Selasa, 01 Juni 2021

 

Kacamatako.Juni 2021.2

SDT.INFORMASI 26

PESAN KHOFIFAH PADA PERINGATAN HARI LAHIR PANCASILA

Kakom. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan, bahwa Hari Lahir Pancasila Ke-76 pada 1 Juni 2021 hendaknya bisa menjadi momentum untuk merekatkan persatuan dan kesatuan bangsa. 

 "Keberagaman, keberbedaan dan ke Bhinekaan merupakan sebuah keniscayaan. Karena itu kebersatuan, kebersaudaraan dan kebersamaan kita dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini direkatkan oleh Pancasila," kata Khofifah seusai mengikuti Peringatan Hari Lahir Pancasila bersama Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo secara virtual di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa (1/6/2021). 

 Dengan menggunakan Baju Adat Kebaya Khas Jawa Timuran, Gubernur Khofifah mengutip sambutan Presiatuan yang tidak bisa dipisahkan. 

 "Religiusitas dan nasionalime tidak bisa dipisah dan harus menjadi satu kesatuan rasa, pikiran, gerak dan langkah," tegasnya. 

 Khofifah menjabarkan, pada sila pertama terdapat Ketuhanan Yang Maha Esa memiliki arti bahwa agama menjadi bagian dari seluruh referensi kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat.

 "Agama berasal dari Allah Tuhan Yang Maha Esa yang menciptakan dengan menurunkan rahmatnya. 

 "Jadi tidak perlu dipertentangkan lagi hubungan antara Agama dan Pancasila di Indonesia. Kalau di dalam referensi keagamaan dinamakan wahyu, sedangkan Pancasila diciptakan oleh insan manusia brilian dan genius, para intelektual dan tokoh bangsa. Maka antara religiusitas dan nasionalisme harus menjadi satu kesatuan rasa, pikiran, gerak dan langkah," imbuhnya. 

 Selanjutnya, sila kedua bisa dimaknai bahwa harkat dan martabat kemanusiaan harus terus dimaksimalkan perwujudannya  dengan membangun persatuan dan kesatuan sesuai dalam sila ketiga dari Pancasila itu sendiri. 

 Dari keberagaman dan keberbedaan, Khofifah mengajak untuk menjaga NKRI dengan terus mendorong seluruh Ikhtiar yang dapat mempersatukan seluruh rakyat Indonesia.

 Kita juga harus mendengarkan setiap ikhtiar dari pendapat pihak lain melalui cara musyawarah mufakat sesuai sila keempat dengan mengedepankan rasa dan nilai Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia sesuai dengan sila kelima. Kesemuanya ini, merupakan sesuatu pada tataran idealitas dan dengan kebersamaan serta  kebersatuan dan seluruh ikhtiar Insya Allah kita bisa menjaga NKRI dengan energi efektif dan produktif bagi kemajuan Republik Indonesia.(Mak’skom.IPJT.JNR.1.6.2021)

Views 984

Tidak ada komentar:

Posting Komentar