Rabu, 08 Januari 2020


DOKTER SPESIALIS SANGAT DIPERLUKAN DI DAERAH TERPENCIL
VPEMEN
KaKom. Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jatim berharap adanya pemerataan dokter spesialis di beberapa rumah sakit daerah khususnya di rumah sakit di kepulauan atau daerah terpencil. Hal ini agar peristiwa di kejadian di Bawean Gresik  tidak terjadi lagi kedepannya di Jatim.
“Kabar meninggalnya bayi dalam kandungan yang harus operasi cesar tapi tak tertolong karena tak ada dokter spesialis di kepulauan Bawean mengundang keprihatinan kami. Ini masalah kelahiran manusia merupakan tugas utama kita semua,”ujar Ketua Komisi E DPRD Jatim Wara Sundari Reny , di Surabaya, Rabu hari ini
Wara, politisi  fraksi Partai PDIP,  mengatakan peristiwa tersebut merupakan pelajaran bagi semua pihak khususnya Pemprov Jatim dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di daerah. Memang Jatim saat ini kurang dokter spesialis. Oleh karena itu di tahun 2020 ini kami berharap Pemprov dalam rekrutmen pegawai difokuskan untuk posisi dokter spesialis untuk penempatan di daerah.
Haraapan Reni, Pemprov Jatim harus bisa ambil kebijakan jika kabupaten tidak bisa mewadahi. Harus ada koordinasi antara Pemprov Jatim atau pemerintah setempat untuk pengadaan dokter spesialis  didaerah  khususnya untuk di wilayah kepulauan.
Ditambahkan oleh Reni, selain dokter spesialis, juga perlu adanya pengadaan peralatan di-rumah sakit di daerah. Diperlu ada pengadaan bertahap untuk pengadaan peralatan kesehatan di rumah sakit di daerah. Bagaimanapun juga harus dipenuhi guna memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal bagi masyarakat.
Secara terpisah Kepala Dinas Kesehatan Jatim dr. Herlin Ferliana mengakui bahwa saat ini di Jatim mengalami krisis dokter spesialis yang ditempat di kepulauan.
Dikatakannya, Pemprov Jatim sendiri akan mulai melakukan penempatan dokter spesialis di rumah sakit kepulauan serta akan diberlakukan pada bulan Februari 2020 ini. Hal ini program dari bu gubernur Khofifah dimana nantinya dokter spesialis harus wajib kerja selama 1 tahun untuk mau ditempatkan di kepulauan.
Herlin juga mengharapan, tak hanya itu, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan kepala dinas kesehatan kabupaten/kota se Jatim yang memiliki daerah kepulauan untuk menyediakan dokter. (kominfojatim.Mak’skom.IPJT.8.1.2020)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar