Jumat, 08 April 2022

 Budi Sampurno.April.1

SDT. SASTRA.19.

KATA KUNCI DALAM PERSELINGKUHAN

“ Mereka satu rumah, tapi ada penghuni lain dalam rumah itu yang tidak mereka kenali, yang lebih sering berbicara dengan anaknya”, kata teman Marzuki, pada Sabtu sore, dan itu bukan jin bukan iblis”. Itulah pembuka cerpen berjudul APA KATA KUNCINYA?. Cerpen karya EKO TRIONO dengan ilustrasi oleh ANGGA ADITYA ATMADILAGA.

Cerpen ini saya baca pada Harian KOMPAS terbitan Minggu, tgl 21 Januari 2022.

Dikisahkan oleh EKO TRIONO sebuah gambaran dunia sandiwara keluarga. Seorang ayah punya selingkuhan, isterinya juga punya selingkuhan, anak punya pacar genit. Dengan gamblang disebutkan, bahwa mereka sering melakukan kontak melalui HP, terutama di malam Minggu.

Sang isteri benar-benar membandingkan kekurangan suaminya, yang sudah gembrot perutnya, karena terlalu banyak duduk. Maklum, suaminya adalah seorang penjahit, sehari-harinya pasti duduk berjam-jam. Sang isteri  bekerja di tempat kebugaran, pastilah bertemu dengan pria muda-muda serta memiliki bentuk tubuh yang atlistis. Disitulah sang isteri tergoda dengan seorang instruktur senam yang memiliki tubuh yang sangat mempesona  Bahkan ketika tidur dengan suami, yang dibayangkan bentuk tubuh sang instruktur. Istruktur juga menyambut kegenitan si isteri tukang penjahit. Mereka selalu berhubungan lewat HP. Terutama di malam Minggu.

Sang anak punya pacar, yang juga sering berhubungan dengan mempergunakan HP, terutama di malam Mingggu.

Suatu ketika sang ayah (Marzuki) ketemu dengan temannya yang berceritera, bahwa anaknya Jumadi telah di tangkap polisi, karena salah pergaulan. Di tangkap dengan tuduhan  teror, punya senjata api. Anak Jumadi sering berada di kamar dan berbicara dengan orang asing lewat HP. Bapaknya menganggap di rumahnya itu ada penghuni lain yang tidak mereka kenali serta sering berbicara dengan anaknya. Disitulah yang menjadikan alasan anaknya di tangkap polisi. Jumadi sendiri tidak bisa apa-apa dengan penggunaan HP  anaknya, juga tidak bisa memeriksa HP anaknya, karena tidak mengetahui kata kuncinya. Kata kunci memang menjadi pokok keamanan HP dan yang tahu hanya sang pemilik HP.

Mendengar ceritera temannya, Marzuki menjadi sangat kawatir dengan anaknya yang juga sering berhapenan ria di dalam kamar. Kawatir kalau anaknya juga terlibat dalam gerakan teroris.

Makanya setelah sampai rumah, terjadi dialog paksa sang ayah kepada anaknya.

“ Berikan”, Marzuki memaksa. Kamu pikir siapa yang memberi kamu makan selama ini”. “Yang membelikan kuota?”.

Anaknya membantah dalam posisi rebahan, “Akan kuberikan kalau ayah juga memberikan kata kunci HP ayah!. Itu namanya adil”.

“ Adil ?. Tahu apa kamu soal adil, hah?!”.

“ Tahu!. Di Youtube banyak yang bahas keadilan bagi anak-anak. Orang tua tidak boleh seenaknya. Masuk kamar anaknya harus mengetuk dulu”.

Isterinya menengahi dan meminta dibicarakan baik-baik. Jangan saling menyalahkan kalau tidak ada bukti. Dan sebaiknya dibicarakan nanti setelah selesai makan malam.

Sore harinya Marzuki sengaja mandi duluan. Disitu Marzuki membersihkan pesan-pesan genit dengan perempuan lain, tetapi lupa memblokir satu nomor. Dia menghapusi folder yang berisi aibnya sendiri dan aib-aib selingkuhannya. Dia segera mengganti  pola gambar dan kunci pola kata.

Isterinya, yang biasanya rebut kalau suaminya mandi lama-lama, kali ini diam dan berharap suaminya lebih lama lagi mandinya.

Apa yang dilakukan isteri Marzuki, ternyata dia juga menghapusi pernyataan-pernyataan genit dengan selingkuhannya. Serta mengganti kata kunci, agar perbuatannya tidak diketahui oleh suami dan anaknya.

Pada saat yang sama, sang anak juga melakukan hal yang sama, menghapus kata-kata genit dari sang pacar dan segera menggati kata kunci.

Ternyata pada detik-detik yang sama, ketiga manusia, sang ayah, sang isteri dan sang anak bersama-sama membersihkan diri segala cela yang tertanam di HP masing-masing. Supaya tidak diketahui kelakuan jeleknya selama ini yang sebenarnya bisa terdeteksi lewat HP .

Setelah makan malam, berkumpullah keluarga Marzuki sesuai kesepakatan.

Sang ayah merasa malu setelah membuka HP anaknya. Ternyata isinya gambar-gambar kutipan motivasi hidup, tips pelajar-pelajar terbaik, motivasi agar hidup sukses. Semuanya grup juga grup-grup yang bermanfaat dan berpendidikan. Sang isteri juga merasa malu ketika mengetahui, bahwa kesederhanaan suaminya sebenarnya berhidup hemat untuk mencicil rumah. Bahkan pola gambar di HP juga sederhana, hanya persegi biasa seperti anak kecil. Dan lebih trenyuh lagi ketika mengetahui kata kuncinya “Sayang anak sayang isteri 123”. Serta isi HP hanya seputar bisnis jahitan.

Marzuki ganti tersipu, ketika diberitahu kata kunci HP isterinya yaitu, Setia syukur cinta 87”. 87 adalah tanggal dan bulan tanggal lahir Marzuki. 

Sekeluarga tampak bahagia. Kebahagiaan di keluarga itu masih bertahan, sebelum tiba-tiba ada panggilan masuk dari nomor yang tidak diinginkan.

Diperhatkan dari alur ceritera, pasti HP nya Marzuki, yang ketika di kamar mandi, lupa memblokir satu nomor.

Bagaimana kelanjutan kebahagiaan keluarga Marzuki, rupanya sang penulis cerpen, EKO TRIONO menyerahkan kepada masing-masing imajinasi para pembacanya

Cerpen ini lugas dalam membahasnya, cair dalam alur ceritanya. Perselingkuhan dalam segala bidang memang sangat inspiratif untuk menjadi tema ceritera. (Budi Sampurno.Mak’skom.IPJT.8.4.2022)

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar