Selasa, 27 Maret 2018


PENGELOLAAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT KEBON BIBIT
Hasil penelitian Perpustakaan Nasional RI menyebutkan, pada tahun 2017 minat baca masyarakat Indonesia relatif sangat rendah. Orang Indonesia rata-rata membaca 3-4 kali setiap minggu dengan durasi waktu membaca rata-rata 30-59 menit per hari. Sementara buku yang dibaca sampai tamat kisaran 5-9 buku dalam satu tahun. Hal ini menyimpulkan kegemaran membaca masyarakat Indonesia rata-rata 36,48 atau rendah.
Pengelola Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Taman Flora Kebun Bibit Surabaya, Sapto Wicaksono,  Selasa (27/03) mengatakan, rendahnya tingkat minat baca buku masyarakat ini saat ini,  antara lain dipengaruhi adanya internet.”Ada pergeseran peralihan membaca melalui gadged. Sebuah keniscayaan di era digital, membaca lewat gadget,” ujar Sapto, alumnus Sastra Indonesia Unair ini.
Faktor lain, yaitu soal hobi dan kebiasaan membaca yang dilakukan oleh lingkungan yang suka membaca buku, dari kebiasaan menjadi penghobis baca buku. "Orang tua yang hobi baca buku biasanya akan diikuti anaknya suka baca buku," kata pria yang sudah bergelut di TBM sejak 2012 ini.
TBM yang merupakan ruang publik diharapkan bisa memudahkan akses masyarakat untuk giat membaca buku secara gratis. Di Surabaya ada kurang lebih 500 an TBM yang difasilitasi oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pemkot Surabaya, di Tambah TBM yang dikelola secara mandiri, komunitas, LSM, yayasan, perusahaan.
Di KBM Taman Flora yang  dikelola, ada 3.745 judul buku yang disediakan dari berbagai disiplin ilmu, fiksi dan lainnya. Rata rata tiap hari ada 15 - 25 orang yang membaca buku, jika, Sabtu bisa mencapai 75 - 100 tamu bahkan, Minggu lebih ramai lagi. TBM ini buka dari pukul 07.30 - 16.00. "Pengunjung bisa baca disini atau pinjam buku dengan syarat tinggalkan KTP atau SIM asli, gratis, ini bagian pelayanan juga dorong minat baca," jelasnya.
TBM yang berada ditengah Kebun Bibit Surabaya ini pernah dikunjungi delegasi UN Habitat pada tahun 2016 dan mantan PM Singapura, Lee Kuan Yew. Tempat ini juga menjadi jujugan wisata buku anak-anak sekolah, studi banding, lokasi pembuatan film dokumenter. "Datanglah ke TBM, dari sini bilik jendela dunia dibuka," pintanya. (Bud.S.Kominfojatim.Mak’skom.IPJT.27.3.18)
Views 264


Tidak ada komentar:

Posting Komentar