Budi Sampurno.
Juni.2021.1
SDT.
KOMEN.10
NASIB MASKAPAI PENERBANGAN GARUDA
Harian KOMPAS, Senin tgl 31 Mei 2021, pada hal 6
menurunkanTajuk-nya dengan judul yang singkat namun jelas yaitu, “
Menyelamatkan Garuda “.
Harian KOMPAS menulis dengan mengawali kalimat : Dunia
masih diliputi ketidakpastian. Asosiasi Transprotasi Udara Internasional dan
Turism Economics mempredeksi industri penerbangan baru pulih tahun 2023.
Sebagai bentuk keprihatinan dan dalam rangka ikut menyelamatkan
GARUDA, harian KOMPAS menulis : Kita tentu sepakat Garuda tidak boleh terkapar.
Tidak ada negara besar yang tidak menerbangkan armada pesawatnya sendiri ke
kota-kota besar dunia. Namun, tanpa dukungan kita, Garuda sulit bertahan.
Sebisa mungkin, mari kita terbang dengan pesawat Garuda untuk membantu menyelamatkan
maskapai kebanggaan Indonesia. Kita bantu Garuda Indonesia, sayap Indonesia.
Menarik dan masuk akal serta sederhana sarannya. Dan
memang siapa lagi kalau bukan kita-kita yang punya rasa kewanjiban untuk ikut
menyelamatkan maskapai Negara itu. Garuda di rundung kerugian yang cukup mendasar
sebagai akibat antara lain adanya pandemi Covid-19. Hal mana pandemi ini
bersifat global.. Sebagai akibat usaha Pemerintah dalam menanggulangi pandemi
dengan berbagai peraturannya, serta kesadaran dan rasa takutnya masyarakat
untuk melakukan perjalanan, maka maskapai ini mengalami kerugian yang sangat besar.
Padahal operasional harus tetap jalan.
Tidak ada orang atau lembaga yang dapat mempredeksi dengan
tepat kapan tamatnya pandemi. Baik itu orang atau lembaga internasional. WHO
pun sebagai lembaga yang biasanya dapat di pakai sebagai standart dalam
menangani berbagai isu wabah, sampai hari ini juga belum berani memberi kepastian
kapan pandemi covid ini akan berlalu. Yang diinformasikan justru timbulnya virus
varian baru yang lebih ganas serta sudah
merembet kebeberapa Negara.
Saran harian KOMPAS sebaiknya kita dukung dan kita
laksanakan. (Budi Sampurno. Mak’skom.IPJT.1,6.2021)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar