Kamis, 30 Juni 2022

SDT.KOMEN.25

BUDI SAMPURNO.Juni.2.22




Saya tersedak lagi melihat dan membaca Harian JAWA POS terbitan Selasa 28 Juni 2022 di halaman 1, pojok kiri. Siapa lagi kalau bukan WAHYU KOKKANG, mengilustrasi CLEKIT. Dua ekor sapi bercakap berkomentar tentang Penyakit Mulut Dan Kuku. “ HARUSNYA MANUSIA YANG KENA PMK YA, KARENA MULUTNYA JAUH LEBIH NGAWUR DARI PADA KITA!”.

Logika yang disampaikan WAHYU KOKKANG memang benar-benar tepat. Mulut itu merupakan rongga di muka, tempat gigi dan lidah, untuk memasukkan makanan ( hal , 672. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Penerbit Balai Pustaka, Jakarta, th 1997 ). Kalau kita tilik fungsinya, yaitu untuk makan, minum, kadang-kadang untuk bernafas dan kadang-kadang juga untuk berciuman, yang tidak kalah penting untuk berbicara. ( berbicara artinya: berkata, bercakap, berbahasa. hal 130, idem, Kamus Besar Bahasa Indonesia ).

Fungsi itu semuanya akan berjalan secara rutin, termasuk berbicara. Berbicara bisa dengan diri sendiri dan juga bisa dengan orang-orang lain. Apa yang menjadi bahan bicara adalah dari buah pikiran yang sudah lampau, yang sedang dialami atau juga yang akan dialami. Jadi pengetahuan, pengalaman seseorang akan bisa muncul sebagai referensi pada saat berbicara atau berkomunikasi dengan orang lain.Artinya, pikiran kita adalah merupakan sebagai hasil interaksi dengan manusia dan lingkungannya. Sementara itu untuk mencapai the contion of success communication, diperlukan juga yang di sebut etika.

Nah…..!!. Sapinya CLEKIT memang benar. “HARUSNYA MANUSIA YANG KENA PMK YA, KARENA MULUTNYA JAUH LEBIH NGAWUR DARI PADA KITA!”.

Sapi memfungsikan mulut lebih banyak untuk makan. Berbicara antar sapi dan manusia pun jarang. Tapi mulut manusia, tiap hari fungsi mulut dipergunakan. Mulutnya lebih ngawur ( kata CLEKIT). Termasuk ngawur dan banyak yang tidak mengenal etika. Pada   hal mereka ada yang bergelar Profesor, Doktor, Guru Besar, Politikus, anggota terhormat DPR dsb. Coba perhatikan di layar televisi, kala berdebat. Ngeri melihatnya. Ada yang sambil gebrak-gebrak meja, ada yang mengguyur secangkir air teh ke muka lawan bicaranya. Hati nuraninya tertutup. Pada hal di-tonton oleh orang banyak, termasuk orang awam yang pendidikannya kurang, intelektualnya sedang-sedang saja. Dan parahnya juga di lihat anak-anak setingkat SLA, SMP serta anak-anak kecil juga. Mereka memberi contoh yang teramat tidak sopan, struktur kalimat bicaranya juga tidak mencerminkan tingkat intelektualnya. Sepertinya, hati nuraninya sudah tertutup dengan kepentingan-kepentingan pribadi atau golongannya

Se-ingat saya, ketika mengikuti program SPAMEN, atau program Pendidikan lainnya, para peserta diajari tata cara berdiskusi yang cerdas serta sopan tapi tidak merendahkan lawan bicaranya.

Dari memfungsikan mulut, manusia membuahkan berbagai kejahatan, seperti penipuan besar-besaran kayak investasi bodong, korupsi. Coba kita ingat-ingat para pejabat yang di borgol KPK. Misalnya, Ismunarso Bupati Situbondo th 2008; Bambang Irianto Walikota Madiun th 2016; Taufiqurrahman Bupati Nganjuk th 2017; Eddy Rumpoko Walikota Batu th 2017; Masud Yunus Walikota Mojokerto th 2017; Nyono Wiharli Suhandoko Bupati Jombang th 2018; Moch.Anton Walikota Malang, th 2018 dan banyak lagi. Belum lagi kisah minyak goreng, kisah PT.GARUDA, dan banyak lagi. Memang CLEKIT sangat benar. Terima kasih WAHYU KOKKANG. (BUDI SAMPURNO.Mak’skom.IPJT.30.6.2022)

 

 

  

Senin, 27 Juni 2022

 

SDT.SASTRA.21

BUDI SAMPURNO.Juni.1


DAFA, MINA DAN RAHASIA KUE LEBARAN.

Cerpen ini di buka dengan “ Lebaran bagi Mina adalah membuat berbagai jenis kue kering yang kemudian ia bagikan ke anak dan cucunya. Ia mengerjakannya siang dan malam, kadang dari pagi sampai tengah malam, demi bisa selesai sebelum Ramadhan habis di telan Syawal, sebelum  ia harus menjamu para tamunya, tapi…..

Itulah pembuka cerpen yang di muat di Harian KOMPAS pada terbitan hari Minggu, tgl. 15 Mei 2022. Cerpen yang menarik ini diuraikan oleh Sdr. ALIURRIDHA.

Kisah nenek Mina yang suka membuat kue kering dan sering dimarahi oleh suaminya :” Ini sudah malam. Besok lanjutkan lagi. Kamu ini tidak kasian dengan tubuhmu. Sampai kapan mau siksa diri?” kata suaminya dengan nada jengkel. Lelaki itu tidak tahan mendengar isterinya yang terus meringis tersebab kaki dan pinggang tuanya berkedut nyeri.

Cerpen ini berkisah tentang Mina yang sangat suka membuat kue menjelang lebaran. Dan kue itu akan disuguhkan kepada sanak keluarga serta para tamu yang datang ke rumahnya.

Dafa, cucunya, seorang anak laki-laki sangat senang membantu neneknya membuat kue. Dan dia sendiri juga menjadi ikut suka membuat kue. Serta hasilnya juga selalu bagus , enak. Ayahnya memandang karena Dafa seorang laki-laki maka tidaklah pantas kalau suka membuat kue. Itu pekerjaan perempuan, katanya.

“ Sudah ku bilang kamu itu laki-laki dan laki-laki-laki itu tidak membuat kue!”. Tegas bapaknya.” Kamu mau dikatain banci”. Rahang laki-laki itu mengeras dan berkedut seperti insang ikan yang sedang mengambil nafas. Ayah Dafa  dari dulu sudah melihat gejala yang berbeda. Dafa dari kecil lebih suka memainkan mainan perempuan dari pada mainan laki-laki, ia lebih senang bermain masak-masakan  ketimbang main bola. Dafa juga berhati lembut dan tidak suka berkelahi seperti kebanyakan teman-teman lelakinya. Ayahnya tidak pernah mendengar ceritera Dafa berkelahi. Dafa selalu menghindari masalah, itu sebabnya ia lebih senang bermain dengan teman-teman perempuannya. Hal itu membuat ayahnya cemas sehingga ia pernah mengadu Dafa dengan sepupunya dan ketika Dafa kalah, ayahnya sangat marah. Namun neneknya selalu membela Dafa dan marah kalau melihat Dafa di adu dengan sepupunya.

Meskipun ayahnya selalu memarahi, Dafa tetap  berusaha membuat kue dengan racikan sesuai ajaran neneknya. Karena kue buatan neneknya selalu enak dan disenangi serta di puji sanak keluarga. “Kamu boleh datang kapan saja ke rumah nenek kalau mau belajar, Nenek dengan senang hati mengajarimu”. Kata Mina kepada Dafa. Kemudian ia mendekatkan wajahnya ke-telinga Dafa dan berkata: “ Tenang  saja, ayahmu tidak akan tahu”.

Setiap liburan, Dafa pergi ke rumah neneknya. Dengan serius belajar membuat kue, dan ne

neknya sangat senang dengan keseriusan Dafa, kecakapannya meniru rasa kue buatannya. Mina benar-benar tidak menyangka dari semua anak dan cucunya, justru Dafa yang memiliki bakat dan ketekunan untuk mewarisi resep turun temurun itu.

Jamal, ayah Dafa begitu mengetahui anaknya melajutkan ke Jurusan Tata Boga, marah bukan alang kepalang. “ Sudah ku bilang kamu itu laki-laki, kamu tidak boleh mengambil Tata Boga”, bentak ayahnya.

Dafa ingin membantah  ayahnya, tetapi hanya bisa meneteskan air mata. Kembali ayahnya berkata dengan mata yang kemerahan, sambil rasanya ingin memukul anaknya. “ Laki-laki jangan menangis. Kamu memalukan!”. Kata ayahnya setengah berteriak dan bermaksud untuk menempeleng Dafa, anaknya. Memang Jamal tidak jadi menempeleng. Jamal menjadi berwatak keras sejak isterinya meninggalkan dan lari bersama laki-laki lain. Dafa waktu itu masih berusia empat tahun. Jamal sendirian mengasuh, membesarkan Dafa. Akhirnya Dafa menuruti ke hendak ayahnya, masuk ke Jurusan Fisika Murni. Ayahnya sangat bangga. Dafa tidak kuliah di kota ayah dan neneknya, ayahnya takut kalau Dafa sering bertemu dengan neneknya. Tapi tanpa sepengetahuan ayahnya, Dafa kuliah merangkap di Tata Boga. Tiap liburan dengan rajin Dafa mengunjungi neneknya serta terus belejar membuat kue. Di kota tempat kuliah, Dafa merintis usaha jualan kue. Ketika ayahnya mengetahui, marah bukan alang kepalang. Hubungan ayah dan anak yang sejak dulu tidak baik, menjadi semakin tidak baik. Ayahnya menjadi dingin dan tidak mau bicara lagi Dafa.

Usaha Dafa semakin maju dan bisa menyewa ruko serta berhasil memperluas pasarnya. Dan tidak hanya berjualan kue kering, tetapi juga jajanan lainnya. Nama Dafa dijadikan brand kue dan jajanan yang dijualnya. Dafa memang punya bakat kuat di bidang perkuean dan jajanan. Rukonya berkembang dan bertambah jumlahnya.

ALIURRIDHA, sang penulis cerpen memberikan catatan, bahwa bakat memang seperti benang jahit dalam lubang jarum. Sekecil apa pun lubang itu, ia akan selalu bisa masuk menembusnya. Meski belajar hanya sekali dua, Dafa dengan cepat mampu meniru kue buatan Mina, neneknya.

TUHAN memang memiliki hak prerogratif. Tidak ada yang mampu membantah. Di tengah usaha Dafa yang semakin maju, hubungan ayah dan anak menjadi tambah renggang. Di tengah kondisi semacam itu, cerpen di tutup:“ Pulanglah nak, kata suara telepon di seberang. Suara itu serak seperti ada pecahan kaca tersangkut di tenggorokannya. Dafa benar-benar kaget ketika ayahnya yang telah begitu lama tidak menghubunginya tiba-tiba menelpon. Ketika ia bertanya alasannya, tangis pecah di seberang. “ Nenekmu…nenekmu”. Ia tidak mampu menyampaikan kabar duka kepada anak yang terus ia halang-halangi untuk bertemu dengan neneknya, dulu. Semalam Mina meninggal….

Mudah-mudahan peristiwa tragis ini akan membuat hubungan ayah dan anak menjadi baik kembali. Semoga!.

Sayang, cerpen yang apik ini, ilustrasi hasil karya I MADE WAHYU FRIANDA bagi saya, kurang mengena dengan tema ceritera yang di uraikan oleh ALIURRIDHA. (Budi Sampurno.Ma’skom.IPJT.27.6.2022)

 

 

 

 

 

Rabu, 22 Juni 2022

 

SDT.BUKU.11

BUDI SAMPURNO.Juni.2.2022


Tokoh-tokoh ternama dunia memang banyak. Salah satunya adalah berasal dari Indonesia. Yaitu Bung Karno. Tokoh ini banyak yang memuji, tetapi ada pula yang mencemooh serta membencinya. Karena politik, maka ada juga yang beranggapan Bung Karno adalah komunis. Tetapi sebenarnya, sampai sejauh mana pemahaman Bung Karno terhadap Tuhan dan agama. Untuk memahaminya tentulah kita harus membaca berbagai referensi, agar kita mendapatkan hal yang sebenarnya tentang Bung Karno. Referensi itu, antara lain dengan mendapatkan buku yang berjudul : ENSIKLOPEDIA KEISLAMAN BUNG KARNO, Buku ini di-tulis oleh RAHMAT SAHID, Tim Riset, ISLAHUDDIN, DARWIN ISKANDAR, MOHAMAD YUSRON.  Editor  MOH. SIDIK NUGRAHA, Penata Letak AKSIN MARUF, Perancang Sampul ANDREAS KUSUMAHADI. Penerbit: EXPOSE. Alamat Gedung Cibis Nine,Lt.12 Unit G2, Jl. TB.Simatupang No 2, Cilandak, Jakarta Selatan, Tlp.021.22741405, E Mail:
communication@expose.co.id; Website: http://www.expose.co.id. Cetakan ke 2, Juni 2018. Didistribusikan oleh MIZAN UTAMA (MMU).

Dalam buku ini selain, Penulis memberikan Kata Pengantar, juga putri Bung Karno, MEGAWATI SOEKARNOPUTRI memberikan Kata Pengantar dengan kalimat-kalimat yang tegas.

Buku ini dengan ketebalan 354 halaman, di bagi dalam 10 BAB, terdiri dari :

 

BAB   1  . BUNG KARNO TENTANG TUHAN

BAB   2  . BUNG KARNO TENTANG AL-QUR’AN

BAB   3  . BUNG KARNO TENTANG ISLAM

BAB   4  . BUNG KARNO TENTANG NABI MUHAMMAD Saw

BAB   5  . BUNG KARNO TENTANG NILAI-NILAI ISLAM

BAB   6  . BUNG KARNO  DAN MASJID

BAB   7  . BUNG KARNO DAN DUNIA ISLAM

BAB   8  . SPIRITUAL ISLAM BUNG KARNO

BAB   9  . BUNG KARNO DAN TOKOH ISLAM

BAB  10 . BUNG KARNO DAN ORMAS ISLAM

Di tambah dengan daftar pidato-pidato Bung Karno

 

Kata Pengantar yang disampaikan oleh MEGAWATI SOEKARNOPUTRI,  intinya adalah : Alam pikiran Bung Karno sejak kecil sudah bersentuhan dengan nilai-nilai ketuhanan yang menyatu dengan nilai kemanusiaan, kerakyatan, kebudayaan dan pemahaman yang begitu kuat terhadap jati diri dan martabat bangsa Indonesia. Lalu dicuplikan pidato Bung Karno pada tgl 1 Juni 1945 yang kemudian ditetapkannnya sebagai Lahirnya Pancasila, yaitu : “ Untuk pihak Islam, inilah tempat yang terbaik untuk memelihara agama. Kita, saya pun, adalah orang Islam, maaf beribu-ribu maaf keislaman saya jauh belum sempurna, tetapi kalau Saudara-saudara membuka saya punya dada, dan melihat saya punya hati, tuan-tuan akan dapati tidak lain tidak bukan hati saya Islam. Dari hati Islam Bung Karno ini, ingin membela Islam dalam mufakat dalam permusyawaratan”.

Dalam buku ini juga disebutkan, bahwa proses pencarian Tuhan, oleh Bung Karno yaitu, sejak masa remaja menunjukkan ada upaya yang begitu kuat sehingga memunculkan keyakinan yang sangat kuat dalam mempercayai Tuhan Yang Maha Esa, Allah Swt. Padahal semenjak kecil ia tidak mendapatkan pelajaran Islam dari kedua orangtuanya, meskipun mereka beragama Islam. Oleh karena itu Bung Karno selalu berdoa agar Allah Swt, senantiasa memberikan rahmat kepada ayah dan ibunya.

Dalam buku ini juga disebutkan, bahwa banyak kalangan yang menilai Bung Karno adalah tokoh nasionalis. Padahal sebenarnya ia adalah tokoh nasionalis sekaligus religious. Pergaulannya dengan tokoh-tokoh Islam sebenarnya hal yang biasa karena Bung Karno sendiri adalah seorang tokoh Islam. Ia dekat dengan semua tokoh Islam dari berbagai organisasi dan golongan.(Budi Sampurno.Mak’kom.IPJT.2.6.2022)

 

 

Minggu, 19 Juni 2022

 

SDT.NGOBROL15.

BUDI SAMPURNO.JUNI.2.


NGOBROL ROKOK

Tukang sayur yang selalu rokok sudah lewat. Wagiarti tetap di teras rumah menunggu si Ari tukang sayur yang tidak merokok. Tak lama kemudian si Ari datang dan Wagiarti segera merubungnya bersama ibu-ibu lainnya. Selesai membayar belanjaannya, Wagiarti langsung masuk rumah menuju dapur. Suaminya, Wagiman mengikuti sambil menenteng botol semprotan alkohol. Setelah belanjaan di bongkar, dengan sigap Wagiman menyemprot satu persatu sayuran, berambang, lombok, mentimun, buah waluh serta membiarkannnya terbeber di atas lemari dapur. Wagiarti mencuci tangannya dengan sabun. Setelah itu, suami isteri berjalan menuju ruang teras.

WAGIMAN    : “ Ibu tadi waktu belanja kok seperti tergesa-gesa, kena apa ya?”

WAGIARTI   : “  Itu, tadi pak Jono ikut isterinya belanja. Tapi yaitu, sambil rokok jedal-jedul. Asapnya tertiup angin mengarah ke-muka ibu. Sebel jadinya!”.

WAGIMAN   : “ Ooooo…tapi ya nggak usah cemberut gitu lah… Nggak enaklah sama bu Jono-nya”.

WAGIARTI  : “ Biarkan saja pak…. Ibu-ibu lainnya juga negur. Bu Jono-nya cuma mesam-mesem”.

WAGIMAN   : “ Ya…Memang merokok itu banyak bahayanya”.

WAGIARTI  : “ Itu bapak tahu. Apa saja sih bahayanya rokok itu pak”.

WAGIMAN  : “ Banyak bu. Makanya Pemerintah Kota Surabaya memberlakukan peraturan bagi orang yang sedang merokok. Yaitu, Peraturan Wali Kota (Perwali) Surabaya tentang Kawasan Tanpa Rokok yang diberlakukan mulai tgl 1 Juni 2022. Dan ini merupakan tindak lanjut dari Peraturan Daerah (Perda) no. 2/2019. Perwali ini tidak melarang orang untuk merokok, tetapi kalau mau merokok harus di-tempat yang sudah disediakan”.

WAGIARTI   : “ Tempat itu di-mana saja, pak ?. Kok tidak di-larang merokok, tapi kalau merokok harus di-tempat yang sudah disediakan”.

WAGIMAN   : “ Ya…tempat yang disediakan, yaitu, misalnya di tempat kerja, tempat umum,. Di-lokasi itu harus disediakan ruang untuk dapat merokok. Dan ruang itu harus disediakan jauh dari ruang utama. Kalau di-tempat kerja..ya harus jauh dari tempat ruang kerja utama. Tetapi tidak semua kantor harus menyediakan ruang untuk merokok. Ada tempat kerja yang harus benar-benar bersih dari rokok. Seperti, tempat sarana kesehatan, sarana belajar- mengajar, area kegiatan anak, sarana ibadah dan angkutan umum. Di-sini justru di-larang menyediakan ruang untuk tempat merokok. Dan merokok di kawasan itu juga di larang”.

WAGIARTI   : “ Baguslah kalau begitu. Tapi pengawasannya bagaimana serta kalau ada pelanggaran bagaimana ?”

WAGIMAN   : Ya, itu ada aturannya toh, bu. Serta ada sangsi pula. Kalau suatu kantor atau instansi, melanggar maka dikenakan denda. Misalnya, untuk usaha kecil Rp. 1.000.000.-, usaha menengah Rp.5.000.000,- Sedangkan jenis usaha besar dikenakan Rp.15.000.000.-“.

WAGIARTI   : ” Wah cakep juga peraturannya. Lalu siapa yang mengawasinya, Pak?”.

WAGIMAN   : “ Ya sudah ada yang ditugasi untuk memantau pelaksanaan peraturan ini, bu. Pasti ada lah…Serta masyarakat juga diharapkan ikut mengawasinya dan jangan ragu untuk melaporkan kepada yang berwajib bila mengetahui ada pelanggaran”

WAGIARTI  : “ Mudah-mudahan berjalan seperti yang diamanatkan, ya pak.” Lalu bahaya merokok itu apa, pak”

WAGIMAN : “ O..banyak, bu. Yaitu, nikotin. Zat ini bisa menimbulkan efek adiksi atau kecanduan. Serta mengganggu kerja jantung. Ada lagi, yaitu, karbon monoksida dan zat ini bisa menghalangi suplai oksigen ke seluruh tubuh. Memaksa jantung untuk bekerja lebih keras serta mengganggu kerja paru-paru”.

WAGIARTI  : “ Wih…menakutkan. Untung bapak nggak merokok   “.

WAGIMAN  : “ Ada lagi bahayanya”.

WAGIARTI  : “ Lho…masih ada lagi….Itu semua berupa racun untuk tubuh manusia, ya pak”.

WAGIMAN  : “ Ada bu. Seperti resiko kanker pada mulut, pita suara, tenggorokan, hati, ginjal, kandung kemih, serviks, pancreas, usus 12 jari”.

WAGIARTI  : “ Ngeri pak…!”

WAGIMAN  : “ Yeee… Masih banyak bu…! Resiko diabetes, system imun melemah, gangguan pengelihatan, luka susah kering, penyakit gigi dan mulut, gangguan indera pengecapan, pernafasan, gangguan kesuburan dan reproduksi, komplikasi kehamilan….Semuanya menakutkan bu”.

WAGIARTI  : “ Alhamdulillah, pak. Anak dan menantu kita nggak ada yang hobi rokok, ya….. E …ada tamu itu, pak…. Lho, pak RT. Temuin pak. Ibu tak buatkan wedang teh kesukaan pak RT”.

Wagiman langsung berdiri menyambut kedatangan pak RT. Wagiarti nyelonong menuju dapur.(Budi Sampurno,Mak’skom.IPJT.19.6.2022)

 

 

 

 

 

Kamis, 16 Juni 2022

 

 

SDT. KOMEN. 24

BUDI SAMPURNO.Juni.1.22



SISTEM SIARAN ANALOG KE SISTEM SIARAN DIGITAL

Penangkapan sinyal pada siaran TV anda kabur? Ya sudah pasti, karena saat sekarang ini sudah banyak Station Penyiaran Televisi melakukan migrasi dari Sistem Penyiaran Analog ke Sistem Penyiaran Digital. Sebenarnya Indonesia sudah tertinggal, karena berdasarkan kesepakatan International Telecommunication Union (ITU) di Jenewa th 2006 telah merekomendasikan batas akhir Analog Switch off /ASO tgl 17 Juni 2015, bagi seluruh anggota ITU. Indonesia melalui UU No 11 th 2020, memberikan kesempatan waktu hingga Nopember 2022.

Lalu kenaapa kok harus dilakukan migrasi Penyiaran dari modulasi analog berpindah ke modulasi digital ?. Hal ini dikarenakan kemajuan teknologi telah menjadikan konvergensi antara telekomunikasi, komputer dan penyiaran. Dan bila telah dilakukan migrasi kita akan memperoleh keuntungan, antara lain yaitu:

==. Suara serta gambar akan lebih terang, jernih serta berkualitas prima

==. Lebih tahan dengan gangguan intervensi signal lain, seperti suara signal siaran radio

==. Tersedianya layanan-layanan baru yang bersifat interaktif dan ubiquitous-kapan saja,

       di mana saja dengan alat apa saja

==. Memungkinkan penggunaan adjacent chanel

---. Kemampuan Single Frequency Network (SFN) sehingga penggunaan frekuensi menjadi  

      sangat efisien

==. Pada satu kanal bisa di-isi dengan banyak Program dan Data secara multiplex

Oleh karenanya, dengan modul Siaran Digital, akan memberikan peluang munculnya banyak industri atau bisnis baru di bidang telekomunikasi dan media elektronik, disamping peluang untuk industri peralatan maupun software.

Dengan migrasi ke modul digital, terjadi efsiensi penggunaan frekuensi, sebagai sumber daya alam yang sangat terbatas. Bila pada modulasi analog, pemancaran siaran televisi membutuhkan lebar pita frekuensi sebesar 8 Mhz. Tetapi dengan modulasi digital, lebar pita frekuensi 8 Mhz itu dapat dipergunakan untuk siaran sekaligus 5 (lima) siaran TV  dengan kualitas gambar High Definition (HD) atau 13 (tiga belas) siaran TV dengan kualitas gambar Standart Definition (SD). Kemampuan penggunaan frekuensi dapat di-pakai oleh 5 sampai 13 stasiun TV siaran secara bersama-sama dilakukan melalui system siaran multipleksing. Artinya Lembaga penyiaran tidak perlu investasi lagi guna membangun infrastrutur pemancar, karena semua sudah mampu dilaksanakan secara multipleksing. Dengan demikian dapat diharapkan, investasi Lembaga Penyiaran dapat lebih difokuskan guna menciptakan konten program-program yang bervariasi serta berkualitas sesuai dengan UU No.32.Th 2002, Tentang Penyiaran, serta Surat Keputusan Komisi Penyiaran Indonesia No.009/SK/8/2004.Tentang Pedoman Perilaku Penyiaran Dan Standar Program Siaran.

Bagaimana dengan para pemilik pesawat penerima TV di rumah?. Nggak usah gelisah. Karena dengan siaran sistem digital, masyarakat akan mendapatkan kualitas gambar dan suara yang lebih jernih lebih jelas. Proses penerimaan penyiaran digital pada pesawat TV lama, hanya diperlukan antene Ultra High Frequency (UHF). Jadi pesawat TV lama masih bisa dipergunakan. Tidak perlu membeli pesawat penerima TV baru. Tetapi hanya diperlukan penambahkan alat bantu penerima siaran digital, yaitu Set Top Box (STB). Secara teknis, kabel dari antane disambungkan terlebih dahulu ke STB, setelah itu kabel dari STB dikonekkan pada perakat TV analog. Dengan teknis itu, kita sudah dapat menikmati siaran TV dengan sistem digital yang lebih berkualitas dari segi gambar dan suara. Memang Pemerintah masih perlu terus menerus  mensosialisasikan perpindahan sistem siaran dari analog ke digital , sehingga masyarakat paham dan segera mengambil Tindakan keputusan, agar dapat segera menikmatai kehandalan sistem digital. Peran dari Komisi Penyiaran Indonesia juga sangat strategis dalam hal ini. Karena perubahan sistem ini diberlakukan di-seluruh dunia. Dan di Indonesia dilindungi dengan Surat Keputusan Menteri Komunikasi Dan Informatika RI No.07/P/M.KOMINFO/3/2007, serta Undang-Undang No 11 Th 2020.(Budi Sampurno.Mak’skom.IPJT.16.6.2022)

 

 

Minggu, 12 Juni 2022

 

SDT.NGOBRol14

BUDI SAMPURNO.Juni.1



NGOBROL PENSIUNAN SATPAM.

Hujan mereda. Tinggal gerimis. Malam terasa dingin. Sepi, meskipun jam di-dinding baru menunjuk di-angka 19.13. Beberapa kendaraan lewat menerjang genangan air di-jalan dan menimbulkan suara berisik di-telinga. Wagiman dan isterinya masih duduk di ruang tamu. Suasana sepi dipecahkan oleh tertawa cekikian dari Wagiarti.

WAGIMAN    : “ Lho…lho bu. Nggak salah ini.  Ibu kok tahu-tahu tertawa sendiri”.

WAGIARTI   : “ He he he, saya ingat beberapa hari yang lalu. Waktu kita pergi kondangan manten putranya pak Mahmud. Kan kita lewat beberapa kantor, mall, hotel, bank”.

WAGIMAN   : “ I.. ya. Memangnya kena apa, bu”.

WAGIARTI  : “ Kan kita heran, kok di-setiap kantor, hotel, bank atau mall yang kita lewati banyak di-jaga oleh polisi. Bapak malah ngomong… Ya untuk keamanan to bu, apa salahnya”.

WAGIMAN   : “ He he .I ya bu. Ternyata bukan polisi, tapi petugas Satpam”

WAGIARTI  : “ Ya, mengherankan to. Kena-apa kok warna seragamnya jadi sama dengan seragam polisi, ya?!”

WAGIMAN  : “ Ya, Satpam itu kan di-bawah pengelolaan Polisi. Makanya warna seragam pakaian tugasnya disamakan dengan warna seragam dinas polisi. Mungkin gitu “.

WAGIARTI  : “ Tapi, sebaiknya jangan disamakan dong. Orang jadi rancu. Kembalikan ke warna seragam Satpam yang dulu, jadi orang tahu dan dapat segera membedakan. Kalau toh ada peristiwa kejahatan, dan Satpam-nya tidak bisa bergerak lincah, cekatan, nanti kan orang yang tidak tahu jadi mencemooh…Polisi kok gitu tindakannya. Pada hal bukan polisi, tapi Satpam. Ya wajar kalau tidak bisa bertindak cekatan seperti polisi beneran”.

WAGIMAN  : “ Nggih….Bener juga pendapat ibu. Tulis, bu. Di-kirim ke-rubrik PEMBACA PENULIS. Siapa tahu di-baca oleh bapak Kapolri”.

WAGIARTI  : “ Lah…Yang ini bapak ngenyek ya…. Saya ini siapa dong. Orang awam, orang biasa, orang rendahan…Mana mungkin pendapat ibu di-jadikan bahan diskusi di-kalangan Polri”.

WAGIMAN     : “ Lho…Siapa tahu…Yang  baca stafnya Kapolri. Terus dijadikan bahan diskusi “.

WAGIARTI    : “ Nggak ah!. Malu!”.

WAGIMAN   : “ Nggih sampun. Nggak mau juga nggak apa-apa. Tapi tadi ibu kok tertawa geli masalah Satpam ini. Apa yang membuat ibu geli, sampai begitu tertawanya tadi?!”.

WAGIARTI   : “ He he he… Gini lho…Kasian dong sama polisi beneran. Nanti kalau sudah pensiun, dan cucu-cucunya pada datang…dan melihat foto Eyangnya yang di pasang di tembok…..Mereka akan bilang….Ooooo, Eyang Kung dulu itu pegawai Satpam toh…”.

WAGIMAN  : “Wah, rak ya kojor…!! .Ibu..ibu. Kok pikirannya sampai segitu ya. Ha ha ha…Bener juga ya… Kacian deh pak polisi beneran”.

WAGIARTI  : “ Tuh pak, telepon genggamnya bunyi…di jawab dulu. Saya mau ke dapur”.

Wagiman bergegas mengambil TG. Wagiarti langsung berdiri dan nyelonong masuk rumah menuju ke dapur. Wagiman terima tilpon dari pak RT. (Budi Sampurno.Mak’skom.IPJT.12.6.2022)

 

 

Rabu, 01 Juni 2022

 

 

SDT.BUKU 10

Budi Sampurno.Juni.1.2022



Anda seorang manajer hiburan ?. Atau masih dalam belajar menjajaki manajemen dunia hiburan?. Tentunya anda bisa belajar secara otodidak, tetapi alangkah baiknya kalau anda juga mempelajari lewat buku-buku yang menguraikan penjelasan tentang dunia hiburan serta bagaimana mengelolanya agar anda tidak rugi tetapi malah mendapatkan keuntungan yang besar. Karena ketika kita sudah terjun ke dunia hiburan dan kita bertindak sebagai manajer, tentulah perlu pegangan pengetahuan. Yaitu berupa pengalaman pribadi dan juga pengalaman orang lain yang sudah berhasil dalam kariernya. Banyak buku yang di tulis menguraikan pengalama penulisnya yang berhasil sebagai manajer hiburan. Salah satunya adalah buku yang berjudul MANAGING ARTISTS IN POP MUSIC.—KUNCI SUKSES ARTIS DAN MANAJER. Buku ini di tulis oleh  MITCH WEISS dan PERRI GAFFNEY, dengan judul asli MANAGING ARTISTS IN POP MUSICS: WHAT EVERY ARTIST AND MANAGER MUST KNOW TO SUCCEED. Dalam terbitan Bahasa Indonesia diterjemah oleh DANIEL WIRAJAYA, S.S.

Buku yang cukup menarik untuk di baca dan dipelajari diterbitkan oleh PT.GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA, Jln. Palmerah Barat 33-37, Lt.2-3 Jakarta. Tata letak oleh FITRI YUNIAR; Desain sampul oleh AGUSTINUS P. Diterbitkan th 2005. Dan pertama kalinya diterbitkan dalam Bahasa Indonesia.

Mari kita lihat buku ini yang di bagi dalam dua bagian dan terdiri dari 24 BAB

BAB     1. PERMULAAN

BAB     2. ENAM PERATURAN MANAJEMEN

BAB     3. KOMISI DAN UANG MUKA

BAB     4. MENJADI MANAJER HIBURAN

BAB     5. HUBUNGAN ARTIS/MANAJER: BISNIS, ETIKA DAN MUSIK

BAB     6. KONTRAK PERTUNJUKKAN

BAB     7. PAJAK

BAB     8. OBAT TERLARANG DAN REHABILITASI

BAB     9. MEDIA DAN MANAJER

BAB   10. CITRA DAN PERS

BAB   11. WAWANCARA ARTIS DAN PERS

BAB   12. MENCIPTAKAN CITRA YANG DAPAT DI JUAL

BAB   13. DEMO DAN MATERI

BAB   14. MENANGANI BINTANG

BAB   15. MASALAH UANG

BAB   16. MENJADI BINTANG—HARI KEDUA DI MULAI

BAB   17. RENCANA LIMA TAHUN

BAB   18. PARA DIVA YANG BERSAING

BAB   19. KRISIS JAM 03.00—HARI KE TIGA

BAB   20. SIAPA SANGKA

BAB   21. PERJANJIAN ARTIS-MANAJEMAN DILENGKAPI ANALISIS

BAB   22. CONTOH PERJANJIAN PEMESANAN PERJALANAN

BAB   23. CONTOH SURAT UNTUK KONTRAKTOR INDEPENDEN

BAB   24. CONTOH RINGKASAN TRANSAKSI REKAMAN DENGAN PERUSAHAAN

                 BESAR DILENGKAPI ANALISIS

Penulisnya memberikan catatan, bahwa dia menulis buku ini karena ingin membeberkan kehidupan sehari-hari manajer hiburan yang bekerja dalam arena musik pop yang menarik dan penuh kekacauan. Dan manajemen bukan sekedar membuat perjanjian tetapi  harus mendapatkan keberhasilan dan kebahagiaan dari perbuatan kita. Bisnis kita adalah membantu penyanyi, musisi,  dan penulis lagu untuk mencapai hal yang sama. Dari sinilah kita mendapatkan uang.(Budi Sampurno.Mak’skom.IPJT.1.6.2022)