Minggu, 17 April 2022

 

Budi Sampurno.April 2

SDT.BUKU.7

Ada sebuah buku yang isinya mengupas hal-hal yang sangat kita perlukan. Karena kita hidup dalam suatu negara. Kita perlu mengetahui konsep negara itu apa . Dan sebagai warga negara yang baik itu harus bagaimana. BUku ini di beri judul: PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. UNTUK PERGURUAN TINGGI. Di tulis oleh DR.H.SYAHRIAL SYARBAINI,M.A Diterbitkan oleh Penerbit GHALIA INDONESIA, Jln. Rancamaya Km 1 No.47, Warung Nangka, Ciawi, Bogor-16720. Tilp. (0251) 8240628. Fax. (0251) 8243617. E-mail: editorialperti@gmail.com. Editor: RISMAN SIKUMBANG. Desain Cover: GHALIA INDONESIA; Desain Isi: BAMBANG A., Cetakan ke dua, th 2016.

Buku ini terdiri dari Sepuluh BAB, yaitu:

 

BAB     1. PENDAHULUAN

BAB    II. IDENTITAS NASIONAL SEBAGAI KARAKTER BANGSA

BAB  III. NEGARA DAN KONSTITUSI

BAB  IV. HUBUNGAN NEGARA DAN WARGA NEGARA

BAB    V. DEMOKRASI INDONESIA DAN MASYARAKAT MADANI

BAB   VI. NEGARA HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

BAB VII. WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA

BAB VIII. KETAHANAN NASIONAL SEBAGAI GEOSTRATEGI INDONESIA

BAB   IX. INTEGRASI NASIONAL

BAB    X. OTONOMI DAERAH DAN GOOD GOVERNANCE

 

Kalau kita perhatikan, memang penyelenggaran Pendidikan tentang kewarganegaraan sangat diperlukan. Karena dalam Pendidikan itu akan terkandung tentang wawasan kebangsaan, demokrasi, hukum, multikultural yang pada akhirnya menyadarkan kita sebagai warga negara yang sadar akan hak dan kewaajibannya, cerdas, terampil dan berkarakter sehingga dapat diandalkn guna ikut membangun bangsa dan negara berdasarkan Pancasila dan UUD’45 sesuai dengan bidang profesinya.

Bangsa Indonesia merupakan masyarakat majemuk. Jadi pada hakekatnya kemajemukan itu merupakan gabungan dari unsur-unsur pembentuk identitas, yaitu suku bangsa, agama, kebudayaan dan Bahasa.(Budi Sampurno.Mak’skom.IPJT.17.4.2022)

 

 

 

3 komentar:

  1. Dulu di SD/MI, SMP & SMA saya pernah mendapat pelajaran Kewarganegaraan ini seminggu sekali 2 jam pelajaran.Di SD dg nama Civic, di SMP dan SMP diberi nama Pendidikan Moral Pancasila (PMP).
    Kemudian sewaktu di Perguruan tinggi pada semester 1 & 2 ada juga dengan nama Kewiraan yg ditekankan pada materi Ketahanan Nasional dengan konsep 3 Gatra nya yg khas.

    Entah saat ini masih ada apa tidak pelajaran tentang kebangsaan dan tata negara dasar ini.

    Melihat perilaku berdemokrasi bangsa kita sekarang yg cenderung ingin memaksakan kehendak maka pelajaran ini sangat relevan diberikan sejak dini, disamping pelajaran ahlak dan nilai² etika budaya sebagai ruh nya. Jika hnya norma² saja yg diajarkan dalam pelajaran kewarganegaraan itu tampaknya agak hambar dan kurang bisa meresap di hati dan pikiran siswa. Yg terjadi adalah doktrin yg membosankan, sulit dipahami dan hanya terpaksa menghafal demi mndapat nilai rapor / kelulusan. Selesai pelajaran lupa sdh. Ini terbukti saat pelajaran P4 yg sangat fenomenal diwajibkan pemerintah Orba saat itu.
    Maka skrg perlu dipikirkan para ahli kurikulum pendidikan bagaimana meramu konsep dan materi yg menarik dan membekas di hati siswa maupun pegawai yg biasanya diwajibkan mngikuti penataran agar tdk sekedar menjalani dg target lulus atau gugur kewajiban.

    BalasHapus
  2. Pepatah jawa Guru diartikan "Digugu lan ditiru"

    BalasHapus
  3. Pepatah Jawa mengatakan Guru : "digugu lan ditiru" maka dari cerita tersebut, itulah guru yang penuh kasih sayang. Tetapi sekarang sangat memprihatinkan dengan tidak adanya pendidikan budi pekerti tingkat unggah-ungguhnya terhadap guru sangat berkurangnya

    BalasHapus