Minggu, 12 Juni 2022

 

SDT.NGOBRol14

BUDI SAMPURNO.Juni.1



NGOBROL PENSIUNAN SATPAM.

Hujan mereda. Tinggal gerimis. Malam terasa dingin. Sepi, meskipun jam di-dinding baru menunjuk di-angka 19.13. Beberapa kendaraan lewat menerjang genangan air di-jalan dan menimbulkan suara berisik di-telinga. Wagiman dan isterinya masih duduk di ruang tamu. Suasana sepi dipecahkan oleh tertawa cekikian dari Wagiarti.

WAGIMAN    : “ Lho…lho bu. Nggak salah ini.  Ibu kok tahu-tahu tertawa sendiri”.

WAGIARTI   : “ He he he, saya ingat beberapa hari yang lalu. Waktu kita pergi kondangan manten putranya pak Mahmud. Kan kita lewat beberapa kantor, mall, hotel, bank”.

WAGIMAN   : “ I.. ya. Memangnya kena apa, bu”.

WAGIARTI  : “ Kan kita heran, kok di-setiap kantor, hotel, bank atau mall yang kita lewati banyak di-jaga oleh polisi. Bapak malah ngomong… Ya untuk keamanan to bu, apa salahnya”.

WAGIMAN   : “ He he .I ya bu. Ternyata bukan polisi, tapi petugas Satpam”

WAGIARTI  : “ Ya, mengherankan to. Kena-apa kok warna seragamnya jadi sama dengan seragam polisi, ya?!”

WAGIMAN  : “ Ya, Satpam itu kan di-bawah pengelolaan Polisi. Makanya warna seragam pakaian tugasnya disamakan dengan warna seragam dinas polisi. Mungkin gitu “.

WAGIARTI  : “ Tapi, sebaiknya jangan disamakan dong. Orang jadi rancu. Kembalikan ke warna seragam Satpam yang dulu, jadi orang tahu dan dapat segera membedakan. Kalau toh ada peristiwa kejahatan, dan Satpam-nya tidak bisa bergerak lincah, cekatan, nanti kan orang yang tidak tahu jadi mencemooh…Polisi kok gitu tindakannya. Pada hal bukan polisi, tapi Satpam. Ya wajar kalau tidak bisa bertindak cekatan seperti polisi beneran”.

WAGIMAN  : “ Nggih….Bener juga pendapat ibu. Tulis, bu. Di-kirim ke-rubrik PEMBACA PENULIS. Siapa tahu di-baca oleh bapak Kapolri”.

WAGIARTI  : “ Lah…Yang ini bapak ngenyek ya…. Saya ini siapa dong. Orang awam, orang biasa, orang rendahan…Mana mungkin pendapat ibu di-jadikan bahan diskusi di-kalangan Polri”.

WAGIMAN     : “ Lho…Siapa tahu…Yang  baca stafnya Kapolri. Terus dijadikan bahan diskusi “.

WAGIARTI    : “ Nggak ah!. Malu!”.

WAGIMAN   : “ Nggih sampun. Nggak mau juga nggak apa-apa. Tapi tadi ibu kok tertawa geli masalah Satpam ini. Apa yang membuat ibu geli, sampai begitu tertawanya tadi?!”.

WAGIARTI   : “ He he he… Gini lho…Kasian dong sama polisi beneran. Nanti kalau sudah pensiun, dan cucu-cucunya pada datang…dan melihat foto Eyangnya yang di pasang di tembok…..Mereka akan bilang….Ooooo, Eyang Kung dulu itu pegawai Satpam toh…”.

WAGIMAN  : “Wah, rak ya kojor…!! .Ibu..ibu. Kok pikirannya sampai segitu ya. Ha ha ha…Bener juga ya… Kacian deh pak polisi beneran”.

WAGIARTI  : “ Tuh pak, telepon genggamnya bunyi…di jawab dulu. Saya mau ke dapur”.

Wagiman bergegas mengambil TG. Wagiarti langsung berdiri dan nyelonong masuk rumah menuju ke dapur. Wagiman terima tilpon dari pak RT. (Budi Sampurno.Mak’skom.IPJT.12.6.2022)

 

 

4 komentar:

  1. Hehee... Bacaan ringan, enak dibaca... Sekaligus kritik dan saran.... Mantapppp....

    BalasHapus
  2. Dengan seragam mirip polisi, minimal ketika mau berbuat kejahatan menjadi batal. Hehehe. Polisi ada di mana mana

    BalasHapus
  3. Wow, di sini ada video yang sangat menarik!
    https://sck.io/p/9dxkHXey


    Ini ya Pak, tampilannya ?

    BalasHapus