor produk kreatif Jatim sebesar 54,49 triliun atau US$ 4,037 Miliar, menunjukkan kontribusi  sebanyak 20,85 persen pada ekspor produk kreatif nasional. Hal tersebut menunjukkan Jatim sebagai provinsi rujukan  produk kreatif se-Indonesia.   
Jumlah ekspor produk kreatif Jatim yang cukup besar didukung oleh tiga  produk utama, yaitu batik tulis, perhiasan/aksesoris dan produk kulit.Berdasarkan data yang dihimpun, pada 2015 bahan baku batik tulis tersedia  sebanyak 1.546 motif.  Jumlah Industri Kecil Menengah (IKM) batik tulis sebanyak 9.824 usaha, mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 29.571 orang dan tersebar di 17 kabupaten/ kota.
Perhiasan/aksesoris tersebar di 9 kabupaten/kota, mampu menyerap sebanyak 17.600 tenaga kerja dan IKM sebanyak 1.878 usaha.Untuk Produk kulit, Jatim didukung oleh sebanyak 3.443 IKM dengan total tenaga kerja sebanyak 68.363 orang yang tersebar di 9 kabupaten/kota.
Program unggulan Dekranasda Jatim, yaitu pemberian bunga pinjaman 6 % yang berasal dari dana bergulir bank UMKM dan Bank Jatim yang berasal dari Loan Agreement antara Bank Jatim dan Pemprov Jatim. “Kami bekerjasama dengan Pemprov Jatim untuk mendorong pengrajin UMKM agar lebih maju dan berkembang,” ucapnya.
“Kami juga menyelenggarakan pelatihan Peningkatan Mutu Batik Tulis Warna Alam, Peningkatan Mutu Produk Kulit dan Alas Kaki, pelatihan Peningkatan Mutu Batu Mulia, dan Pelatihan Peningkatan Mutu dan Desain Bordir,” tutur Nina yang akrab disapa Budhe Karwo.
Selain itu, Dekranasda Jatim terus melakukan berbagai inovasi. Misalnya, produk tenun dan dekorasi batik untuk rumah tangga sebagai inovasi pengembangan batik, produk barang kerajinan yang memadukan batik dan kulit. Kabupaten/ kota di Jatim yang memiliki potensi unggulan produk-produk tersebut, diantaranya Tuban, Kab Malang, Kota Kediri, dan Trenggalek.(KominfoJatim,Mak’skom,IPJT,27.9.17)



Senin, 25 September 2017

BAGIR MANAN dalam buku PERS BERKUALITAS, MASYARAKAT CERDAS, Dewan Pers, 2013, hal xxiv

" Apapun maknanya, korupsi adalah perbuatan yang merugikan publik. Sudah semestinya dilawan Pers, baik melalui pemberitaan, siaran atau investigasi mempunyai peran penting melawan korupsi untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih ".

(Budi Sampurno,Mak'skom.IPJT.25.9.17)

Sabtu, 23 September 2017

SUDUT SASTRA 1.
CERITA GADIS BERNAMA ARA YANG HILANG INGATAN
Cerpen ini di tulis oleh Dewi Ria Utari dan di muat pada harian Jawa Pos Minggu tgl 10 September 2017.
Cerpen ini berbicara tentang “ingatan”. Penulis mengawali tulisannya dengan kalimat “ Aku sering mendapati, bahwa kenangan kita tentang sesesorang sering kali hanya terpaut ada satu dua kejadian yang dengan keberuntungan yang menyertainya, bertengger dengan sukses di salah satu sel sel kelabu di otak kita.
Dewi Utari  membahas ingatan ARA gadis teman SMP dan SMA nya Kala. Seorang gadis cantik yang ketika di SMP dan SMA selalu menjadi pembicaraan dan perhatian Kala dan teman temannya. Namun setelah SMA mereka berpisah. Sekian tahun tidak ketemu, berita yang diterima Kala gadis cantik bernama Ara itu hilang ingatan
Dewi menulis “Suatu kali  saat ketemu dengan teman masa SMA, ia berceritera bahwa Ara hilang ingatan. Ia tak lagi bisa diajak bicara dengan nalar yang wajar. Lebih suka bengong, melamun, dan senyum- senyum sendiri. Ingatannya tentang teman-temannya pun memudar. Ibunya seringkali harus mengingatkannya tentang siapa mereka-mereka yang mengunjunginya. Makin hari, Ara makin susah diajak berkomunikasi. Dan karena faktor itulah, keluarganya kemudian mulai sulit untuk menerima kunjungan teman teman Ara”
Dewi sebagai penulis cerpen, membuat pembaca langsung bertanya-tanya kenapa gadis cantik Ara itu bisa begitu. Dan pada tokoh lain dalam cerpen itu, Kala sebagai teman sekolahnya juga bertanya-tanya. Dan Dewi menulis :Pertanyaanku selanjutnya sama seperti teman- teman Ara yang baru saja dikabari bahwa ia hilang ingatan “ Apa penyebabnya?”. Nah untuk jawaban yang ini tak ada yang pasti. Banyak versi jawaban. Dari diguna-guna orang, putus cinta sehingga patah hati berat, hingga masalah pekerjaan. Intinya, tidak ada salah satu temanku yang mengetahui penyebabnya.
Kala tergerak untuk mengetahui apa sebenarnya yang terjadi pada diri Ara yang dikabarkan hilang ingatan. Maka Kala bersama temannya yang bernama Hardi mengunjungi Ara di rumahnya dan terjadilah dialog. Namun penulis menggugah pembaca karena justru Ara yang mengawali pembicaraan menyapa Kala.
“Apa kabarmu Kala?”, Tanya Ara membuatku dan Hardi terperanjat. Kami tak menyangka ia melihat kearahku dan bertanya dengan kewajaran yang penuh.
Aku menjawab dengan sedikit gugup. “Baik. Kamu masih ingat aku ya, Ara”, tanyaku pelan seolah tak percaya. Ara mengangguk seraya tersenyum.
Ia kemudian memandang Hardi. “Aku juga masih ingat kamu, Har. Juga masih ingat semuanya kok”.
Jawaban Ara ini tentu saja mengejutkan kami. Karena bukan hanya  roman mukanya yang telihat biasa biasa-saja,--jauh berbeda dari sebelumnya saat masih ada ibunya—namun juga kata katanya yang menyatakan bahwa ia mengingat semuanya.
“Kalian pasti berpikir bahwa aku sudah tak punya ingatan tentang teman- temanku dulu seperti kalian, kan?. Aku tau kok kabar tentang aku yang hilang ingatan. Kabar itu bukannya tidak salah sama sekali. Aku memang menghilangkan sejumlah ingatanku. Dan aku memilih melakukannya justru supaya aku tetap waras. Tahukah kalian bahwa orang yang sering kali lelah pikiran karena ia ingin mengenang. Mengingat semuanya. Kenapa tidak kita membiarkan otak kita melupakan apapun yang ingin dilupakan. Jika memang otak masih mengingat sesuatu yang sebenarnya tidak ingin kita kenang, itu berarti bahwa kejadian itu memiliki makna. Entah untuk apa, mungkin baru akan ketahuan di kemudian hari”, kata Ara sambil menyandarkan punggungnya dan menelonjorkan kakinya. Matanya mengarah halaman muka rumahnya yang luas yang ditumbuhi oleh pohon jambu bol, semak melati, dan kaca piring, pohon mangga dan beberapa tanaman perdu lainnya.
Dewi menjelaskan kondisi Ara dengan kalimat :“Hidupku lebih tenang seperti sekarang ini, Kala. Aku dulu sering terganggu ketika orang lain merasa gusar ketika kita tidak mengingat mereka. Bahkan aku sendiripun demikian.Aku gusar ketika dilupakan. Namun disuatu titik hidupku, aku berpikir kenapa harus memelihara ingatan jika memang kita tidak mampu menyimpannya”.
Kala mencoba menyimpulkan penyebab Ara hilang ingatan dengan mengingat Ara waktu masih sekolah. Kalimat yang di susun Dewi yaitu: Ternyata sejak sekolah, Ara menyimpan ketertarikan  tentang alam berpikir manusia. Ia merasa bahwa kerapuhan manusia seringkali ditimbulkan oleh pikiran manusia sendiri. Ia mempelajari psikologi dan sampai pada titik dimana ia lebih ingin berada di rumah dan mencari teori-teori sendiri tentang ingatan
Namun apakah kesimpulan Kala tentang Ara ini benar atau tidak, juga tidak ada yang tahu. Dewi engan menyebutkan : Benar atau tidaknya cerita Ara ini, ibu Ara sendiri punya versi lain tentang Ara. Menurut ibunya, Ara menjadi seperti itu karena ia terlampau sedih ketika tunangannya meninggal bunuh diri pada suatu hari setelah membunuh anggota keluarganya sendiri. Sejak peristiwa itulah, Ara pulang ke rumah dan memutuskan tidak waras.
Pada akhir cerpennya, Dewi mengembalikan persoalan ingatan yang diwajarkan, seperti manusia- manusia lainnya melalui Kala : Buatku, apa pun penyebab Ara menjadi seperti itu, aku lebih memilih menyimpan Ara yang cantik, populer, kemayu dan lincah seperti saat aku mengenalnya di sekolah. Karena seperti halnya Ara, aku juga lebih memilih menggunakan ingatanku untuk mengenang hal hal yang menyenangkanku.
Penulis Dewi dengan cerpennya ini berhasil menggugah keingintahuan pembaca tentang perihal gadis Ara yang dikabarkan hilang ingatan. Kalimat-kalimatnya lugas dan menggelitik.(Budi Sampurno,Mak’skom,IPJT.23.9.17)


Rabu, 20 September 2017

SUDUT PERFILMAN 1.
APAKAH FILM ITU ?
Saya pikir tak seorangpun yang tidak mengenal film, yang setiap hari bisa di lihat di gedung bioskop, layar televisi ataupun di jaman modern dan teknologi tinggi bisa juga di nikmati lewat Telepon Genggam (HP). Lalu apakah film itu ?
Ada beberapa pengertian tentang film itu apa. Misalnya, dalam buku lama yang diterbitkan ditahun 1965 berjudul “Publisistik Pers”, oleh penerbit Ichtiar, Jakarta, Oey Hong Lie mengartikan film sebagai alat komunikasi massa yang mengoperkan lambang lambang komunikasinya dalam bentuk bayangan bayangan hidup di sebuah layar putih. Ini dilakukan dengan batuan proyektor, sedangkan filmnya sendiri adalah tidak lain dari pada suatu rentetan foto di atas selulloid.
Dalam “Kamus Komunikasi”, film diartikan sebagai bahan tipis dan bening berbentuk carik yang dilpisi emulsi yang peka cahaya untuk merekan gmbar dari suatu obyek dengan kamera. Onong Uchjana Effendy juga memberi pengertian film itu media komunkasi yang bersifat visual atau audio-visual untuk menyampaikan suatu pesan kepada sekelompok orang yang berkumpul disuatu tempat tertentu.
Ketika Departemen Penerangan masih ada, Menteri Penerangan Sdr.Harmoko dalam  Surat Keputusan Menteri Penerangan RI No. 194/KEP/MENPEN/1984, Tentang Badan Sensor Film, tercantum pengertian film, yaitu “ rekaman segala macam gambar hidup atau bergerak, dengan atau tanpa suara, yang dibuat diatas pita celluloid, jalur pita magnetik, piringan audio visual (disc) dan atau elektronis lainnya yang mungkin ditemukan oleh kemajuan teknologi, dalam segala bentuk, jenis dan ukuran baik hitam /putih atau berwarna, yang dapat disajikan dan atau dipertunjukkan kembali sebagai tontonan di atas layar proyeksi/layar putih dan atau layar televisi dengan menggunakan sarana sarana mekanis dari segala macam bentuk peralatan proyeksi “.
Sementara itu dalam Undang Undang RI Nomor 8 Tahun 1992, Tentang Perfilman, dipermaklumkan pengertian film adalah  karya cipta seni dan budaya yang merupakan media komunikasi massa pandang dengar yang dibuat berdasarkan asas sinematografi dengan direkam pada pita seluloid, pita video, piringan video, dan/atau bahan hasil penemuan teknologi lainnya dalam segala bentuk, jenis dan ukuran melalui proses kimiawi, proses elektronika, atau proses lainnya, dengan atau tanpa suara yang dapat dipertujukkan dan/atau ditayangkan dalam sitem proyeksi mekanik, elektronik, dan/atau lainnya  

Kemudian pada Undang Undang RI Nomor 33 Tahun 2009, Tentang Perfilman, film adalah karya seni budaya yang merupakan pranata sosial dan media komunikasi massa yang dibuat berdasarkan kaidah sinematografi dengan atau tanpa suara dan dapat dipertunjukkan.(Budi Sampurno,Mak’skom.IPJT.20.9.17)

Sabtu, 09 September 2017

SOLUSI KEMISKINAN DI JAWA TIMUR
Menurut Gubernur Jawa Timur, Sukarwo, sampai dengan Maret 2017 tingkat kemiskinan Jatim 11,77 persen.  Angka tersebut turun sebesar  0,08 persen dibanding bulan September  2016. Untuk kemiskinan pedesaan per Maret 2017 sebesar 15,82 persen, turun sebesar 0,01 persen dibanding Bulan September  2016. Sedangkan di perkotaan per Maret 2017 sebesar 7,87  persen, turun sebesar  0,04 persen dibanding bulan September 2016.
Sebagai upaya menurunkan angka kemiskinan, salah satunya dilakukan penanganan jangka panjang oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Prov Jatim, Dinas Sosial untuk hal-hal adhoc serta air bersih oleh DPU Cipt Karya.
Selain itu DPMD Jatim akan mengusulkan ke Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi agar pemanfaatan dana desa dirubah dari block grand  menjadi specific grand. Artinya, dana desa  diarahkan untuk ekonomi produktif , bukan seperti halnya selama ini yang 80 persennya untuk infrastruktur. Dengan demikian, pembangunan infrastruktur desa dengan membeli paving dari kota sekaligus pemborong dari kota tidak terjadi lagi karena tidak memberikan nilai tambah bagi desa. Olh karna itu harus dilakukan evaluasi terhadap penempatan anggaran, misal 40 persen untuk infrastruktur, sedangkan sisanya untuk kegiatan ekonomi produktif dan sosial.
Dengan demikian maka ada keseimbangan dan solusi mengatasi kemiskinan akan lebih terarah dan muda di awasi. (Kominfojatim,Mak’skom,IPJT,9.9.17)



YOSAL IRIANTARA. kali ini menulis buku dengan judul COMMUNITY RELATIONS, yang diterbitkan oleh penerbit SIMBIOSA REKATAMA MEDIA, Jln. Srikania Raya No.13 Bandung, tahun 2004.
Pada PENDAHULUAN, Yosal memberi pengertian tentang Public Relations, Publik, Relasi Dalam PR, Proses PR dan Tujuan PR.

Pada selanjutnya dibicarakan secara gamblang tentang Pengertian Komunitas, Hubungan Organisasi dan Komunitas, Peran Komunitas Bagi Keberhasilan Organisasi, Tantangan dan Perubahan serta Otonomi Daerah Dan Praktik Cummunity Relations.
Yosal juga membicarakan tentang Community Relations Organisasi, Perencanaan Program Community Relations, Implementasi Program Community Relations, Evaluasi Program Community Relations

Pada pembicaraan Community Relations Dalam Praktik, di kupas tentang Kemitraan Bisnis-Komunitas, Pengembangan Masyarakat, Praktik Community Relations Di Indonesia serta Pelaporan Tanggung Jawab Sosial

Buku ini menarik bagi mahasiswa Jurusan Komunikasi, apalagi yang ingin mendalami profesi Public Relation. Bagi yang sudah berprofesi Public Relation ada baiknya juga mempelajari buku ini guna menambah pengetahuan yang pasti berguna pada praktik se hari hari.(Budi Sampurno,Mak'skom.IPJT.9.9.17)

Jumat, 08 September 2017

DASAR DASAR PUBLIC RELATIONS merupakan judul buku yang di tulis oleh SOLEH SOEMIRAT dan ELVINARO ARDIANTO serta diterbitkan oleh PT.REMAJA ROSDAKARYA, Jl. Ibu Inggit Ganarsih no.40 Bandung, tahun 2003.

Dalam buku ini dibicarakan tentang Public Relations dan terbagi dalam beberapa Bab, yaitu:

Bab 1.Mengelola Media Perusahaan Haouse Journal

Bab 2. Kegiatan Penulisan Public Relations

Bab 3. Strategi Dan Teknik Management Public Relations

Bab 4. Opini Public Dan Citra Perusahaan

Bab 5. Kegiatan Media Relations

Bab 6. Merancang Penelitian Public Relations

Bab 7. Marketing Public Relations

Bab 8. Kualifikasi Public Relations

Bab 9. Etika Profesi Public Relations

Bab 10.Public Relations Dan Manajemen Krisis

Bab 11.Public Relations Dalam Internet

(Budi Sampurno.Mak'skom.IPJT.8.9.17)

Kamis, 07 September 2017

Menghadapi perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang tidak bisa di bendung, saat ini dan masa datang dalam skala regional. nasional dan global yang penuh dengan berbagai masalah dan krisis, tetapi tetap memberi peluang, maka Pemerintah sebagai pemegang kendali kekuasaan negara, serta masyarakat sebagai bagian dari komponen negara, sangat perlu memiliki data dan informasi yang akurat. lengkap, aman, cepat, mudah dan murah untuk dapat dipergunakan dalam setiap proses perumusan kebijaksanaan, pengambilan keputusan, pelayanan publik dan proses pembangunan. (Budi Sampurno,Makskom,IPJT.7.9.17)


                            JAWA TIMUR DALAM MENGATASI PENGANGGURAN

Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, dalam masa jabatan terakirnya menjelaskan bahwa pada tahun 2017, masih terdapat sekitar 860 ribu orang yang tidak memiliki pekerjaan. Dari angka tersebut yang berupaya mencari pekerjaan 420 ribu orang. Dan disetiap tahunnya, tenaga kerja yang mencari pekerjaan sekitar 239 ribu orang.
Untuk mengatasinya maka perlu dicocokkan antara lowongan tenaga kerja yang tersedia dengan kualitas SDM. Caranya, melalui  peningkatan kualitas SDM seperti melakukan dual track pengembangan SDM. Yakni melakukan kerjasama dengan perguruan tinggi untuk menjadi Pengampu di SMK.  Selain itu, melakukan perbaikan kualitas proses SMK mini melalui  partnership dengan berbagai negara, di antaranya Jerman, Australia Barat.
Dalam upaya melalui SMK Mini di berbagai daerah ternyata tiap tahunnya dapat meluluskan 52.800 tenaga kerja. Selain SMK Mini, juga dilakukan melalui pembukaan BLK plus di berbagai daerah yang bisa menciptakan tenaga kerja sekitar 18 ribu dan untuk   tahun depan ditargetkan mencapai 28 ribu.

Diharapkan dengan program program yang dilakukan secara serentak dan secara simultas, dapat mengatasi masalah penggguran di Jawa Timur.(KominfoJatim,Mak’skom,IPJT.7.9.17)

Jumat, 01 September 2017

Buku ini diberi judul EVENT MARKETING dengan sub judul : Cara Membuat Event Kebanjiran Pengunjung Yang Tepat. Di tulis oleh LEONARD H. HOYLE,Jr., CAE, CMP dan diterjemahkan oleh KUMALA INSIWI SURYO.

Buku ini diterbitkan oleh PENERBIT PPM  Jl. Menteng Raya No.9 Jakarta 10340 pada tahun 2006.

Bagi pembaca buku ini akan menemui uraian uraian tentang :

1. Berkenalan Dengan Pemasaran Event; 2. Promosi, Iklan, Dan Publikasi Event; 3. Strategi Memasarkan Event Secara Elektronik; 4. Pembiayaan Program Pemasaran Event: 5. Memasarkan Rapat, Konferensi, Event Dan Pameran; 6. Memasarkan Pertemuan, Produk, Jasa Dan Evant Korporat; 7. Memasarkan Festival, Bazar, Dan Event Event Khusus Lainnya; 8. Tren Dalam Memasarkan Event (Budi Sampurno,Mak'skom,IPJT,1.9.17)