Senin, 21 Juni 2021

 

Budi Sampurno, Juni 5.

SDT.KOMEN 14

KOMPAK MEMBERANTAS PANDEMI COVID-19

Harian KOMPAS hari Senin, tgl 21 Juni 2021 menurunkan tajuknya di hal 6, tentang pandemi Covid-19 serta di beri judul “ATASI PANDEMI, KELOLA MOBILITAS DI JAWA”.

Harian KOMPAS mensinyalir, pandemi di Jawa menghadapi problema penanganan berlipat-lipat, yakni kepadatan, ditambah mobilitas tak terkendali, dan rendahnya kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan. Perlu langkah sangat serius guna mencegah Jawa terus berlanjut menjadi pusat penularan Covid-19

Mengamati masalah ini, memang masalah pandemi Covid 19 ini sudah berjalan dua tahun. Dari awal mulai  pandemi menyeruak di Indonesia hingga waktu sekarang semua lapisan masyarakat harus selalu waspada. Pemerintah meskipun sudah segera mengambil langkah-langkah penanggulangannya dengan sangat serius. Meskipun Pemerintah kenyang dengan hujatan yang pedas dari tokoh-tokoh yang tidak paham betul dengan persoalan Covid-19 ini. Tetapi terus mengeritik dan cenderung memprovokasi masyaakat. Masyarakat menjadi tambah bingung untuk mempercayai informasi yang mana yang benar. Disampng itu, karena kurangnya pendidikan serta tidak mendapatkan literasi yang benar, pada akhirnya masyarakat banyak membandel serta tidak memperhatikan dan melaksanakan protokol kesehatan.

Di tambah lagi dengan adanya hajatan-hajatan yang tetap juga diselenggarakan, entah itu kawinan, entah sunatan dan juga pengajian, yang pada akhirnya menjadi penyebab meluasnya rebakan Covid-19.

Namun secara psikologis juga bisa menjadi alasan, karena jenjang waktu pandemi Covid-19 ini sudah memakan rentang waktu yang cukup panjang. Sebagian besar masyarakat sudah mulai jenuh dan bosan. Ingin melaksanakan aktivitas seperti dalam kehidupan normal terdahulu. Ingin menengok keluarga, ingin menyelenggarakan arisan, ingin melaksanakan hajatan atau reuni dsb

Untuk mengatasi kurang sadarnya masyarakat tentulah tidak hanya bisa mengandalkan usaha Pemerintah saja. Tetapi justru dari seluruh elemen masyarakat harus bergerak secara terpadu. Seperti para tokoh-tokoh masyarakat, tokoh-tokoh agama, para tokoh politik yang berada di dalam naungan partainya. Para pejabat juga jangan dengan mudahnya memberikan ijin penyelenggaraan yang mengakibatkan kerumunan.

Diyakini, tidak ada seorangpun yang mengetahui dan menjamin kapan berakhirnya pandemi Covid-19 ini. Kerja terpadu, saling mendukung, tidak saling menebar berita hoax, tidak dicampuri dengan kepentingan politik. Dan yang penting lagi yaitu jangan sampai ada yang mengambil kentungan di air keruh, yaitu korupsi. (Budi Sampurno.Mak’skom.IPJT.21.6.2021)

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar