Sabtu, 12 Maret 2022

 

 

Budi Sampurno. Maret.1

SDT.NGOBROL 9.

NGOBROL SEX ITU INDAH.

Sore ini matahari menenggelamkan dirinya dengan indahnya. Sinar kemerahan semerbak menembus celah-celah pepohonan di rumah Wagiman. Wagiman sendiri sambil berdiri sedang asyik membolak-balik tumpukan kliping di meja teras. Di atas kursi di sebelah kirinya tergeletak Kamus Besar Bahasa Indonesia. Suasana lengang, hening tiba-tiba di pecahkan oleh suara Wagiarti mengagetkan Wagiman.

WAGIARTI   : “ Ini pak…wedang teh kelornya….masih panas lho…”.

WAGIMAN   : “ Bu..ibu…bikin kaget saja…datang itu ya bersuara dulu…biar nggak ngageti bapak”.

WAGIARTI   :” Lha…suara sandal ibu kan ya sudah bersuara….bapak saja yang nggak dengar, terlalu asyik, konsentrasi dengan tumpukan kliping…”.

WAGIMAN   : “ Maaf ya bu….Kliping itu isteri ke dua bapak….”.

WAGIARTI  : “ Isteri kok tumpukan kertas. Isteri itu ya orang….yang cantik…yang seksi.. yang menggairahkan….Gitu…”

WAGIMAN   : “ Boleh bu….?”.

WAGIARTI   : “ Oooo….berani….saya langsung ke Ngaggel…”.

WAGIMAN   : “ Lho…kok ke Ngaggel ..?”.

WAGIARTI  : “ I ya… ke makam bapak saya….Saya bilang….Ini lho pak mantumu nakal…mau nikah lagi….Saya mau di tinggal “.

WAGIMAN  : “ Lho….. piye to…gitu saja kok mau lapor bapak almarhum. Ya sudah…nggak-nggak bapak nggak akan nikah lagi kok…. Kecuali dapat ijin dari ibu”.

WAGIARTI  : “ Nggak…nggak bakal saya ijinkan”.

WAGIMAN   : ” Wih….galaknya….”.

WAGIARTI   : “Bukan galak….tapi tegas….Isteri itu harus tegas…dalam segala hal. Termasuk ijin bapak untuk nikah lagi “.

WAGIMAN   :” Ya..ya…bapak kan sudah bilang isteri kedua bapak yang kliping ini”.

WAGIARTI  : “ O..ya-ya. Ini  malam minggu ya pak”. Bapak itu baca kliping apa sih kok sampai nggak dengar saya bawa teh kelor tadi”.

WAGIMAN  : “ Ini lho…si Hery…pemerkosa anak didiknya dalam pesantren”

WAGIARTI  : “ Oooo ya… saya setuju tembak mati saja biar kapok. Supaya orang lain tidak ada yang mengulangi lagi.  Kabarnya banyak lho orang yang berbuat mesum semacam itu….Siapa itu…Hery, ini kalau nggak di hukum mati ya, nggak bikin kapok orang lain. Hukum mati. Tembak!!. Apa…hakim kok putusannya seumur hidup. Itu hakim pernah berbuat gitu juga kali ya”.

WAGIMAN  : ” Eeee…. Segitu marahnya…..Segitu sewotnya”.

WAGIARTI  : “ I ya…Gregeten saya….Bukan saya  saja yang gregeten pak. Banyak ibu-ibu yang juga gregeten…!”.

Itu anak-anak yang di perkosa bisa trauma seumur hidup. Jiwanya akan terganggu selamanya. Katanya pendidik agama kok ya nggak bisa nahan nafsu birahinya. Kayak binatang saja”.

WAGIMAN  : “ Ya sudah bu…sudah ada yang mengurusi dan jaksa penuntutnya juga mau naik banding “.

WAGIARTI  : “ Lha iya…sex itu sebenarnya indah lho.. Kok ya dipermainkan”.

WAGIMAN  : “ Ya memang indah bu…Tapi itu kan kalau sama-sama cinta dan apalagi sudah nikah …Ya memang sex itu indah!”.

WAGIARTI  : “ Seperti kita ini ya pak…Saya masih ingat betul lho…, waktu bapak mencium pertama kali kening saya…huuu sampai sekarang masih terasa indahnya”.

WAGIMAN  : ” Saya nggak ingat bu…yang saya ingat malah pada malam pertama…he he, ibu nangis…”.

WAGIARTI  :” Ya nangis bahagia pak. Dan selanjutnya hidup ini kan kita penuhi dengan kebahagiaan….Ya itu yang saya maksud bahwa sex itu indah. Kita syukuri, apalagi kita juga dianugerahi momongan “.

WAGIMAN   : ” Sex itu indah…..Kata-kata ibu ini sungguh mengena. Kalau ada penulis ceritera…wah bisa jadi tema ceritera yang bagus bu”.

WAGIARTI   : ” Ini malam minggu ya pak…Eeee…sudah ada adzan maghrib dari masjid pak. Saya ambil wudhu dulu ya”.

Wagiarti langsung berdiri melangkah masuk. Wagiman segera membenahi tumpukan kliping. Dari dalam rumah terdengar Wargiarti berteriak : ” Pak…ngobrolnya di lanjut nanti malam ya…….!!!!!”.

Wagiman tidak menjawab, tersenyum bahagia. Sangat maklum. ( Budi Sampurno.Mak’skom.IPJT.11.3.2022)

 

 

2 komentar:

  1. Harap maksum...
    Hehehe...
    Obrolan santai, tapi bermakna..

    BalasHapus
  2. Terimakasih komennya.Semoga bisa menggelitik nurani pembaca

    BalasHapus