Minggu, 31 Desember 2017

SUDUT KOMUNIKASI 7.
MACAM KEMAMPUAN YANG MEMPENGARUHI PROSES KOMUNIKASI
Berbicara tentang kemampuan, ternyata kemampuan itu dapat dikategorikan sebagai kemmpuan phisik dan kemampuan mental.
Kemampuan phisik adalah suatu kemampuan yang dapat dilihat nyata dengan indera mata. Misal, seseorang mempuyai kemampuan untuk mengangkat kursi atau benda benda lainnya. Kegiatan mengangkat kursi tadi oleh dirinys sendiri dan oleh orang lain dapat dilihat dengan mata kepala  secara langsung.
Sedangkan kemampuan mental terbagi lagi menjadi 3 macam, yaitu:
a.      Kemampuan mekanik. Yaitu suatu kemampuan secara teknis yang dipunyai seseorang. Misalnya seseorang mampu untuk mempergunakan secara teknis suatu peralatan serta mampu pula untuk memperbaiki. Lihat seorang montir mesin mobil. Dia mampu menghidupkan dan mengendarai mobil, tetapi dia sekaligus mampu memperbaiki mobil tsb apabila mengalami gangguan mesin.
b.      Kemampuan sosial. Yaitu suatu kemampuan seseorang dalam berhubungan dengan seseorang atau masyarakat. Misalnya : Luwes dalam pergaulan, dapat menempatkan diri, dapat menjawab dengan tepat, dapat menempatkan humor, dapat menilai dan menghargai kawan atau lawan, dapat membangkitkan emosi dan menarik perhatian.
c.       Kemampuan Intektual. Kemampuan ini terdiri dari kemampuan dasar yang merupakan unsur tingkat kecerdasan seseorang
Unsur unsur tsb adalah
1.      Unsur ketepatan persepsi. Yaitu daya tangkap dan daya mengerti secara menyeluruh dari apa yang ditangkap lewat komunikasi. Walaupun ada     bagian bagian yang hilang/ tidak berhasil ditangkap
2.    Unsur kemampuan berhitung. Yaitu berhitung secera sederhana, tentang      penambahan, pengurangan, pembagian, perkalian
3.      Unsur kemampuan bicara. Yaitu suatu kemampuan seseorang untuk berbicara menyampaikan kehendaknya dengan lancer. Artinya mampu menuturkan kata kata dan mampu menyusun secara sistimatis, tegas dan logis
4 . Unsur kemampuan daya mengerti bicara. Yaitu kemampuan seseorang yang berkaitan dengan  kelancaran berbicara dan mengerti situasi serta kondisi ketika sedang berbicara, artinya dapat mnyesuaikan dengan keadaan sekelilingnya
5 . Unsur kemampuan ruang. Yaitu berhubungan dengan daya seseorang untuk  menilai ruang. Misal, supir memasukkan atau  mengeluarkan mobil dari garasi mobil supaya mobil tidak menyenggol tembok garasi.
6 .    Unsur kemampuan daya ingat. Yaitu kemampuan seseorang untuk mengingat sesuatu hal. Ingatan itu sangat diperlukan dalam berkomunikasi. Misalnya dalam suatu rapat atau dalam perundingan.
7.           Unsur kemampuan daya menganalisa dan mengupas persoalan. Yaitu kemampuan diperlukan dalam menghadapi situasi yang kompleks, untuk dapat memilah milah permasalahan serta menganalisa guna mendapatkan solusi pemecahan permasalahan
Kemampuan MEKANIK. SOSIAL dan KEMAMPUAN INTELKEKTUAL menunjukan tingkat kecerdasan seseorang dan hal ini akan sangat mempengaruhi ketika seseorang berproses komunikasi.(Budi Sampurno,Mak’skom.IPJT.31.12.2017)



Sabtu, 30 Desember 2017

SUDUT KOMUNIKASI 6
KEMAMPUAN DAN KEMAUAN DALAM PROSES KOMUNIKASI
Dalam Sudut Komunikai 5, telah dibicarakan mengenai Kemampuan dan Kemauan. Dua kata kata itu akan menjadi dasar pokok agar komunikasi dapat berjalan atau terlaksana. Lalu apa pengertian dari dua kata tersebut dalam kaitannya dalam poses berkomunikasi.
Kemampuan dengan kata dasar mampu yang pada halaman 296, Kamus Bahasa Indonesia Untuk Pelajar, Badan Pengembangan Dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Th 2011, yang pengertiannya adalah: kuasa –bisa, sanggup-melakukan sesuatu.
Kalau kita telisisk lagi ternyata kemampuan itu sifatnya stabil, misalnya orang mampu menyetir mobil. Meskipun orang tsb sudah lama tidak menyetir mobil, tetapi suatu ketika dia harus menyetir, maka orang tsb masih bisa melakukan kegiatan menyetir mobil. Atau orang sudah lama tidak naik sepeda ontel, tetapi orang tsb suatu ketika diperlukan masih tetap bisa mengendarai sepeda ontel.
Lalu apa artinya kemauan yang kata dasarnya adalah mau. Dalam Kamus Bahasa Indonesia Untuk Pelajar, Badan Pengembangan Dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan ,Th 2011, halaman 307 diartikan suka hendak; suka akan; hendak. Sedang kemuan diartikan sebagai apa yang dimaui; keinginan; kehendak.
Kalau kita telisik lagi, kemauan ini ternyata sifatnya tidak stabil. Jadi bisa berubah pada setiap saat. Perubahan ini ternyata dipengaruhi oleh sikap. Misal kita mau bertanya pada seseorang, Belum sampai bertanya kita ketahui orang tsb bersikap acuh. Maka kita yang tadinya mau bertanya menjadi tidak jadi bertanya.
Pengaruh kedua yaitu motivasi. Orang yang tadinya tidak mau berbicara dengan seseorang, tetapi ternyata orang tersebut mempunyai keistimewaan yang sesuai dengan kepentingan kita, maka kita jadi mau bertanya kepada orang tsb.
Pengaruh ketiga adalah suasana hati. Suasana hati kita memang tidak pernah stabil, se waktu waktu bisa berubah, misalnya tergantung pada situasi sekeliling kita.
Kaitannya dengan proses komunikasi, maka seseorang akan melakukan komunikasi sangat tergantung pada kemampuan dan kemauannya. Apabila dia mampu tetapi tidak mau, maka komunikasi juga tidak akan berjalan. Demikian sebaliknya, apabila dia mau tetapi tidak mampu, maka komunikasi juga tidak akan berjalan.(Budi Sampurno,Mak’skom,IPJT,30.12.17)


SUDUT KOMUNIKASI 5.             
PERLUNYA KEMAMPUAN DAN KEMAUAN DALAM BERKOMUNIKASI
Agar komunikasi dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan, maka kedua belah pihak, komunikator dan komunikan harus memiliki kemampuan dan kemauan untuk memproses sinyal sinyal yang saling dikirimkan.
1.      Kemampuan dan kemauan pihak komunikator untuk memahami informasi atau materi yang akan   dikomunikasikan  dan memahami pula akibat akibatnya
2.      Kemampuan dan kemauan pihak komunikator untuk menyusun informasi atau materi yang akan dikomunikasikan dalam bahasa yang dapat ditangkap dan dimengerti oleh pihak komunikan. Serta menyusunnya dalam bentuk susunan yang dapat menimbulkan hanya satu paham/pengertian/tafsiran
3.      Kemampuan dan kemauan pihak Komunikan untuk menangkap dan memahami informasi atau materi yang diterima
4.  Kemampuan dan kemauan pihak Komunikan untuk mengemukakan pemahamannya mengenai apa yang ditangkap/dipersepsi, terutama apabila ada perbedaan antara pahamnya terhadap informasi atau materi yang diterima
5. Kemampuan dan kemauan pihak Komunikan untuk menyesuaikan pemahamannya dengan informassi atau materi yang diterima
6.      Kemampuan dan kemauan pihak komunikator untuk mengetahui belum tercapainya kesesuaian paham dan kemauannya untuk mengusahakan kesesuaian pemahaman dengan komunikan

Apabila kemampuan dan kemauan dari kedua belah pihak, yaitu komunikator dan komunikan telah terjadi kesesuaian, maka komunikasi yang dilaksanakan akan dapat berjalan dengan lancar. Namun apabila pihak komunikator ataupun komunikan tidak ada ksesuaian, maka komunikasi itu akan sulit terlaksana.(Budi Sampurno.Mak’skom.IPJT.30.12.17)

Senin, 25 Desember 2017


SUDUT KOMUNIKASI 4

KENA APA ORANG MAU MENDENGAR ATAU MEMBACA ?

Bila kita ini sebagai pendengar atau pembaca, mengapa kita mau diajak berkomunikasi dalam bentuk mendengarkan dan membaca maka bila kita runtut,  akan teruraikan proses sebagai berikut:
Pendengar atau Pembaca
1 . Ingin mendengarkan atau membaca sesuatu
  Dalam hal ini, pendengar mempunyai hak pilihan apakah sebagai pendengar mau mendengarkan atau tidak mau mendengarkan.. Sedangkan sebagai pembaca juga mempunyai hak mau membaca atau tidak mau membaca. Walaupun dalam kasus tertentu dapat dipaksa untuk mendengarkan atau membaca. Misalnya didalam sekolah atau kuliah. Guru atau dosen dapat memaksa murid atau mahasiswa untuk mendengarkan atau membaca.
2 . Tertarik  tujuan komunikasi
     Pada umumnya seseorang mendengarkan atau membaca sesuatu karena tertarik untuk mengetahui materi apa yang akan disampaikan si pembicara atau si penulis. Kalau materi yang disampaikan sesuai dengan kepentingannya, maka si pendengar atau pembaca akan mau untuk mendengarkan atau membaca tulisan penulis. Tetapi kalau tidak sesuai dengan kepentingannya maka pendengar atau pembaca akan tidak mau untuk mendengarkan atau membaca.
Setelah pendengar atau pembaca memenuhi dua syarat tsb, maka untuk berhasilnya komunikasi maka akan terjadi proses selanjutnya yaitu:
Untuk dapat memahami apa yang disampaikan oleh komunikator maka pendengar atau pembaca memproses menyesuaikan aneka ragam kata atau bahasa untuk dapat memahami segala sesuatu yang disampaikan si pembicara atau si penulis. Dengan menyesuaikan maka akan diperoleh dua kemungkinan yaitu:
a.      Dapat memahami kata atau bahasa yang dipergunakan.  Apabila dapat memahami kata   atau bahasanya, akan berhasillah komunikasi tsb.
b.  Tetapi apabila tidak dapat memahami kata atau bahasa mungkin karena perbedaan penggunaan kata atau bahasa, maka komunikasi tidak dapat berjalan sesuai dengan yang dikehendaki.
Komunikasi itu memang mudah, tetapi pada bagian bagain tertentu kemungkinan akan ditemui ganjalan ganjalan yang akan membuat komunikasi tidak berhasil sesuai dengan kehendak kedua belah pihak yang berkomunikasi.(Budi Sampurno,Mak’skomm.IPJT.25.12.17)


Sabtu, 11 November 2017

KETEMU GADIS BALI
(untuk Biru)

Saya tidak menduga, meskipun saya juga menduga
Ketika senyum merekah menambah langit menjadi lebih biru
Awan itu menyingkir dengan sendirinya
Kegelapan menyibak malam yang memang tidak saya duga
Biru muncul menyulut kegalauan diringkasan malam yang tak akan mendua
Penuh, penuh, penuh
Membawa keganjilan dalam berbincang, meski-pun tidak di-tengah sawah
Merundukkan diri, membawa diri ke-alam yang tidak saya duga
Aneh memang
Ganjil memang
Tak saya duga memang
Senyum kembali merekah mengikuti rona muka yang membiru
Menghiasi kota dalam ketenteraman dan kegaduhan
Saya lihat gadis itu tercenung, meski wajah merekah hati ruah
Matanya berbinar tapi bukan cerminan kebinaran
Mungkin hatinya beku melihat sosok-sosok yang porak-peranda
Kegalauannya di-rasa tidak membawa rona rona ke-depan
Baju-baju itu tampak bergoyang-goyang menandakan angin tiada henti bergerak
Dan memang tidak ada yang menduga dan menghentikan angin menghiasi alam
Angin itu segar sepanjang hari dan angin itu menghentak- hentak sepanjang hari
Peluh dingin membasahi sekujur tubuh gadis itu
Namun anehnya membawa kesegaran dalam dunia alami dan rohani
Saya katakan, dunia-mu masih panjang
Saya katakan, dunia-mu masih berrona-rona
Saya katakan, kegelapan menyongsongmu
Saya katakan, hatimu yang akan menentang kegelapanmu
Saya katakan, hatimu yang akan menantang ujianmu
Saya katakan, hatimu yang menyinari masa kebahagianmu.

Budi Sampurno,Htl.Tentrem,Yogyakarta,11.11.2017.

Minggu, 05 November 2017


Apabila anda membaca buku ini, akan menjadi tahu bahwa berkomunikasi itu kelihatannya mudah, tetapi ternyata cukup rumit kalau kita mengikuti kaidah kaidahnya agar komunikasi menjadi effektif.
Buku PSIKOLOGI KOMUNIKASI cetakan ke-tiga th. 2016,terbitan dari GHALIA INDONESIA, Jln.Rancamaya KM 1 No.47,Warungnangka, Ciawi Bogor ini sangat perlu untuk di baca dari semua kalangan. Karena komunikasi tidak hanya milik satu kalangan, tetapi milik semua kalangan. Dari yang masih kecil sampai meninggal. Kalimatnya enak di-baca, mudah dimengerti. Buku in di-tuis oleh orang yang sudah sangat beken di Indonesia, Sdr.MORISSAN, M.A. Dalam buku ini akan kita temui empat bagian pembahasan. Yaitu:

Bagian Pertama berisikan:
Penilaian dan Perubahan Sikap; Manusia Sebagai Makhluk Berpikir; Proses Berpikir Dan Merancang Strategi Pesan; Berpikir Rumit  Dan Sederhana; Rencana Tindakan Dan Logika Pesan.

Bagian Ke-Dua berisikan:
Komunikasi Dengan Orang Belum Dikenal; Penyesuaikan Diri Dalam Komunikasi; Pelanggaran Komunikasi; Berkata Bohong; Manfaat Dan Pengorbanan Dalam Hubungan; Keterbukaan Diri.

Bagian Ke-Tiga berisikan:
Komunikasi Kelompok; Komunikasi Organisasi.

Bagian Ke-Empat berisikan :Perkembangan Pemikiran; Effek Media Massa Pada Sikap; Pross Belajar Dan Memahami; Media Sebagai Pencipta Realitas; Penggunaan Dan Kepuasan Media

Buku dengan tebal halaman 288 ini akan sangat bermanfaat bila di baca dan dipelajari oleh para dosen, para mahasiwa dan mereka yang sedang menduduki jabatan penting agar dapat berkomunikasi dengan baik dan benar. Sehingga komunikasinya benar-benar effektif.  
(Budi Sampurno,Mak'skom.IPJT.5.11.17)

Jumat, 03 November 2017

SUDUT KOMUNIKASI 3.
KENA APA ORANG BERKOMUNIKASI ?.
Orang berkomnikasi di lihat dari si pembicara atau penulis karena:
1 . Orang bersangkutan ingin mengatakan atau menulis sesuatu. Tetapi setiap orang mempunyai pilihan dan itu merupakan haknya, apakah dia akan berbicara, menulis ataupun tidak berbicara dan tidak menulis untuk orang lain.
2 .  Orang bersangkutan memiliki tujuan komunikatif, yaitu  orang mengatakan sesuatu atau menulis sesuatu karena menginginkan sesuatu terjadi sebagai akibat dari yang dikatakan atau dia tulis.
3 . Orang bersangkutan akan memilih kode bahasa yang dimiliki. Artinya untuk mencapai tujuan komunikatifnya, dipilihlah kata kata / bahasa  atau huruf-huruf yang tepat.  Agar dapat dipahami oleh yang diajak komunikasi.
Bagi orang pertama yang berinisiatif untuk berkomunikasi, akan berproses sebagaimana disebutkan diatas. (Budi Sampurno,Mak’skom.IPJT.3.11.17)


   

Kamis, 02 November 2017

SUDUT PERFILMAN 3

Film sebagai hasil karya tehnik dan seni


Pengertian kedua adalah fim sebagai hasil karya teknik dan seni. Seperti film yang kita lihat di gedung bioskop ataupun yang kita tonton di layar kaca, atau  juga dijaman sekarang di telepon genggam (HP). Intinya adalah adanya komponen thema, gambar dan komponen suara. Lalu bagaimana cara menyatukan ke tiga komponen tsb, sehinggga memperoleh hasil yang dapat dinikmati dalam bentuk cerita. Tentunya hal ini diperlukan kerjasama dari beberapa orang serta melibatkan teknologi. Itulah sebabnya dalam film kita lihat, selalu mucul informasi tentang nama nama Produser, Sutradara, Penulis Skenario, Pemain, Juru kamera, Penata lampu, Juru rias, Juru Masak dll.
Film sebagai karya seni budaya memiliki peran strategis dalam peningkatan ketahanan budaya bangsa dan kesejahteraan masyakat lahir batin untuk memperkuat ketahanan nasional dan karena itu Negara bertanggungjawab memajukan perfilman di Indonesia.
Sebagai hasil karya teknik dan seni, maka film memiliki kemampuan :
1.                     Mampu merekam gambar gambar dan suara suara sampai hal    yang sekecil kecilnya serta mampu memproyeksikan kembali;
2.                     Karena  kemampuan merekam serta memproyeksikan kembali menjadikan  penonton seakan- akan ikut menyaksikan sendiri peristiwa yang tertayang;
3.                     Mampu mencapai penonton dalam jumlah yang banyak;
4.                   Mampu mengatasi hambatan komunikasi dan menembus mereka yang melek huruf maupun yang buta huruf;
5.                     Mampu menyimpan message, sehingga memungkinkan dapat dipakai untuk berkomunikasi dengan generasi sekarang maupun generasi yang akan datang;
6.            Mampu menembus daerah yang letak geografisnya berjauhan;
7.            Memiliki sifat menghibur;
8.                      Memiliki sifat pengaruh positif dan negatif;
9.                  Memiliki nilai komersial.
Oleh karena itu, film juga bisa dipakai sebagai media pendidikan dan ternyata segala persoalan lebih mudah di cerna oleh siswa kalau diberikan dalam bentuk pemutaran film.

(Budi Sampurno, Mak’skom,IPJT,2.11.17)

Rabu, 01 November 2017

SATU NOPEMBER
Saya buat puisi ini memang satu Nopember
Tidak bermaksud apa-apa hanya tahu saya buat
Tidak pula untuk memperingati siapa- siapa
Cuma saya terpaku pada siang malamnya para pencari kemerdekaan
Lelah memang, tapi tak kunjung datang perjuangan harus ditutup
Mereka berlari, mereka sembunyi, mereka mengaum, mereka meloncat
Batas-batas itu tidak tampak, semua merenggut sampai ke kapur-kapur
Nyawa tidak dijinjing
Hembusan angin kencang, angin badai, angin lembut, tetap saja mendongak
Merebut hati nan ikut merenda kemerdekaan

Budi Sampurno, 1 Nop 2017,Ketintang

Selasa, 31 Oktober 2017

SUDUT PERFILMAN 2
Kalau hendak dikaji, sebenarnya film itu dapat diartikan dalam dua pengertian. Pertama film sebagai bahan baku, yang kedua, film sebagai hasil karya tehnik dan seni.
Pengertian  pertama adalah celluloid .Bahan baku semacam ini dapat dipakai sebagai alat untuk fotography atau pemotretan.
Film semacam ini terdapat dua macam. Yakni, film yang dapat dipergunakan memotret satu-satu. Biasanya ukurannya panjangnya hanya pendek. Berikutnya  adalah film yang dapat dipergunakan memotret secara berturut-turut dengan kecepatan tinggi. Jenis yang kedua ini ukurannya panjang berbentuk rol film dan berpuluh-puluh meter.
Film sebagai bahan baku mempunyai ciri-ciri atau sifat-sifat yang khas. Yaitu:
1.            Mempunyai kemampuan untuk menangkap bayang-bayangan optis dan mampu pula memproyeksikan kembali gambar-gambar yang telah direkam.
2.            Mempunyai kemampuan merekam impresi-impresi suara. Yaitu setelah suara-suara yang akan direkam terlebih dahulu diubah menjadi impresi sinar dengan melalui proses elektronika.
3.            Mempunyai bentuk yang mendatar.
4.            Dalam bentuk disc
5.            Dalam bentuk digital
Film sebagai bahan baku ini selalu mengikuti perkembangan teknologi komunikasi.
(Budi Sampurno.Mak’skom.IPJT.31.10.17 )





SUDUT KOMUNIKASI 2.
Ada pula yang memberikan arti komunikasi dengan secara:
1.      Secara Etimologis, adalah komunikasi yang melahirkan kesamaan makna dalam sesuatu hal. Maka jika seseorang mengerti tentang sesuatu yang dinyatakan orang lain kepadanya, maka komunikasi itu dapat berlangsung. Jadi hubungan antara orang tsb bersifat komunikatif. Sebaliknya, apabila sesuatu yang disampaikan itu tidak dimengerti maknanya, maka komunikasi itu tidak dapat berlangsung, artinya tidak komunikatif

2.      Secara Terminologis, adalah komunikasi yang berproses  dan menyampaikan pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi yang terjadi adalah komunikasi antara manusia dengan manusia, atau yang sering disebut sebagai  human communications, disebut juga komunikasi sosial atau social communications.

3.      Secara paradigmatic adalah komunikasi yang mengandung tujuan tertentu, ada yang dikatakan secara lesan, tertulis, melalui media. Jadi bersifat intensional atau mengandung tujuan, Oleh karena itu harus direncanakan terlebih dahulu. Perencanaannya harus meliputi kadar komunikasinya dan juga kepada siapa komunikasi itu ditujukan( komunikan )
Jadi dalam pengertian komunikasi secara paradigmatic, mengandung pengertian bahwa komunikasi itu dilangsungkan dengan tujuan, misal mengubah sikap (attitude ), mengubah pendapat ( opinion ), atau mengubah perilaku ( behavior ). Atau dengan kata lain adalah komunikasi yang bersifat informatif dan persuasif.  Disinilah komunikasi dapat didifinisikan :  Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau untuk mengubah sikap, pendapat atau perilaku, baik langsung secara lesan, maupun tak langsung melalui media
Berbicara tentang komunikasi itu memang menarik, apalagi setiap hari kita selalu melakukan komunikasi. Dengan bentuk tertulis, lisan atapun main kode. ( Budi Sampurno.Mak’skom.IPJT.31.10.17 )



SUDUT KOMUNIKASI 1.
Setiap hari orang selalu melakukan komunikasi, membicarakan berbagai masalah yang dianggap penting atau sekedar menghibur diri. Lalu apa yang dimaksud dengan istilah komuikasi itu ?.
Komuniaksi berasal dari bahasa Latin, “ Communicare “ yang mempunyai arti “ berpartisipasi “ dan atau “ memberitahukan “. Komunikasi juga berasal dari kata “ communis “, yang mempunyai arti “ milik bersama “ dan atau “ berlaku di mana mana “,
Dari asal usul istilah tsb, beberapa ahli menyimpulkan bahwa pengertian komukasi seperti yang disampaikan al:

Onong Uchajana Effendi dalam bukunya “ Kamus Komunikasi, mendifinisikan komunikasi adalah  proses penyampaian suatu pesan dalam bentuk bentuk lambang lambang bermakna sebagai paduan pikiran dan perasaan ide, informasi, kepercayaan, harapan, himbauan dan sebagainya, yang dilakukan seseorang kepada orang lain, baik langsung secara tatap muka maupun tak langsung melalui media, dengan tujuan  mengubah sikap, pandangan atau perilaku.
Sementara itu difinisi yang disampaikan Everet M. Rogers, di kutip oleh Deddy Mulyana dalam buku berjudul Ilmu Komunikasi, Suatu Pengantar, yaitu : “ Komunikasi adalah proses di mana suatu ide dialihkan  dari sumber kepada penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka “.
Ahli komunikasi lain yaitu Harold Laswell menjelaskan arti komunikasi dengan cara memberi pertanyaan :Who Says What, In Which Channel, To Whom, With What Effect, atau Siapa Mengatakan Apa, Dengan Saluran Apa, Kepada Siapa, Dengan Pengaruh apa.
Kalau diperhatikan, semua komunikasi akan terwujud dalam lambang yang bermakna, seperti yang dikatakan oleh Onong Uchajana. Bahasa itu juga lambang yang diucapkan atau ditulis yang mengandung makna tertentu. Sehigga yang diajak berkomunikasi mengerti dan memahami maksud dari yang mengajak berkomunikasi Contoh lain misalnya, dipinggir jalan ada tanda bergambar becak yang dicoret. Artinya semua becak di larang memasuki area tsb. Lampu berwarna merah menyala bisa diartikan, bahwa semua kendaraan harus berhenti dulu menunggu sampai lampu berwarna hijau menyala.Baru semua kendaraan diperbolehkan berjalan. (Budi Sampurno, Mak’skom.IPJT.31.10.17)



Jumat, 13 Oktober 2017

SUDUT SASTRA 2.
CERITERA CINTA PEREMPUAN BERNAMA KALWA
Cerpen yang di tulis oleh A.S. Laksana ini berceritera tentang urusan cinta. Di muat pada harian Jawa Pos pada tanggal 8 Oktober 2017 halaman 5. Di beri judul yang amat singkat “ KALWA “. Biasa. cinta itu ada yang tumbuh bersemi dan segera mendapat sambutan hangat. Tapi ada juga yang tidak langsung mendapat tanggapan positif. Namun justru tanggapan negativ. A.S. Laksana memilih cinta yang kacau. Seseorang lelaki telah merasa dapat mencintai seorang perempuan, tetapi perempuan itu sudah bersuami. Awalnya Kalwa, nama perempuan itu kayaknya menanggapi cinta dengan positif meskipun sudah bersuami. Dan berjanji untuk waktu yang sudah disepakati untuk bertemu. Namun karena suaminya sedang tidak enak badan, maka perempuan itu tidak jadi menemuinya. Ini yang mmbuat jengkel laki laki itu.
Dalam ceritera ini digambarkan Kalwa sepertinya perempuan yang tetap teguh dan sayang kepada orang tuanya. Meskipun bapaknya benci dengan pelaut, pacar Kalwa. Terbukti ketika diajak lari lepas dari orang tuannya, ternyata rencana pelariannya itu tidak terjadi. A.S. Laksana menggambarkan dalam kalimat “ Pada hari keberangkatan, Kalwa diam- diam meninggalkan rumah dan menemuai pacarnya di tempat lekaki itu menunggu dan mereka kemudian bergegas ke pelabuhan. Para penumpang masuk ke kapal melewati tangga jembatan. Ia mencengkeram jeruji pagar jembatan kuat kuat ketika pacarnya menggandengnya di tengah orang-orang yang berjalan masuk ke kapal…. Ia masih tetap mengcengkeram jeruji pagar ketika kapal berangkat, dan ia masih berdiri di situ sampai kapal hilang dari pandangan”.
Kalwa juga perempuan yang setia kepada suaminya, terbukti dengan kalimat yang ditekankan pada awal ceritera “Ia mengirim pesan singkat berisi permintaan maaf tidak bisa bertemu hari ini karena suaminya sedang tidak enak badan sejak pagi dan tidak mungkin ia pergi meninggalkan rumah ketika suaminya ada di rumah dan sedang tidak anak badan”.

Ternyata dalam cerpen ini A.S.Laksana suka mempergunakan kalimat panjang. Subyek, perdikat, anak kalimat yang membahagiakan ataupun yang menyedihkan lelaki itu di rangkum dalam satu kalimat panjang. Tapi cerpen ini tetap enak di baca dan gampang di cerna. Namun agak terganggu dengan kalimat- kalimat yang panjang. Dan itu tidak sekali, tetapi berkali kali. (Budi Sampurno,Mak’skom,JPJT.13.10.17)

Sabtu, 30 September 2017

Bagi siapapun yang ingin pandai menyusun materi pidato ataupun bertindak sebagai oratornya, perlu untuk membaca dan mempelajari buku ini. Buku yang di tulis oleh JALALUDDIN RAKMAT ini yang di beri judul RETORIKA MODERN. Penerbit PT. REMAJA ROSDAKARYA di Bandung, melakukan cetak ulang  yang ke tujuh th 2001.

Dalam buku ini Jlaluddin menguraikan penjelasannya menjadi tujuh bab, yaitu :

Bab 1. Pendahuluan 

Bab 2. Tahap Persiapan Pidato

Bab 3. Tahap Penyusunan Pidato

Bab 4. Tahap Penyampaian Pidato

Bab 5. Pidato Informatif

Bab 6. Pidato Persuasif

Bab 7. Pidato Rekreatif

Buku berwarna cokelat ini dilengkapi dengan contoh-contoh pidato dari berbagai tokoh masyarakat.(Budi Sampurno,Mak'skom,IPJT, 30.9.17)




Jumat, 29 September 2017


Ketika buku ini sampai ditangan anda,anda akan memperoleh pemahaman tentang seluk beluk manajeman public relations dalam kaitannya dengan media komunikasi. Pada penjelasannya, buku ini di bagi dalam 7 bab, yaitu :

Bab 1 . Manajeman dan Public Relatios
Bab 2 . Public Relations:Periodisasi Kristaliasi Opini
Bab 3 . Manajemen Komunikasi Dan Organisasi
Bab 4 . Kedudukan Dan Strategi Public Relations
Bab 5 . Program Kerja Dan Aktifitas Humas
Bab 6 . Marketing Public Relations Dan Social Marketing
Bab 7 . Public Relations Dalam Kelompok Posisi Eksekutif Pembuatan Keputusan.

Buku ini diterbitkan oleh PT RAJAGRAFINDO PERSADA. Jln.Pelepah Hijau IV TN.1 No.14-15 Kelapa Gading Permai, Jakarta.14240. dan di tulis oleh ROSADY RUSLAN.SH,MM. Diterbitkan di tahun 2007.
Bagi mereka yang menyandang predikat mahasiswa atau yang berkecimpung dalam dunia Humas sangat dianjurkan membaca buku ini. (Budi Sampurno,Mak'skom,IPJT,29.9.17)

NASIONALISME DALAM OLAH RAGA

Menurut Gubernur Jawa Timur, Sukarwo, prestasi yang diraih para atlet di ajang internasional sangat berkaitan dengan nasionalisme dan cinta rasa tanah air. Bendera merah putih berkibar di luar negeri hanya dua kali, saat kunjungan Presiden dan saat seorang atlet berprestasi di ajang internasional. Itulah merupakan bentuk nasionalisme yang konkret, menaikkan harkat dan martabat bangsa Indonesia melalui naiknya bendera merah putih di luar negeri.

Gubernur Sukarwo minta para penanggungjawab dalam bidang olahraga untuk terus berinterospeksi. Kontribusi apa saja yang telah diberikan kepada bangsa dan negara dalam bibit sejak awal, setelah itu diserahkan kepada KONI untuk dilakukan pembinaan. (ajang internasional.  Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Jatim berkewajiban untuk mencari Kominfojatim,Mak’skom,IPJT.29.9.17)

SPORT SCIENCE MERUPAKAN PEMACU PRESTASI ATLIT JAWA TIMUR.

Penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang olahraga atau sport science sangat penting dalam meningkatkan prestasi atlet. Di beberapa negara maju, sport science sudah dikembangkan sejak lama. Untuk itu harus terus dikembangkan di Indonesia.
Pakde Karwo, Gubernur Jawa Timur mengatakan, bahwa sport science sangat  penting  terlebih saat ini eranya pengetahuan dan teknologi. Hampir semua bidang memanfaatkan pengetahuan dan teknologi, seperti ekonomi, seni dan budaya. Dalam bidang olahraga, penerapan sport science bisa dilakukan sejak seseorang mulai lahir hingga berusia 8 tahun. Karena masa itu paling bagus dalam pembentukan kualitas otak,  gizinya harus baik, baru setelah itu dilakukan pembinaan.
Konsep sport scince ini tak hanya mempelajari fisik semata, tapi juga anatomi, fisiologi, biomekanika, statistik, nutrisi, psikologi, tes pengukuran, dan sejarah. Termasuk mengecek kualitas organ tubuh seorang atlet mulai jantung, paru-paru dan otot. Pemprov Jatim sendiri terus melakukan kerjasama termasuk dengan Australia Barat.
Beberapa negara besar yang sering menjuarai ajang internasional seperti Olimpiade memiliki SDM yang baik. Hal ini karena mereka memperhatikan dua hal, yakni kesehatan dan pendidikan. Selain fisik yang bagus, seorang atlet juga harus memiliki kecerdasan. Dua hal ini saling terkait, yang sangat penting.
Dalam hal ini, Pakde Karwo mengapresiasi Unesa yang memiliki fokus disiplin di bidang olahraga dan sudah menerapkan sport science. Untuk itu, kerjasama antara Pemprov Jatim dan Unesa di bidang sport scince terus dilanjutkan.Mudah-mudahan ini dapat di rujuk di seluruh Indonesia.(Kominfojatim,Mak’skom.IPJT.29.9.17)


Rabu, 27 September 2017

PAMERAN SENI RUPA JAWA TIMUR 2017

Pameran Seni Rupa Jawa Timur 2017 diharapkan dapat memberikan spirit untuk meningkatkan, memperluas, dan merangsang pemahaman sebagai ruang proses belajar kepada perupa maupun penikmat seni rupa di Indonesia khususnya di Jawa Timur.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, Jarianto saat membuka Pameran Seni Rupa di Taman Budaya Jawa Timur (TBJT) Surabaya, Selasa malam. Dikatakan lebih lanjut, bahwa  pameran seni rupa bertajuk Senyawa Warna yang berlangsung mulai 26-30 September merupakan bentuk apresiasi terhadap perkembangan seni rupa di Indonesia yang telah mengalami banyak kemajuan.
Dengan pameran ini akan berdampak tumbuhnya seniman muda produktif sebagai regenerasi perupa yang mampu memberikan penyegaran dan selalu berkembang mencari jati diri kesenirupaan asli Indonesia. Seseorang bisa terkenal dan dikenal karena karyanya dilihat dan diapresiasi orang lain. Oleh sebab itu kunci kesuksesan perupa atau pelukis adalah diorator.
Selain itu, adanya galeri-galeri di Indonesia yang semakin banyak memberikan peluang bagi para seniman untuk berinteraksi dengan masyarakat secara luas. Khususnya masyarakat pecinta seni lewat karya yang diwujudkannya serta peranan kolektor, art dealer, dan para pecinta seni sebagai pendukung tumbuhnya seni rupa di Indonesia.
Jarianto berharap, galeri taman budaya bisa menjadi tempat berjualan para seniman lukis dan menjadi lahan untuk mensejahterakan para seniman, karena karya yang ditampilkan di pameran ini eksklusif dan berkualitas. Dengan gelar pamer ini kelak Jawa Timur bisa menjadi barometer seniman lukis selain kesenian budaya lainnya yang telah terkenal.

Pesannya kepada pelukis dan perupa dan masyarakat, hargailah karya-karya anak bangsa dengan baik jangan sebaliknya. Jaga kualitas hasil karya seni lukis dan perupa agar para penikmat seni bisa menghargai dengan membeli dengan harga yang mahal sesuai dengan keindahan lukisannya. Dengan harga yang mahal akan bisa menghidupi dan mensejahterakan para seniman lukis dan perupa.
Sebanyak 20 karya seniman lukis Indonesia menampilkan karyanya di Galeri Prabangkara UPT Taman Budaya Jawa Timur. Diantaranya Andi Sulistiono mengusung lukisannya "Pemain Sirkus" dan "Bermain Burung", Andy Miswandi dengan karyanya berjudul "Go Green", Andrie Corot menorehkan pesona mistis wanita dalam "Dyah Gitarja" dan Edy Sanjaya membalut keteguhan sosok tua dalam "Mencari Siapa Aku,..?" dan "Jogo Wibowo (Jowo)".
Selain itu, masih banyak pelukis kenamaan lain yang turut serta menampilkan karya terbaiknya. Seperti Heru Kuntoyo, Budiamin, Hadi Masoed, Garda Gardian, Budiyono, Chairil Alwan, Indah Sari, Kris Aji, Lukman Gimen, M.Medik, Saiful Yatim, Sigit Purnomo, Susilowati, Tatang Mohamad Toha, Triyoso Yusuf, dan Yudi Hariyanto. (KominfoJatim,Mak’skom,IPJT,27,9,17)







EKSPORT EKONOMI KREATIF JATIM CAPAT RP 54,49 TRILIUN


Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jatim, Hj Nina Soekarwo menyatakan Jawa Timur merupakan salah satu provinsi terbaik dalam menghasilkan produk-produk kreatif berbasis kerajinan. Data terakhir pada 2016, ekspor ekonomi kreatif Jatim sudah mencapai Rp 54,49 Triliun.
“Tahun 2018, salah satu fokus kami adalah peningkatan daya saing produk dengan mengutamakan kualitas, murah dan cepat. Alhamdulillah banyak pihak yang mengakui dan mengapresiasi  prestasi Jawa Timur baik dari provinsi lain maupun Deskranas pusat,”  di di Gedung A.H. Nasution Kementerian Pertahanan (Kemtan) RI.
Prestasi ekspor produk kreatif Jatim sebesar 54,49 triliun atau US$ 4,037 Miliar, menunjukkan kontribusi  sebanyak 20,85 persen pada ekspor produk kreatif nasional. Hal tersebut menunjukkan Jatim sebagai provinsi rujukan  produk kreatif se-Indonesia.   
Jumlah ekspor produk kreatif Jatim yang cukup besar didukung oleh tiga  produk utama, yaitu batik tulis, perhiasan/aksesoris dan produk kulit.Berdasarkan data yang dihimpun, pada 2015 bahan baku batik tulis tersedia  sebanyak 1.546 motif.  Jumlah Industri Kecil Menengah (IKM) batik tulis sebanyak 9.824 usaha, mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 29.571 orang dan tersebar di 17 kabupaten/ kota.
Perhiasan/aksesoris tersebar di 9 kabupaten/kota, mampu menyerap sebanyak 17.600 tenaga kerja dan IKM sebanyak 1.878 usaha.Untuk Produk kulit, Jatim didukung oleh sebanyak 3.443 IKM dengan total tenaga kerja sebanyak 68.363 orang yang tersebar di 9 kabupaten/kota.
Program unggulan Dekranasda Jatim, yaitu pemberian bunga pinjaman 6 % yang berasal dari dana bergulir bank UMKM dan Bank Jatim yang berasal dari Loan Agreement antara Bank Jatim dan Pemprov Jatim. “Kami bekerjasama dengan Pemprov Jatim untuk mendorong pengrajin UMKM agar lebih maju dan berkembang,” ucapnya.
“Kami juga menyelenggarakan pelatihan Peningkatan Mutu Batik Tulis Warna Alam, Peningkatan Mutu Produk Kulit dan Alas Kaki, pelatihan Peningkatan Mutu Batu Mulia, dan Pelatihan Peningkatan Mutu dan Desain Bordir,” tutur Nina yang akrab disapa Budhe Karwo.
Selain itu, Dekranasda Jatim terus melakukan berbagai inovasi. Misalnya, produk tenun dan dekorasi batik untuk rumah tangga sebagai inovasi pengembangan batik, produk barang kerajinan yang memadukan batik dan kulit. Kabupaten/ kota di Jatim yang memiliki potensi unggulan produk-produk tersebut, diantaranya Tuban, Kab Malang, Kota Kediri, dan Trenggalek.(KominfoJatim,Mak’skom,IPJT,27.9.17)



Senin, 25 September 2017

BAGIR MANAN dalam buku PERS BERKUALITAS, MASYARAKAT CERDAS, Dewan Pers, 2013, hal xxiv

" Apapun maknanya, korupsi adalah perbuatan yang merugikan publik. Sudah semestinya dilawan Pers, baik melalui pemberitaan, siaran atau investigasi mempunyai peran penting melawan korupsi untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih ".

(Budi Sampurno,Mak'skom.IPJT.25.9.17)