PROGRAM JALIN MATRA
JATIM BERDAMPAK POSITIF
Program jalin matra yang dicanangkan Pemerintah Provinsi mulai
2014 - 2018 telah membawa dampak yang positif bagi perkembangan masyarakat
miskin di Jatim, salah satu dampaknya yaitu menumbuhkan usaha baru.
Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Desa/Kelurahan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Jatim (DPMD), Muhammad Yasin ditemui di kantornya, Kamis (22/3) mengatakan, program yang dibuat oleh Gubernur Jatim mulai 2014 - 2018 telah membawa dampak positif bagi masyarakat miskin di Jatim untuk menumbuhkan usaha baru.
M.Yasin berkata mengatakan, bahwa Program Jalin Matra ini diberikan kepada Kepala Rumah Tangga Perempuan (KRTP). Dan Bentuk bantuan yang disalurkan Jalin Matra ini berupa bantuan usaha produktif yang paling utama dan sesuai dengan permintaan KRTP seperti toko sembako dan kerajinan.
Menurut data dari DPMD pada 2014 - 2018 mencatat ada usaha baru dampak dari program jalin Matra penanggulangan Kerentanan kemiskinan yaitu, 13.717 RTS (Rumah Tangga Sasaran). Usaha yang paling banyak dilakukan penerima jalin matra yaitu untuk usaha warung kopi, berdagang sayuran, counter, dan pedagang keliling mencapai 50 %, untuk Jasa Pertanian mencapai 19 %, kemudian jasa konveksi mencapai 10 %. Untuk format bantuan Jalin matra ini bantuan yang pertama memang digunakan untuk modal usaha.
Ditambahkan, untuk pelaksanaan program jalin matra 2018, ada sedikit perubahan formula bantuan kepada masyarakat miskin di Jatim yaitu 90 persen untuk usaha dan 10 persen bantuan untuk makanan, hal ini dilakukan untuk menunjang peningkatan konsumsi, sehingga diharapkan kalau konsumsi meningkat, pendapatan meningkat. Perubahan formula bantuan ini juga diharapkan mendukung dan mempercepat penanggulangan kemiskinan di Jatim.
Untuk mengawal dan memfasilitasi pelaksanaan program Jalin Matra di 2018, Pemprov Jatim juga melibatkan 319 pendamping di 38 Kabupaten/Kota. Dan juga bekerjasama dengan tiga perguruan Tinggi Negeri Di Jatim, yaitu Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang, dan Universitas Airlangga Surabaya. (Bud.S.Kominfojatim.Mak’skom.IPJT.22.3.18)
Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Desa/Kelurahan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Jatim (DPMD), Muhammad Yasin ditemui di kantornya, Kamis (22/3) mengatakan, program yang dibuat oleh Gubernur Jatim mulai 2014 - 2018 telah membawa dampak positif bagi masyarakat miskin di Jatim untuk menumbuhkan usaha baru.
M.Yasin berkata mengatakan, bahwa Program Jalin Matra ini diberikan kepada Kepala Rumah Tangga Perempuan (KRTP). Dan Bentuk bantuan yang disalurkan Jalin Matra ini berupa bantuan usaha produktif yang paling utama dan sesuai dengan permintaan KRTP seperti toko sembako dan kerajinan.
Menurut data dari DPMD pada 2014 - 2018 mencatat ada usaha baru dampak dari program jalin Matra penanggulangan Kerentanan kemiskinan yaitu, 13.717 RTS (Rumah Tangga Sasaran). Usaha yang paling banyak dilakukan penerima jalin matra yaitu untuk usaha warung kopi, berdagang sayuran, counter, dan pedagang keliling mencapai 50 %, untuk Jasa Pertanian mencapai 19 %, kemudian jasa konveksi mencapai 10 %. Untuk format bantuan Jalin matra ini bantuan yang pertama memang digunakan untuk modal usaha.
Ditambahkan, untuk pelaksanaan program jalin matra 2018, ada sedikit perubahan formula bantuan kepada masyarakat miskin di Jatim yaitu 90 persen untuk usaha dan 10 persen bantuan untuk makanan, hal ini dilakukan untuk menunjang peningkatan konsumsi, sehingga diharapkan kalau konsumsi meningkat, pendapatan meningkat. Perubahan formula bantuan ini juga diharapkan mendukung dan mempercepat penanggulangan kemiskinan di Jatim.
Untuk mengawal dan memfasilitasi pelaksanaan program Jalin Matra di 2018, Pemprov Jatim juga melibatkan 319 pendamping di 38 Kabupaten/Kota. Dan juga bekerjasama dengan tiga perguruan Tinggi Negeri Di Jatim, yaitu Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang, dan Universitas Airlangga Surabaya. (Bud.S.Kominfojatim.Mak’skom.IPJT.22.3.18)
Views 33
Tidak ada komentar:
Posting Komentar