PENGELOLAAN TAMAN
BACAAN MASYARAKAT KEBON BIBIT
Hasil penelitian Perpustakaan Nasional RI menyebutkan, pada
tahun 2017 minat baca masyarakat Indonesia relatif sangat rendah. Orang
Indonesia rata-rata membaca 3-4 kali setiap minggu dengan durasi waktu membaca
rata-rata 30-59 menit per hari. Sementara buku yang dibaca sampai tamat kisaran
5-9 buku dalam satu tahun. Hal ini menyimpulkan kegemaran membaca masyarakat
Indonesia rata-rata 36,48 atau rendah.
Pengelola Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Taman Flora Kebun Bibit
Surabaya, Sapto Wicaksono, Selasa (27/03) mengatakan, rendahnya tingkat
minat baca buku masyarakat ini saat ini, antara lain dipengaruhi adanya
internet.”Ada pergeseran peralihan membaca melalui gadged. Sebuah keniscayaan
di era digital, membaca lewat gadget,” ujar Sapto, alumnus Sastra Indonesia Unair
ini.
Faktor lain, yaitu soal hobi dan kebiasaan membaca yang
dilakukan oleh lingkungan yang suka membaca buku, dari kebiasaan menjadi
penghobis baca buku. "Orang tua yang hobi baca buku biasanya akan diikuti
anaknya suka baca buku," kata pria yang sudah bergelut di TBM sejak 2012
ini.
TBM yang merupakan ruang publik diharapkan bisa memudahkan akses
masyarakat untuk giat membaca buku secara gratis. Di Surabaya ada kurang lebih
500 an TBM yang difasilitasi oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pemkot Surabaya,
di Tambah TBM yang dikelola secara mandiri, komunitas, LSM, yayasan,
perusahaan.
Di KBM Taman Flora yang dikelola,
ada 3.745 judul buku yang disediakan dari berbagai disiplin ilmu, fiksi dan
lainnya. Rata rata tiap hari ada 15 - 25 orang yang membaca buku, jika, Sabtu
bisa mencapai 75 - 100 tamu bahkan, Minggu lebih ramai lagi. TBM ini buka dari
pukul 07.30 - 16.00. "Pengunjung bisa baca disini atau pinjam buku dengan
syarat tinggalkan KTP atau SIM asli, gratis, ini bagian pelayanan juga dorong
minat baca," jelasnya.
TBM yang berada ditengah Kebun Bibit Surabaya ini pernah
dikunjungi delegasi UN Habitat pada tahun 2016 dan mantan PM Singapura, Lee
Kuan Yew. Tempat ini juga menjadi jujugan wisata buku anak-anak sekolah, studi
banding, lokasi pembuatan film dokumenter. "Datanglah ke TBM, dari sini
bilik jendela dunia dibuka," pintanya. (Bud.S.Kominfojatim.Mak’skom.IPJT.27.3.18)
Views 264
Tidak ada komentar:
Posting Komentar